
BALI,SELATANINDONESIA.COM – NTT Sales Mission yang diselenggarakan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTT di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali Senin (8/11/2021) berlangsung sukses. Ajang yang didesain untuk memperkenalkan dan mendekatkan lagi potensi pariwisata NTT ke dunia luar itu bakal dilakukan di 3 kota di Indonesia yakni Denpasar Bali, Bandung dan Jakarta.
“Kita mengawalinya dari Bali. Mengapa Bali? Selain karena wisatawan yang selama ini berkunjung ke NTT selalu memulainya dari Bali, tapi lebih dari itu kami merasa Bali adalah ‘saudara’ kami yang patut kami hargai sebagai yang sangat matang dalam mengembangkan sektor pariwisata,” sebut Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTT, Rocky Pekujawang.
Menurut Rocky, Sales Mission ini bertujuan memperkenalkan dan mendekatkan lagi potensi pariwisata NTT. “Bahwa Provinsi kepulauan ini memang salah satu provinsi yang exotic dengan segudang keindahannya. Keindahan di darat, di laut bahkan di bawah laut serta keanekaragaman budaya menambah exotisme provinsi ini sehingga sayang kalau semasa hidup tidak pernah menikmati keindahan di NTT,” ujar Rocky Pekujawang.
Ia menambahkan, NTT memang sejak kepemimpinan Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat saat ini terus berjuang agar pariwisata di daerah ini berkembang. Bahkan tak tanggung-tanggung pariwisata dinobatkan sebagai sector ‘prime mover’ bagi perkembangan perkekonomian NTT. “Sales Mission ini sejalan dengan tekad dan kebijakan Gubernur NTT saat ini untuk terus mengembangkan pariwisata dimana promosi menjadi salah satu bidang yang penting,” sebut Rocky.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik NTT, wisatawan mancanega yang berkunjung ke NTT selama tahun 2019 berjumlah 112.806. Memang terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 123.686 orang.
Sedangkan, wisatawan domestic yang mengunjungi NTT selama tahun 2019 berjumlah 456.461 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 maka juga terjadi penurunan karena wisatawan domestic yang mengunjungi NTT selama tahun 2018 sejumlah 682.777 orang.
Itu pasalnya, menurut Rocky, Sales Mission ini menjadi penting selain mengajak wisatawan untuk berkunjung ke NTT, juga berpromosi tapi jauh lebih penting dari itu adalah memastikan bahwa para tour operator memasukan NTT dalam program atau paket tour yang ditawarkan kepada wisatawan baik domestic maupun mancanegara.
NTT Sales Mission ini masih akan beranjut di Bandung di Crown Plaza pada 10 November dan kemudian di Jakarta pada 12 November di Hotel Borobudur.
Dalam NTT Sales Mission ini juga diperkenalkan sejumlah product UMKM unggulan binaan Bank NTT seperti kopi, teh kelor, kacang gula, coklat, tenunan khas NTT dan hasil – hasil kerajinan lainnya.
Sales Mission ini selain memperkenalkan berbagai produk wisata di NTT juga mengajak masyarakat di tiga kota tersebut terutama Bali untuk berkunjung ke NTT. Momentum itu, dari rencana 30 undangan yang diperkirakan hadir ternyata membludak hingga 80 lebih peserta. Tampak hadir sejumlah Tour Operator, Event Organizer, Wedding Organizer, Konsul sejumlah negara sahabat seperti Cina, Hungaria, Swedia, Denmark, Rusia, Ukraina, sejumlah wartawan serta stakeholder pariwisata seperti Nihi Sumba, Lelewatu Resort, Sudamala, Seed hingga architect terkenal, Popo Danes.
Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Alfonsus Arakian dalam pemaparannya di hadapan peserta Sales Mission menegaskan bahwa NTT memang indah, exotic dan unik. Unik karena hampir seribu lebih objek wisata yang ada di NTT tidak ditemukan di daerah lainnya. Misalnya atraksi memangggil dugong atau ikan duyung di Alor. Wisatawan yang berkunjung ke Alor dapat menikmati atraksi ini. Bila ingin melihat dan berinteraksi dengan dugong, tinggal mendekati pawangnya dengan sekali siulan dugong akan merapat di boat yang ditumpangi hingga wisatawan dapat berinteraksi dari jarak yang amat dekat. Dan itu hanya ada di NTT lebih tepat lagi di Alor.
Atraksi unik lainnya adalah budaya menangkap ikan paus. Budaya ini hanya ada di Lamalera, Lembata, NTT dan menjadi satu – satunya atraksi heroik pria asal kampung Lamalera, tidak ada lagi di belahan dunia manapun. Atraksi ini menjadi unik dan menarik karena selalu didahului dengan ritual adat, syarat makna dan nilai.
Testimoni soal keindahan NTT juga disampaikan oleh Konsul Jendral Swedia, Ngurah Wijaya. Pria praktisi pariwisata dan kini menggeluti hobby baru dengan mengendarai sepeda motor keliling dunia ini menegaskan bahwa NTT memang indah. Dalam testimoninya di hadapan peserta sales mission di Kartika Plaza Hotel, Ngurah wijaya mengatakan bahwa 5 tahun lalu dirinya menjelahi NTT. Pengalaman mengendarai sepeda motor mengelilingi NTT membuat dirinya kagum akan NTT. “NTT memang indah, eksotis dan menyenangkan,” kata pria yang kini juga dipercaya jadi Konsul Jendral Swedia ini.
Hal senada juga disampaikan Architec Popo Danes. Saat dirinya berkunjung ke sejumlah daerah di NTT termasuk Sumba dirinya begitu kagum dengan berbagai bentuk architec yang ada di propinsi kepulauan ini. “Tak ada kata lain yang terucap dari bibirnya selain rasa kagum dan keinginan untuk terus melestarikan dan mempertahankan architec yang ada di propinsi kepulauan ini. Bahkan dirinya bercita -cita akan membangun miniatur architec NTT,” katanya.*)Igo
Editor: Laurens Leba Tukan