Inovasi WKRI Stasi YMY dan Lurah Liliba, Gelar Lomba Budidaya Ikan Dalam Ember

225
Pengurus WKRI Stasi YMY Liliba dan juri lomba serta aparat Kelurahan Liliba saat melakukan penjurian lomba Budikdamber bagi warga kelurahan Liliba, Rabu (11/8/2021) Foto: Dok WKRI.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Aksi cerdas di tengah pandemi Covid-19 dilakukan oleh Pengurus Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Stasi Yesus Maria Yosef (YMY) Liliba, Paroki Santo Yoseph Penfui Kupang. Menggandeng Pemerintah Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang para wanita kreatif ini menggelar Lomba Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) bagi warga.

Ketua Panitia Pelatihan dan Lomba Budikdamber, Melly Tobin mengatakan, lomba diikuti oleh 7 perwakilan RW di kelurahan Liliba. Lomba itu silakukan, setelah sebelumnya digelar pelatihan oleh WKRI Stasi YMY Liliba pada 19 Juli 2021 silam.

Menurut Melly Tobin, lomba dilaksanakan untuk melihat perkembangan dan aplikasi pelatihan pemberdayaan bagi perempuan dan keluarga. Tidak hanya itu, lomba yang digelar juga untuk memberikan apresiasi dan mengambil contoh dari keberhasilan budidaya ikan dengan sistem Akuaponik (Polikultur ikan dan sayuran) yang dikembangkan warga.

“Saat ini lomba memasuki tahap penjurian pada Rabu 11 Agustus 2021. Penjurian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari Ketua WKRI Stasi YMY Liliba, Dr. Yuli Saloso, anggota WKRI sekaligus Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Dr. R.H. Kristina, SKM, M.Kes., serta Maria Rosalinda Ndiwa, S.Sos. Penjurian juga melibatkan pihak kelurahan yang melakukan pantauan di lokasi budidaya,” sebutnya.

Ketua WKRI Stasi YMY Liliba, Dr. Yuli Saloso mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan, WKRI mengambil peran untuk ikut mendukung upaya pemberdayaan ekonomi warga. “Pada masa pandemi kami berinisiatif melakukan kerjasama dengan pihak kelurahan Liliba dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk melakukan budidaya ikan dalam ember,” katanya.

Yuli Saloso mengatakan, pihaknya berkeinginan agar budidaya ikan dalam ember tersebut meluas di masyarakat terutama di masa pandemi untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga. “Budidaya ini biayanya tidak terlalu besar tapi bisa menghasilkan pangan untuk keluarga, syukur juga kalau bisa dijual,” sebutnya.

Ny. Yuli Saloso mengajak masyarakat terutama kaum perempuan dan ibu rumah tangga untuk tetap berusaha dan berkarya meski di masa pandemi. Karya itu dilakukan dengan penyesuaian terhadap pembatasan yang ditetapkan pemerintah. “Dalam masa pandemi pun kita harus tetap berusaha dengan berbagai inovasi untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menyebut, pihak pemerintah kelurahan merespon positif inisiasi tersebut. Demikian pula dengan masyarakat yang juga antusias terhadap program itu.

Salah satu juri lomba, Dr. R.H. Kristina, SKM, M.Kes mengatakan, mekanisme penilaian dilakukan oleh tim juri dengan mendatangi peserta di rumah masing masing. Penilaian dilakukan terhadap jumlah ember untuk budidaya dengan bobot nilai 40 persen, kesuburan sayur dengan bobot nilai 25 persen, kesuburan ikan bobot nilai 25 persen serta keindahan dan kerapian penataan dengan bobot 10 persen.

“Harapannya kita ikan dan sayur yang dibudidayakan bisa tumbuh sesuai umur. Kita juga berharap ini jadi semangat masyarakat untuk meningkatkan kemampuan usaha rumah tangga melalui budidaya ini,” ujar Dr. R.H. Kristina.

Dua peserta lomba, masing masing Yustina Nurak, warga RT.18/RW.14 yang mewakili RW.14 serta Herman Laning, warga RT.01/RW.002 yang mewakili RW.002 menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia. Mereka berharap agar apa yang telah dilaksanakan mendapat hasil maksimal.

Lurah Liliba, Viktor Makoni menyebut lomba hasil kerjasama antara WKRI dan pemerintah kelurahan itu merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat mikro di wilayahnya. Hal tersebut, dimaksud untuk menciptakan ruang produksi ikan dan sayur yang sederhana bagi setiap keluarga. Harapannya, agar dengan budidaya tersebut maka warga dapat meminimalisir kegiatan kumpul kumpul.

“Lomba ini menjadi awal yang bagus bagi warga. Pihak kelurahan akan memasifkan kegiatan tersebut bagi seluruh warna pada waktu mendatang. Ini baru awal jadi belum banyak. Tapi kita akan buat supaya tahun depan lebih banyak warga lagi yang budidayakan dan terlibat dalam lomba,” ujar Lurah Viktor Makoni.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap