
LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT menylurkan anggaran sebesar Rp 3,1 miliar untuk membiayai kredit pertanian bagi petani di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dari anggaran itu akan disalurkan ke 346 Ha lahan pertanian yang tersebar di sembilan kabupaten di NTT,” sebut Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT, Paulus Steven Messakh kepada wartawan usai sosialisasi Pembiayaan Ekosistem Pertanian kepada PPL dan petani Lembata di Lewoleba, Kamis (9/12/2021).
Dijelaskan Steven, proses pembiayaan kredit pertanian tersebut, diberikan sesuai hasil verifikasi calon petani calon lahan (CPCL) dengan syarat lahan pertanian harus 0.5 hektar atau 500 meter persegi. “Sudah ada data, by name by addres dan siap diberikan pembiayaan,” katanya.
Bank NTT akan melihat para petani yang memiliki kriteria lahan serta jumlah pertanian per sekali produksi setelah itu baru bantuan tersebut disalurkan. Disebutkan Steven, Bank NTT juga bakal menyiapkan suplayer bibit sesuai patokan harga berdasarkan standar kualitas bibit, termasuk menyediakan pembiayaan pertanian mulai dari hulu sampai hilir.
Tidak hanya itu, Bank NTT juga menghadirkan Jamikrida yakni pihak yang menjamin risiko dari kredit tersebut, termasuk jaminan terhadap tenaga kerja atau Jamsostek. “Kalau hasil pertanian gagal karena bencana alam seperti kebakaran, serangan hama dan lainnya maka harus ada surat keterangan dari Bupati,” sebutnya.
Bupati Lembata Thomas Ola memberi apresiasi atas kerja sama antara Pemda dan Bank NTT. Bagi dia, sektor pertanian saat ini harus didorong ke arah bisnis pertanian. “Rubah pola, dari pertanian konvensional ke pertanian profesional,” ujar Thomas Ola dihadapan pihak Bank NTT dan PPL serta para petani di aula kantor camat Nubatukan.
Thomas Ola menjelaskan, banyak lahan pertanian di Lembata yang belum dimanfaatkan petani, karena itu dia menhhimbau harus ada perluasan areal pertanian supaya bisa terjadi peningkatan hasil produksi. “Semua pembiayaan kredit dari Bank NTT diharapkan dimanfaatkan dengan baik oleh para petani,” sebut Bupati Thomas Ola.
Dokumen yang harus dilengkapi petani sebelum melakukan kredit pertanian, antara lain, foto coppy KTP, KK, rekening bank NTT, surat keterangan usaha petani dan lahan tidak dalam sengketa dari kepala desa serta surat penetapan Dinas Pertanian untuk ikut dalam pembiayaan bank NTT.
Juga, persyaratan umum yang haru dipenuhi petani yakni, punya pengalaman lima tahun sebagai petani atau gapoktan, memiliki lahan pertanian yang wajib dalam satu hamparan yang sama, lahan tidak dalam sengketa, memiliki lahan minimal lima are untuk kredit modal kerja dan harus berbasis pada kelompok tani.*)Tedy Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan