KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Bursa celon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT kian memanas. Tidak hanya Boby Lianto yang sejak 27 November 2021 silam mendeklarasikan dirinya, Minggu (6/12/2021) kemrin, ada empat pengusaha senior bersama-sama mendeklarasikan diri untuk maju menjadi calon ketua umum KADIN Periode 2021-2026. Keempat Calon Ketua Umum KADIN NTT itu adalah Ir. Vivo H. Ballo, Christovel Liyanto, SE, Ir. Alexander Funay dan Ir. Hidayat Hanas.
Acara deklarasi yang digelar di Hotel Naka Kupang itu dipandu Tony Angtariksa Dima. Dari empat kandidat tersebut, Alexander Funay berhalangan hadir karena msih berada di Bali, namun anggota DPRD Provinsi NTT itu menyatakan keseriusan untuk maju menjadi calon Ketum KADIN NTT.
Vivo Ballo yang didaulat berbicara dalm forum deklrasi itu mengatakan, niatnya untuk maju menjadi Ketua Umum KADIN NTT karena merasa prihatin dengan kondisi KADIN NTT saat ini. “Kami terpanggil untuk membuat kadin NTT menjadi lebih baik kedepan. Untuk itu, perlu perjuangan bersma dan kerja sama untuk mencapai kadin NTT periode lima tahun mendatang yang lebih baik,” sebut Vivo Ballo.
Menurut Vivo Ballo, selama ini program KADIN NTT tidak berjalan sehingga publik tidak melihat kontribusi KADIN dalam pembangunan ekonomi baik di provinsi maupun daerah. “Terlebih kontribusi KADIN terhadap para pengusaha, itu sama sekali tidak ada. KADIN sebagai rumah besar para pengusaha baik kelas kecil, menengah dan besar harus mampu bisa memberikan kontribusi untuk bisa berkembang, ini tidak jalan,” tegasnya.
Selain itu KADIN juga tidak memanfaatkan peluang usaha yang ada semisal progam Pemerintah Provinsi NTT yang berjalan saat ini, KADIN tidak mampu bekerja sama. “Pemda NTT saat ini sedang mengembangkan Pariwisatam Pertanian dan Peternakan, tetapi tidak ada kontribusi KADIN di sana. Sehingga pengusaha jalan sendiri tanpa peran KADIN, akhirnya hukum alam yang berlaku. Harusnya KADIN bisa menjembatani pengusaha dan Pemda. Ini persoalan terletak pada pemimpin yang selama ini sendiri dan gagal,” ujarnya.
Kandidat lainnya Hidayat Hanas mengaku, ia dan para senior KADIN NTT lainnya diajak oleh Christopel Liyanto untuk mengambil sikap jelang Musprov KADIN NTT. “Kalau dari berita media sudah ada kandidat yang menyatakan sikap dan deklarasi untuk maju jadi Ketum KADIN. Jika mau majukan ekonomi NTT harus bersatu, bukan seperti pemimpin yang ada saat ini yang bawa lari Musprov ke Labuan Bajo. Ini arogansi jangan pakai tangan besi. Ketika kita beda pendapat ita diabaikan,” katanya.
Menurut Hidayat Hanas, pihaknya sedang menyiapkan kader yang matang untuk menjadi jembatan antara Pemda dan pengsuaha, dan melihat peluang untuk mendukung pemerintah dalam memajukan ekonomi di NTT. “Kita harus bahu membahu. Kalau sekarag dalam ondisi pecah bela. Perlu ada persatuan para pengusaha, sehingga ketika para pengusaha bersatu maka ekonomi di NTT akan meningkat. Sesama mafia harus bersatu,” ujarnya.
Christovel Liyanto mangatakan, ia menyatakan diri maju menjadi calon Ketua Umum KADIN NTT untuk menyatukan dan merangkul semua pengusaha baik yang tergabung dalam KADIN maupun yang ada di berbagai asosiasi. “Saya sangat ingin KADIN NTT ini bersama, bersatu menjadi mitra yang baik bagi pemerintah daerah, menggerakan ekonomi dan menghidupkan peran aktif KADIN di daerah,” ujar pemilik BPR Christa Jaya ini.
Chris Liyanto juga menyoroti masalah tatib yang diciptakan oleh SC dan OC Musprov KADIN NTT yang dinilainya sangat bertolak belakang dengan apa yang diharapkan. “Tatip itu sengaja dibuat untuk menjegal orang lain agar tidak boleh ikut menjadi calon ketua umum. Padahal, kalau kita menginginkan merangkul, maka semua pengusaha harus masuk dalam KADIN,” sebutnya.
Menurut dia, hanya dengang KADIN yang bersatu saja maka bisa menjdi mitra yang baik dengan Pemda. “NTT ini miskin karena income per kapita masih rendah. Sehingga yang harus diperhatikan adalah menaikan kempuan penghasilan dengan pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Itu sesuatu yang tidak muda bagi KADIN, kecuali semua bersatu dan bermitra baik dengan Pemda dan selau ada progran yang fokus ke pemberdayaan manusia dan mengalihkan indusiti pertanian ke pengolahan. Memang ini tantangan berat tetapi harus ditempuh,” katanya.
Sejumlah senior KADIN dan organisasi pendukung, ikut hadir. Mereka diantaranya Inyo Anggrek, Rudy Nalle, Boyke Tjoenan, Piter Pitoby dan kader lainnya. Turut hadir Ketua APINDO NTT, Freddy Ongkosaputra.***Laurens Leba Tukan