KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sistim pengelolaan keuangan di Bank NTT dinilai oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yulianto semakin profesional dan trasparan. Dengan sistem pengelolaan keuangan yang memadai pada Bank NTT dapat meminimalisir terjadinya kasus korupsi.
“Sistem pengelolaan keuangan yang diterapkan manajemen Bank NTT saat ini sudah sangat baik sehingga bisa meminimalisir adanya penyimpangan keuangan negara,” sebut Kepala Kejaksaan Tinggi (kajati) NTT, Yulianto di Kupang, Jumat, (23/7/2021), seperti dilansir dari ANTARA.
Kajati Yulianto mengatakan itu terkait temuan BPK tentang adanya kerugian hingga Rp 50 miliar akibat investasi yang tidak prudent kepada PT Sunprima Nusantara Pembiayaan Finance.
Menurut Yulianto, temuan itu merupakan peristiwa yang terjadi jauh sebelum adanya pendampingan dilakukan Kejaksaan NTT. Disebutkan, sistem pengelolaan keuangan yang profesional dan semakin transparan mulai dilakukan Bank NTT setelah adanya pendampingan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi NTT.
“Temuan itukan merupakan warisan tahun-tahun sebelum Kejaksaan NTT melakukan pendampingan dalam penataan sistem pengelolaan keuangan yang bebas dari korupsi. Apabila kita melihat penataan manajemen Bank NTT saat ini sudah semakin memadai,” kata Yulianto.
Disebutkan, Kejaksaan Tinggi NTT akan terus melakukan pendampingan kepada manajemen Bank NTT agar dalam pengelolaan keuangan tidak terjadi kasus seperti itu. “Kami akan terus memperbaiki semuanya sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi di bank milik pemerintah Provinsi NTT itu,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan apresiasi pada Bank NTT atas prestasi dan juga melalui pelayanan berbasis teknologi digital. Apresiasi itu merupakan hadiah terindah dari Gubernur Laiskodat ktika perayaan HUT Bank NTT ke 59 dengan tema “Super Smart Bank Untuk NTT Maju” pada Sabtu (17/07/2021).
“Kita bersyukur hari ini kita merayakan Hari Ulang Tahun Bank NTT ke 59. Kita harapkan kedepannya pelayanannya semakin maksimal sesuai dengan keinginan founding fathers dengan mimpi-mimpi untuk memajukan masyarakat Nusa Tenggara Timur,” ujar Gubernur Laiskodat.
Ia memberikan apresiasi kepada jajaran Bank NTT yang telah mampu untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan terobosan-terobosan teknologi digital untuk mendukung pelayanannya. “Saya harapkan pada tahun 2023 nanti sudah bisa menjadi Bank Devisa. Dan itu semua perlu tanggung jawab bersama dari pihak Bank NTT dan juga OJK. Harapan saya dapat dikelol dan dapat dimajukan dengan baik,” ujarnya.
Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi menyampaikan harapan tertinggi pada pelayanan serta profesionalitas peran Bank NTT untuk memajukan masyarakat Nusa Tenggara Timur. “Sesuai dengan tema Super Smart Bank Untuk NTT Maju, maka wajib untuk meningkatkan profesionalitas. Apresiasi diberikan kepada seluruh Direksi, Komisaris, dan Karyawan Bank NTT juga kepada Pemegang Saham yang menunjukkan kinerja yang baik sepanjang tahun ini di mana Bank NTT menghasilkan laba sebesar 190 miliar dan aset senilai 17,1 triliun. Hal ini membuktikan bahwa Bank NTT mampu mencetak prestasi walaupun diterjang pandemi Covid-19 yang luar biasa dampaknya,” jelas Wakil Gubernur.
Dikatakan Wagub Nae Soi, sukacita juga Bank NTT selama 59 tahun berkembang menjadi Bank yang hebat dan prospektif dan mendapat prestasi melalui penghargaan dengan manajemen yang baik. “Saya berharap refleksi kritis ini memotivsi menjadi Bank lokal terpercaya untuk terus berinovasi lewat layanan perbankan berbasis digital serta menjadi sandaran dan harapan bagi pengusaha mikro serta masyarakat yang terus berkembang dalam pembangunan ekonomi di Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam laporannya menyampaikan, Pencapaian Bank NTT semester pertama di tahun 2021 diantaranya total aset Bank NTT mengalami pertumbuhan dari 14 trilyun naik menjadi 17, 19 trilyun. Angka kredit bertumbuh dari 9 trilyun menjadi 11,5 trilyun.
“Di sisi permodalan, Bank NTT bertumbuh secara kuat dan rasio-rasio kinerja keuangan menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kami terus berkomitmen dalam bertransformasi menjadi super smart bank yang telah diwujudkan dalam beberapa langkah antara lain penyempurnaan Mobile Banking, sms banking, COB serta menghadirkan ekonomi kreatif sampai tingkat tingkat desa,” jelasnya.
Dalam acara tersebut juga turut dilaksanakan Penandatanganan MoU tentang Ekosistem Pembiayaan Sektor Pertanian, Pemanfaataan Layanan Informasi dan Teknologi, serta Kerja Sama APEX BPR. Juga diluncurkan Aplikasi B’Pung Mobile dan Smart Branch..***Laurens Leba Tukan