Matim Menuju Smart City, Golkar: Perkuat Kualitas SDM dan Jaringan Telekomunikasi

373
Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai Timur, Vinsensius Reamur

BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Manggarai Timur kini tengah mempersiapkan diri menuju Kota Cerdas atau Smart City. Senin, 21 Juni 2021 diselenggarakan Bimbingan Teknis Tahap I Penyusuna Master Plan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Kabupaten/Kota pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru Tingkat Kabupaten Manggarai Timur.

Smart City merupakan sebuah upaya mendorong Pemerintah Daerah untuk membangun wilayahnya dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Smart City memiliki 6 pilar utama yaitu; Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart People dan Smart Environment.

Ketua Partai Golkar Kabupaten Manggarai Timur, Vinsensius Reamur menyebut, implementasi menuju Kota Cerdas atau Smary City) mesti diimbangi dengan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) yang memadai serta kualitas jaringan telekomunikasi yang memadai pula. “Kalau perlu disajikan dengan data usia produktif minimal dan maksimal penduduk dalam kota. Kemajuan teknologi saat ini sudah tidak bisa dibendung lagi, karna itu menurut saya harus diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia dan aparatur pemerintah Matim yang baik, khususnya petugas administrasi,” sebut Vinsensius kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (23/6/2021).

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur dua periode ini mengatakan, dengan penerapan smart city, pasti berdampak juga pada penghematan belanja kertas dan ATK di kantor pemerintah. “Bagi saya kalau sudah smart pasti menjadi motivasi dan tantangan untuk memacu kinerja. Apalagi semua penyelenggaraan pemerintahan pasti dibuka ke publik dan setiap pekerjaan pemerintah akan selalu dikontrol oleh masyarakat,” katanya.

Menurut Vinsensius, dengan penerapan smart city maka masyarakat bisa dengan muda mengontrol setiap waktu. “Berharap agar implementasi menuju kota cerdas ini dapat sungguh-sungguh serius dilaksanakan kepada masyarakat termasuk dokumen daerah dibuka, transparansi pengelolaan anggaran daerah, informasi pajak, retribusi dan lainnya,” ujar dia.

Untuk masuk ke ekuitas digital, menurutnya masyarakat harus masuk ke layanan digital berkecepatan tinggi. “Apakah dijamin itu terwujud serta perangkat dan jangkauan dapat menempuh seluruh kota, saya berharap secepatnya terealisi. Selain itu kontrol sosial dan jaminan terhadap kerahasiaan data pribadi masyarakat apakah dapat dijamin aman, saya berharap yang terbaik. Harus diakui bahwa ini adalah perlombaan menuju modernisasi, tinggal saja bagaimana kita merespons dengan ketersediaan SDM di kota kita,” katanya.

Ia menambahkan, pondasi smart city sangat dibutuhkan untuk menjamin infrastruktur sudah aman atau tidak pada waktunya terkait sebaran jaringan internet yang merata dan memadai agar dapat saling berkomunikasi terkait fungsi perkotaan. “Yang pasti kota pintar butuh orang pintar. Ketersediaan manajemen data dan informasi, harus sanggup menjamin keamanan data pribadi penduduk kota ini. Investasi tersebut pasti membutuhkan biaya besar ditengah pandemi yang sedang melanda, dan budaya kita apakah dapat disanding agar menjadi sempuna atau sebaliknya. Dengan SDM yang tersedia mungkin bisa terealisasi mungkin juga butuh waktu lama. Dengan smart city berharap akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi, pendidikan, sosial, pariwisata dan lainnya guna peningkatan PAD,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Ir. Boni Hasudungan

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Ir. Boni Hasudungan menyebutkan, berdasarkan hasil seleksi assesmen gerakan menuju Smart City, Kabupaten Manggarai Timur terpilih untuk mengikuti program Gerakan Menuju Smart City pada Kawasan Pariwisata Prioritas dan Ibu Kota Negara Baru.

Bahkan, Pemda Matim juga telah menandatangani Nota Kesepakatan dengan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas Kabupaten Manggarai Timur pada Kawasan Pariwisata Priorotas Nasional Labuan Bajo. Nota kesepahaman ini kemudian ditindaklanjuti dengan Pembentukan Tim Pelaksana Gerakan Kabupaten Manggarai Timur Menuju Smart City dan Pembentukan Dewan Penggerak Kabupaten Manggarai Timur Menuju Smart City.

“Pemerintah dan masyarakat Manggarai Timur harus benar-benar mempersiapkan diri menjadi bagian dari Smart City. Diantaranya dengan menyusun Rencana Induk (master plan) Smart City Kabupaten Matim. Kendala yang dihadapi saat ini adalah signal yang tidak stabil, semoga dengan menjadi bagian dari Smart City perlahan masalah ini akan segera teratasi,” sebut Sekda Boni di Aula Setda Kabupaten Matim, Senin (21/6/2021) .***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap