
LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Direktur CV Lembah Ciremai bakal menyegel dua puskesmas di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (16/11/2021) besok.
Alasan penyegelan itu lantaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata tidak mau membayar uang sisa dari proyek pembangunan Puskesmas Wairiang di Desa Bean dan Puskesmas Balauring di Desa Wowon.
“Besok kami bawa balok, kayu untuk paku sekalian segel,” tegas Direktur CV Lembah Ciremai melalui Kontraktor Pelaksana Proyek, Aries Langobelen di Kota Lewoleba, Senin (15/11/2021).
Aries menuturkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk meminta penjelasan serta menagih sisa hutang yang belum dibayar oleh pemda Lembata kepada CV Lembah Ciremai. Namun, Pemda Lembata hanya bisa memberikan harapan tanpa kejelasan kapan uang itu mereka terima. Padahal dua bangunan puskesmas tersebut sudah digunakan untuk pelayanan kesehatan. “Dua Puskesmas itu sudah PHO (Provisional Hand Over.red), lalu masalahnya dimana,” ungkapnya.
Dijelaskannya, anggaran pengerjaan proyek dua puskesmas itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi tahun 2019 dengan nilai kontrak miliaran rupiah.
Dia merincikan, nilai kontrak Puskesmas Wairiang di Desa Bean sebesar Rp.5.981.353.000, dan Puskesmas Balauring di Wowon Rp.5.944.072.471. Dari total nilai kontrak dua puskesmas itu, Pemda Lembata masih memiliki utang miliaran rupiah kepada CV Lembah Ciremai, perusahan pelaksana proyek. “Sisah utang dua puskesmas, Bean dan Wowon 2.4 miliar lebih,” katanya.
Pihak CV Lembah Ciremai meminta agar secepatnya Pemda Lembata membayar sisa hutang tersebut, mengingat banyak hal harus mereka selesaikan.
Pemda Lembata melalui Sekretaris Daerah Paskalis Ola Tapobali ketika dihubungi media tidak memberikan jawaban. Informasi yang dihimpun media, dua puskesmas itu sudah digunakan oleh Pemda Lembata sebagai pusat pelayanan kesehatan. Menurut Langobelen, Pemda Lembata pun berjanji melunasi sisa hutang CV Lembah Ciremai, namun semua itu hanya sebatas janji.*)Tedy Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan