KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Golkar Institute yang merupakan salah satu dari delapan program strategis Partai Golkar, akan menggelar Pendidikan Politik (Dikpol) dan Kebijakan Publik bagi kader muda milenial. Dikpol tersebut akan diselenggarakan di Sahid T-More Hotel Kupang selama tiga hari sejak Selasa 7/12/2021 sampai Kamis 8/12/2021.
Sederetan nama baken, para tokoh politik DPP Golkar diantaranya DPP Golkar Akbar Tandjung, Erwin Aksa, Ace Hasan Syadzily, Puteri Komarudin, Andini Efenedi, Mulya Amri, dan Emanuel Melkiades Laka Lena akan berbicara dalam forum Dikpol tersebut. Turut memberikan materi dari kalangan akademisi yaitu Pater Yulius Yasinto, Dr. Rudy Rohi, dan Hermen Heizer. Juga, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus.
“Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik ini digelar oleh DPP Golkar melalui Golkar Institute bertujuan untuk menularkan kematangan kader melalui pendidikan politik dan kebijakan publik bagi kader Golkar dan masyarakat umum yang berpotensi. Dan, dari 34 DPD I Golkar se Indonesia, DPP Golkar menetapkan tujuh DPD I untuk dilaksanakan Dikpol tahap pertama, dan NTT termasuk diantara ketujuh itu,” sebut Golkar Institute Provinsi NTT, Dr. Achri Deodatus ketika menggelar jumpa pers di Gedung Golkar NTT, Senin (6/12/2021). Jumpa pers itu dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar NTT, Frans Sarong itu dihadiri Wakil Ketua OKK Ans Takalapeta, Ketua Panitia Dikpol Aksa Yuniorita Blegur serta Sekretaris panitia Vinsen Bureni.
Dr. Archy Deodatus mengatakan, pemimpin politik harus trampil mencari tahu kemana masyarakat yang dipimpinya akan pergi dan sang pemimpin harus berlari lebih dahulu di depan. Itu pasalnya, Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik dari Golkar Institute ini digelar agar para calon pemimpin memiliki keterampilan dan kepekaan publik. “Mau jadi Kepala daerah, harus cari tau kemana rakyat yang mau dipimpin itu pergi,” sebut Acrhy yang meniti karir politiknya di Golkar sejak jaman orde baru, reformasi, hingga kini.
Achry mengaku bangga bahwa Golkar Isntitute bisa menghadirkan Ketua Dewan Kehormatan DPP Golkar Akbar Tandjung di NTT. “Saya bangga bersama Golkar sejak dulu dan hingga sekarang tetap dengan Golkar. Semasa bersama-sama dengan Akbar Tandjung dulu, bahkan ketika masa sulit dimana Golkar mau dibubarkan, tetapi Akbar Tandjung yang pasang badan dan Golkar masih eksis sampai sekarang. Sehingga momentum pertemuan di Dikpol ini sebagai ajang nostalgia politik bersama Akabr Tandjung,” ujar Achry Deodatus.
Ketua Panitia Dikpol dan Kebijakan Publik, Aksa Yuniorita Blegur mengatakan, segala persiapan sudah dikemas matang. Peserta yang mengikuti kagiatan itu berjumlah 60 orang yang datang dari DPD II Golkar Kabupaten dan Kota se NTT, juga kader Golkar di DPD I serta kalangan masyarakat luar. “Semua peserta setelah mendaftar dilakukan ferivikasi oleh DPP Golkar dan 60 orang ini dinyatakan lolos menjadi peserta. Ada syarat batasan usia bagi peserta yaitu maksimal 40 tahun dan minimal Sarjana atau S1,” jelas Nitta Blegur.
Nitta Blegur, politisi cantik dari kabupaten Alor ini mengatakan, lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19 maka protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat selama pelaksanaan kegiatan. “Para peserta, panita dan semua yang hadir dalam kegiatan tersebut wajib menjalankan swab antigen yang disiapkan oleh Yellow Clinic di arena kegiatan,” ujarnya.
Sekretaris panitia Vinsen Bureni menambahkan, alasan memberikan prioritas peserta bagi kalangan milenial karena tuntutan sekarag di Partai Golkar, kelompk milenial ini mesti dibangun keterampilan dan komuniksi politik. ”Di ajang Dikpol ini banyak ilmu yang akan ditularkan oleh para pembicara mulai dari ketrampilan dasar hingga pada urusan kebijakan publik. Ini akan menarik karena datang dari berbagai latar bakang,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD I Golkar NTT, Ans Takalapeta mengungkapkan, secara nasional UU Parpol menugaskan semua parpol untuk memberikan pendidan politik bagi masyarakat. Meski demikian, dalam pelaskansaan tidak banyak juga yang melaksanakan pendidikan politik. “Dikpol yang kita gelar ini memberikan kesempatan juga kepada masyarakat umum. Golkar bahkan memberikan kesmepatan besar bagi milenial dan quota 30 persen peserta dari kalangan perempuan. Ini ajang Golkar mempersiapkan secara dini kader yang mau berkiprah di dunia politik. Dan, Dikpol ini merupakan Dikpol Nasional yang diselenggarakan di Kupang,” ujar mantan Bupati Alor dua periode ini.***Laurens Leba Tukan