Harga Obat Naik 300 Persen di Manggarai Bukan Ulah AAM Kupang

469
Kantor AAM Kupang

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Harga obat tidak wajar meresahkan masyarakat di Manggarai. Omega, salah satu apotek di Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT bahkan menjual salah satu jenis obat hingga 300 persen dari Harga Eceran Tertinggi. Stesolid 5 mg dengan HET 50.000 dijual 150.000.

“Ini harga mencekik leher kami sebagai masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Saya heran. Setelah dicek, ternyata pada label HET obat tersebut telah ditutupi tinta spidol warna hitam dan ada label kertas baru dengan angka harga Rp150.000,00,” keluh seorang warga kepada media ini.

Menanggapi keluhan warga terkait harga obat selangit tersebut, pemilik Apotek Omega, dr. Pius Kandar jujur mengakuinya. Namun, ia menjual harga 300 persen dari HET bukan karena keinginannya tetapi karena harga yang sudah tinggi dari distributor obat di Kupang yaitu Anugrah Argon Medica (AAM). Ia pun meminta rekan-rekan wartawan untuk mempertanyakan soal tersebut kepada AAM sembari menunjukan faktur pembelian obat kepada pihak distributor.

“Yang kami jual kemarin 150.000, HET 33.000. Ini HET ini dari pabrik. Kemudian yang membeli ke parik itu Perusahaan Besar Farmasi (PBF). Jadi, kami beli ke PBF. Jadi sebenarnya kalau soal HET itu kami dapat harga dari AAM (Anugerah Argon Medica) di Kupang itu seharga Rp 118.000 ditambah dengan PPN menjadi Rp 130.000. Jadi soal ini harusnya dipertanyakan itu ke AAM sebagai distributor, bukan ke kami (Apotek Omega, red),” jelas dr. Pius Kandar kepada wartawan di Apotek Omega pada Sabtu, (10/7/2021).

Ia menambahkan, sebagai lembaga bisnis, Apotek miliknya tentu saja menjual harga obat di atas harga beli. “Kalau kami jual obatnya sesuai HET, bagaimana kami mau dapat untung?” katanya.

Ia juga tidak menyangkal soal typo harga obat menggunakan tinta spidol. Hal tersebut dilakukan pihaknya untuk menghindari perdebatan dengan para pembeli yang kemungkinan tidak paham dengan situasi jual beli antara apotek dengan pihak distributor obat.

“Soal menutup HET dengan spidol, itu cara kami menghindari perdebatan dengan pembeli, karena pembeli tidak paham dengan situasi ini,” tutup dr. Pius.

Pimpinan Cabang PBF Anugerah Argon Medica (AAM), Komang Artha yang dikonfirmasi SelatanIndonesia.com, Senin (12/7/2021) membantah telah menaikkan harga obat. “Tidak ada harga obat yang dinaikkan sampai 300 persen, kalau normalnya itu paling tinggi 5 persen. Kalau dari distrirbutor seperti kami yang nasional, harga itu sudah diseting secara nasional, baik di Jawa maupun di Kupang. Kalau apotik bilang naikan sampai 300 persen, itu omong kosong,” sebut Komang.

Ia menambahkan, mesti dibuktikan dengan faktur ketika dia beli ke AAM. “Agak aneh menurut kami. Kalau kami jual itu per box. Kalau 300 persen itu tidak normal,” tegas Komang.

Disebutkan Komang, informasi yang disampaikan pihak Apotik Oemaga itu tidak benar. “Kami jual dalam bentuk box yang isisnya 5 pcc. Saya cek penjualan terakhir kami ke Apotek Oemegapada bulan September 2020, harganya Rp Rp 118.800 per box dengan isi 5 pcc. Pasti fakturnya ada di Apotik Omega,” jelasnya. *)Ino Jemadu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap