KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Ende, Herman Yosef Wadhi alias Hery Wadhi menyatakan mundur dari bursa pencalonan Wakil Bupati Ende dari Partai Golkar. Pernyataan mundur itu disampaikan Hery Wadhi melalui surat pribadi yang dilayangkan kepada DPP Partai Golkar dan DPD I Golkar NTT, Kamis (1/7/2021).
Surat yang bersifat istimewa itu dilayangkan Hery Wadhi kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar melalui Waketum DPP Golkar, Melchias Markus Mekeng dan Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Hery Wadhi dalam suratnya menyebutkan, lantaran kebuntuan proses pengusulan 7 nama bakal calo wakil Bupati Ende oleh Koalisi Partai Pengusung Pasangan Marsel-Djafar untuk masa jabatan 2019-2024, ia menyatakan mundur.
Alasan mendasar menurut Hery adalah demi kepentingan masyaraat kabupaten Ende, agar jabatan Wakil Bupati harus segera diisi untuk membantu Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan apalagi dimasa pandemi Covid-19. Juga untuk merealisasikan visi dan misi Paket Marsel-Djafar,” sebut Hery Wadhi.
Selain itu, menurut Hery Wadhi, pengunduran dirinya itu untuk kepentingan Partai Golkar agar jabatan tersebut diisi oleh figur yang dipersiapkan oleh partai Golkar, sehingga dapat berperan aktif dalam tugas-tugas kepemrintahan yang tentunya memberikan dampak positif bagi partai Golkar.
“Berdasarkan pertimbangan tersebut, dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan Wakil Bupati Ende dan memberikan kesempatan kepada saudara Dr. drg. Dominikus M. Mere M. Kes yang selanjutnya akan diproses sesuai aturan orgnainasi Partai Golkar,” tegas Hery Wadhi.
Ketua DPD Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena yang dihubungi, membenarkan pengunduran diri Hery Wadhi dari bursa calon Wakil Bupati Ende. “Saya dan Bang Melky Mekeng sebagai Waketum DPP Partai Golkar memberikan apresiasi yang tinggi terhadap sikap politik Bung Heri Wadhi. Ini contoh sikap politik yang patut dijadikan pembelajaran karena Bung Heri mundur dan mau mendahulukan kepentingan masyarakat Ende yang lebih luas. Heri menjadi contoh politisi yang tidak mendahulukan kepentingan pribadi tetapi kedepankan kepentingan orang banyak,” sebut Melki Laka Lena. ***Laurens Leba Tukan
