KEFAMENANU,SELATANINDONESIA.COM – Hari mulai sore, ketika rombongan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho bersama Direktur Kepatuhan Hilarius Minggu dan Direktur Umum Yohanis Landu Praing tiba di depan gapura bertuliskan Bukit Wisata Tuamese, Jumat (2/7/2021).
Enam orang muda dengan berbusana kain tenun adat Sabu Raijua menyambut kedatangan rombongan pemimpin Bank NTT itu dengan tarian khas Sabu. Iringan gong dari para penabuh berpadu dengan senyum khas dari bibir merah ibu-ibu pemakan sirih pinang dipimpin Kepala Desa Tuamese Mesak Adu, menyambut riang kehadiran rombongan Dirut Bank NTT. Rupanya, di pedalaman Kabupaten Timor Tengah Utara, kampung Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu berdiam warga etnis Sabu dan Rote sudah berabad-abad lamanya.
Kampung yang dekat dengan perbatasan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) itu dikelilingi hijaunya pepohonan lontar yang menjadi sumber kehidupan warga beretnis Sabu dan Rote diwilayah itu. Berbagai produk turunan Lontar dihasilkan warga setempat sebagai sumber perekonomian selain bercocok tanam. Ada gula semut, gula merah, sopi atau minuman alkohol tradisional, serta aneka produk lain termasuk tenunan.
Bank NTT hadir di Tuamese dengan mendirikan Lopo Dia@Bisa untuk membantu masyarakat setempat dengan berbagai kemudahan akses permodalan serta memberikan pendampingan dan pemasaran dalam mengembangkan usaha rumahan warga setempat.
“Yang sedang dibutuhkan oleh dunia pariwisata saat ini terutama hotel, restaurant dan cafe adalah gula halus atau gula semut. Dan Bank NTT akan memediasi dengan pelatihan-pelatihan, termasuk nanti kemasan dan pasarnya. Bank NTT telah bekerja sama dengan Badan Otorita Pariwisata di Labuan Bajo untuk turut membantu termasuk disiapkan sertifikasi dari Balai POM dan dari SNI sehingga ketika masuk ke pasar-pasar global maka standar kesehatan dan perlindungan hukum sudah terpenuhi,” sebut Dirut Alex Riwu Kaho ketika meresmikan Lopo Dia@Bisa Bank NTT di Desa Tuamese.
Dirut Alex menyebutkan, Bank NTT terus berupaya hadir memberikan kontribusi pembangunan di Desa, Kecamatan dan Kabupaten maupun Provinsi. Disebutkan, Lopo Dia@Bisa yang diinisasi Bank NTT diyakini menjadi media ketika orang datang mengunjungi destinasi wisata Bukit Tuamese yang saat ini oleh Anugerah Pesona Indonesia (API) menjadikannya sebagai salah satu nominator. API Award setiap tahun menyelenggarakan event pariwisata di Indonesia untuk mendapatkan destinasi-destinasi yang terpopuler dengan berbagai kriteria.
“Bukit Tuamese menjadi salah satu destinasi yang ikut dalam ajang API Awards 2021. Mudah-mudahan voting bisa dibuka secepatnya agar kita bisa memberikan dukungan terhadap destinasi wisata ini agar kita bisa melakukan voting sesuai dengan nomor registrasi yang ditetapkan oleh API Awards untuk desa Tuamese,” sebut Dirut Alex.
Ia memberikan apresiasi kepada Kepala Desa Tuamese, Mesak Adu yang telah menggerakkan warganya dan seluruh perangkat untuk melakukan penataan di Bukit Tuamese secara swadaya. “Ini sesuatu yang sangat luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin memajukan desanya bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Di beberapa desa yang kami jumpai di Flores untuk mendukung objek-objek wisata ini di kembangkan banyak hal misalkan pertanian atau hal-hal yang berbasis keunggulan daerahnya,” sebut Alex.
Dirut Alex menambahkan, saat ini Kementrian Kominfo RI tengah mengembangkan program Bakti untuk membangun BTS hingga ke pelosok-pelosok desa untuk mengatasi masalah komunikasi dan telepon seluler. “Semoga Tuamese menjadi salah satu titik lokasi dari program ini sehingga bisa membuka akses informasi yang berkaitan dengan potensi di Tuamese. Dan salah satu potensi yang bisa dijalankan dan bisa dikerjakan adalah Mobile Banking Bank NTT,” sebutnya.
Dijelaskan, sejumlah kanal yang ada di Mobile Bankning Bank NTT akan membantu masyarakat misalnya Inisiasi Pinjaman, Bayar Tagihan, Belaja Online, Tarik Tunai Tanpa Kartu, Real Time 24 Jam, Virtual Account, Lacak Lokasi ATM Terdekat, Beli Pulsa HP dan Listrik, Pay Qris seta Prtofolio. “Dengan media Mobile Banking Bank NTT ini bisa memudahkan dan memperlancar semua kebutuhan transaksi bank dalam skala tertentu. Ini untuk mewujudkan Bank NTT menjadi Bank yang Super Smart menuju NTT Maju,” jelas Dirut Alex.
