Desa Binaan Bank NTT Punya Daya Ungkit di Sejumlah Sektor

291
Tim Juri Festival Desa Binaan Bank NTT, Stenly Boimau ketika berada di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Selasa (8/6/2021)

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Festival Desa Binaan Bank NTT yang kini sedang berlangsung di 24 lokasi di wilayah NTT ternyata memiliki daya ungkit perekonomian di tingkat desa.

Kondisi itu diperoleh para dewan juri ketika melakukan penjurian terhadap aktivitas setiap desa binaan yang tersebar di seluruh NTT. Ada geliat ekonomi yang sangat nyata. Masyarakat mulai membayar dengan menggunakan layanan digital dan elektronik. Bahkan, aktivitas transaksi yang dicatat dari agen-agen digital (Di@ Bis@) yang dibentuk oleh Bank NTT di lokasi-lokasi tersebut mulai bergeliat.

Pada pekan pertama proses verifikasi data lapangan, dewan juri menemukan kemajuan di hampir seluruh desa binaan. Seperti di Desa Raeloro, Kabupaten Sabu Raijua, Desa Hadakewa di Kabupaten Lembata, Desa Tuamese Kabupaten TTU, bahkan di kampung adat Bena Kabupaten Ngada. Masyarakat setempat direkrut menjadi agen digital, dan terbanyak jenis transaksinya adalah pulsa listrik, telfon, dan jasa pengiriman uang.

Tidak hanya itu, lopo Di@ Bis@ pun dibangun dengan menggunakan kearifan lokal. Hampir di setiap lopo dilengkapi etalase yang disiapkan untuk memajang aneka produk hasil kreasi warga, misalnya aneka motif tenunan, ada juga penganan khas desa adat setempat, serta produk-produk lokal lainnya. Ada transaksi secara digital disana, yakni menggunakan layanan QRIS.

Menariknya, setiap produk primadona profilnya disiapkan dalam bentuk digital. Bagi yang ingin menelusuri sejarah singkat kampung adat ataupun produk unggulan yang dijual, tinggal scan barcode yang tersedia, lalu sejarahnya akan muncul.

Ketua dewan juri, Dr. James Adam, menegaskan bahwa juri menemukan hal-hal baru dalam uji petik di lapangan. “Juri menerima laporan awal dari tiap desa binaan berupa data administrasi dan video berdurasi dua menit, berisikan profil desa binaan yang ikut festival. Lalu juri turun lapangan untuk verifikasi,” sebut James Adam.

Disebutkan James Adam, performance dari setiap lokasi desa binaan Bank NTT sangat bagus mulai penataan, pengelolaan dan kegiatan-kegiatannya. “Khusus yang menawarkan produk budaya memang punya ciri khas dibanding produk makanan, minuman dan tenunan,” sebutnya.

Ia menambahkan, ada kekhasan budaya tertentu yang belum diexpos yang sebetulnya punya nilai jual lebih. Itu pasalnya, James Adam memberi apresiasi kepada Bank NTT yanng mengambil langkah berani, mendesain kegiatan Festival Desa Binaan Bank NTT tahun ini.

Diakui, kedepan tentu butuh ekstra kerja keras dari Bank NTT agar sistem IT yang dibuat bisa diimplementasikan secara optimal sebab posisi geografis tiap desa binaan menurutnya menjadi catatan penting.

Untuk diketahui, dewan juri yang terlibat melakukan penilain Festival Desa Binaan Bank NTT terdiri dari enam orang diantaranya Dr. James Adam (Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia/ISEI NTT) sebagai ketua yang meninjau Kampung Adat Bena sebagai lokasi binaan kantor Bank NTT cabang Bajawa, Desa Colol binaan cabang Borong, Compang Todo binaan cabang Ruteng dan Desa Gorontalo binaan cabang Labuan Bajo.

Lainnya, Dedy Safari dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan mengunjungi desa Tuamese binaan Cabang Kefamenanu, desa Dualaus binaan Cabang Atambua dan desa Kamanasa binaan Cabang Betun.

Selain itu Handrianus P. Asa dari Bank Indonesia mengunjungi Kelurahan Manutapen, Desa Mata Air binaan KCU Kupang, e-Mart Shop binaan Cabang Oelamasi dan Desa Ajaobaki binaan Cabang SoE.

Juri Ir. Abraham Paul Liyanto, Ketua KADIN NTT mengunjungi desa Kwalelo binaan Cabang Larantuka, desa Watugong binaan Cabang Maumere, desa Detusoko Barat binaan Cabang Ende, dan desa Bidoa binaan Cabang Mbay.

Juri lainnya Johny Rohi dari Dinas Parekraf NTT mengunjungi desa Lambanapu binaan Cabang Waingapu, desa Matakateri binaan Cabang Anakalang, Desa Moromanduyo/danau Waekuri binaan Cabang Waitabula, dan desa Tebara binaan Cabang Waikabubak.

Berikutnya, Stenly Boymau yang merupakan media consulting Bank NTT melakukan penilaian ke desa Ndao binaan Cabang Rote, desa Hadakewa binaan Cabang Lewoleba, desa Raeloro binaan Cabang Seba dan desa Ternate binaan Bank NTT Cabang Kalabahi.

Juri akan melakukan verifikasi lapangan hingga pertengahan Juni, dan akhir bulan ini sudah dipastikan desa binaan mana yang masuk sebagai nominator desa binaan terbaik se-NTT. Kepada mereka disiapkan banyak hadiah. Dan bahkan, ini juga ajang bagi Bank NTT untuk tidak saja meningkatkan ekonomi masyarakat desa melainkan juga mendukung program Pemprov NTT dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Festival Desa Binaan Bank NTT ini pun sebagai upaya pelestarian adat, budaya dan mewariskan kekayaan intelektual dalam bentuk karya seni kepada generasi masa depan.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyebutkan, tujuan dari festival desa binaan Bank NTT ini, adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa yang multiply effect, menciptakan desa binaan yang mandiri berbasis digital, sentralisasi produk perbankan baik itu produk dana pihak ketiga (DPK) dan Kredit, sebagai media promosi dan pemasaran produk Bank NTT. ***)Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap