KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT bakal menggelar musyawarah daerah (Musda) ke 4 pada Jumat (15/10/2021) di Aston Hotel Kupang. Musda tersebut, merupakan bagian dari mekanisme organisasi yang diatur oleh AD/ART Partai Demokrat untuk mengevaluasi perjalanan Partai Demokrat di NTT selama lima tahun terakhir.
Kendati forum Musda itu sekaligus membahas dan mengambil sejumlah keputusan strategis mengenai arah, kebijakan, program dan kepemimpinan Partai Demokrat di NTT, namun Musda tersebut hanya bersifat rekomendasi. Untuk menjadi Ketua DPD Partai Demokrat NTT wajib memenuhi syarat dukungan minimal 20% dari DPC untuk maju bertarung dalam bursa pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat NTT. “Musda bersifat rekomendasi, karena kandidat hasil Musda akan menjalani fit and propertest atau uji kelayakan dan kepatutan di DPP oleh Tim Tiga yaitu Ketua Umum, Sekjen dan Ketua BPOKK,” sebut Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai DPP Partai Demokrat, MM. Ardy Mbalembout kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (14/10/2021).
Menurut Ardy Mbalembout, sosok yang diharapkan memimpin Partai Demokrat NTT kedepan adalah figur yang rela berkorban demi membesarkan partai di daerah, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Partai Demokrat. “Ini syarat yang paling mendasar,” tegasnya.
Meski muncul dua nama yang sedang mewarnai bursa pencalonan Ketua DPD Partai Demokrat NTT yaitu Jefry Riwu Koreh dan Leonardus Lelo, Ardy Mbalembout menyebut, dua nama itu merupakan kader terbaik Partai Demokrat NTT. “Saya dengar, dukungan DPC terhadap kedua sosok itu seprtinya hampir berimbang. Tentunya nanti yang diputuskan Ketum harus kita hormati dan didukung penuh. Bahwa Musda ini bukan kalah menang tetapi untuk memperkuat soliditas dan konsolidasi untuk meraih kemenangan di 2024. Yang menang merangkul yang kalah, dan yang kalah mendukung yang menang, menyatukan bukan membelah,” sebutnya.
Ardy Mbalembout mengatakan, kedua sosok yang sedang bermanufer itu adalah sahabat dekatnya. “Dua orang ini sahabat saya, dan saya tidak dalam kapasitas untuk dukung mendukung karena saya tidak punya kewenangan. Walapun saya di DPP, namun kewenbangan itu ada di tangan Ketum dan team 3 DPP,” ujarnya.
Ia menaruh harapan terhadap ketua terpilih kelak agar menyatukan semua kader yang ada di daerah tanpa melihat perbedaan sara, serta mampu mengejawantahkan instruksi DPP secara maksimal. “Dan yang paling penting harus Loyal kepada Ketum AHY. Kita tau bahwa saat ini partai kita sedang mengahdapi rangkain pembegalan yang luar biasa, kita butuh soliditas dan loyalitas DPD, DPC di seluruh Indonesia. Ttentu saja loyalitas kepada Ketum AHY, Bersama Kita Bangkit, Bersatu Kita Kuat,” katanya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Ferdinandus Leu mengatakan, pelaksanaan Musda kali ini berbeda dari lazimnya, karena dilakuan secara Virtual Kombinasi yakni gabungan antara Musda terpusat dan zoom meeting. “Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY bersama pengurus DPP, akan mengikuti Musda secara virtual. Sementara unsur Dewan Pimpinan Daerah, Unsur Dewan Pimpinan Cabang, Unsur Peninjau, Tamu dan undangan, serta Tim Advance dan Panitia Musda mengikuti secara terpusat di Hotel Aston Kupang, dengan mengikuti standar protokol Covid-19. Karena saat ini kita berada di era Pandemi Covid-19, dimana NTT umumnya dan Kota Kupang khususnya berada di level 2 penerapan PPKM, maka pelaksanaan Musda ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.
Tidak hanya itu, menurut Ferdinandus, akan disiapkan pula Tim Medis yang ada dalam koordinasi yang baik dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang. Hal ini, kata dia, merupakan bentuk adaptasi Partai Demokrat terhadap situasi Pandemi Covid-19, sekaligus dukungan terhadap Pemerintah terkait upaya mengatasi penyebaran Covid-19.***Laurens Leba Tukan