Tidak hanya itu, untuk merangsang peningkatan PADes, di lokasi Bukit Wisata Tuamese bisa diatur sistim parkir. “Kalau pengunjung masuk disini kita bisa kenakan 1 pakaian khas atau pakaian adat yang ada di sini. Diberi harga mislanya Rp 100.000. Dengan harga Rp 100.000 ini, kita juga buatkan cerita dan narasi tentang Bukit Tuamese. Dan itu bisa diakeses secara digital sehingga ketika pengunjung datang, tinggal scan di aplikasi, maka semua informasi tentang Desa Tuamese beserta segala potensinya dan narasi tentang Bukit Tuamese atau kampung Tuamese disajikan dengan lengkap di dalam,” katanya.
Dirut Alex juga menjelaskan, masa pandemi Covid-19 saat ini juga disediakan layanan transaksi dengan metode Pay Qris. “Sistem pembayaran Pay Qris ini tidak ada lagi sistem pembayaran dengan uang tunai, karena kalau uang tunai itu sangat rentan dengan penyebaran Covid-19. Kita tidak tahu orang yang pegang uang sebelum kita apakah bebas dari Covid atau tidak. Dalam Qris juga sangat memudahkan. Misalnya membeli produk apa saja di Tuamese tidak perlu lagi kita siapkan uang kecil untuk pengembalian, tetapi tinggal discan, harganya berapa langsung terbayar semua, metode ini juga menghindarkan kita dari peredaran uang palsu,” sebutnya.
Dikatakan Dirut Alex, sejumlah inovasi dan terobosan yang dilakukan Bank NTT itu sedang dijalankan besar-besaran di NTT. “Mudah-mudahan dari program festival Desa Binaan Bank NTT bisa memberikan rekomendasi yang luar biasa sehingga tahun depan kita sedang mempersiapkan penyelenggaraan Festival PADes antar Desa untuk seluruh NTT. Desa-desa yang memberikan pendapatan terbesar bagi Kabupaten akan kita tetapkan sebagai pemenang dengan berbagai kriteria yang disiapkan. Ini dilakukan untuk memberikan rangsangan yang baik bagi peningkatan pendapatan desa juga untuk peningkatan pada sektor ekonomi desa.
Kepala Desa Tuamese, Mesak Adu mengaku sangat terbantu dengan berbagai terobosan dan pedulian Bank NTT untuk masyarakat di wilayahnya. Bahkan, sejak tahun 2017 ia telah mewajibkan seluruh ibu hamil di Desa Tuames dan anak-anak Balita di Posyandu desa untuk menambung di Bank NTT. “Kami sudah lama bangun kemitraan dan kerja sama dengan Bank NTT untuk pembangunan ekonomi masyarakat Desa. Kami mewajibkana semua masyarakat untuk menambung di Bank NTT untuk kepentingan biaya pendidikan anak. Setiap bulan saat jadwal Posyandu, selain untuk timbang anak, dan periksa ibu hamil, juga itu merupakan jadwal menambung bagi anak-anak Balita,” sebut Kades Mesak.
Disebutkan Kades Mesak Adu, program wajib menambung bagi anak-anak Balita di Desa Tuamese itu dilakukan untuk membantu orang tua ketika anaknya melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi tidak ada lagi kendala yang berkitan dengan biaya. “Tingakat SDM kami di desa ini sangat rendah karena faktor ekonomi sehingga kami memulai dengan menabung sejak usia Balita bahkan sekarang malah sejak 0 bulan. Saat ini sudah sekitar 200 anak di Desa Tuamese yang memiliki tabungan pendidikan di Bank NTT,” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap bank NTT yang telah menghadirkan Lopo Di@Bisa di Desa Tuamese untuk menunjang pariwisata di Bukit Tuamese. “Dengan Lopo Di@Bisa ini maka produk-produk berupa gula air, sopi, gula merah dan gula semut dapat dipasarkan dengan mudah. Apalagi kedepannya akan ada pendampingan dari Bank NTT untuk urusan kemasan dan pemenuhan standart Balai POM dan SNI. Ini sangat membantu masyarakat desa Tuamese,” sebutnya.
Kades Tuamese juga menyampaikan terimaksih kepada Kementrian Kominfo RI yang telah memilih Desa Tuamese sebagai salah satu desa penerima program Bakti dengan pendirian tower BST Telkomsel di wilayahnya. “Di Lokasi Bukit Wisata Tuamese kami masih membutuhkan bantuan untuk kelengkapan fasilitas penunjang seperti tangga yang masih kurang, belum ada gazebo, juga penahan di tebing. Malahan, mimpi kami, semoga ada bantuan untuk membangun semacam jembatan layang untuk menghunungkan satu bukit ke bukit yang lain,” ujarnya berharap.
Kampung Tuamese dikenal dengan bebukitan serupa dengan Raja Amapat di Papua Barat serta Pulau Padar di Kabupaten Manggarai Barat. Betapa tidak, ketika berada di puncak Bukit Tuamese terlihat hamparan tambak yang berubah layaknya danau. Sedangkan di sisi barat, birunya laut membentang sejauh mata memandang, selaras dengan hamparan pohon lontar yang membentang sepanjang kampung.
Terdapat pula beberapa bukit yang didaki dan bakal menikmati view yang beragam di setiap bukit. Ketika musim hujan tiba, hijaunya pepohonan akan sangat tergambar jelas menghiasi lereng-lereng bukit menambah eksotik alam di puncak Tuamese.
Lantaran keindahan Bukit Tuamese ini, sutradara beken Ari Sihasale pernah menggarap sebuah film yang dibintangi artis cantik Pevita Pearce di Bukit Tuamese. Itu pasalnya, lokasi wisata yang masih tersembunyi ini semakin banyak dikunjungi wisatawan.***Laurens Leba Tukan