WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Langkah taktis diambil Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu untuk menekan laju peningkatan angka kasus stunting dengan mengangkat 68 Pejabat di Lingkup Pemkab Sumba Tengah sebagai Bapak Asuh.
Para pejabat itu diberikan kewenangan dan tanggungjawab untuk memastikan seluruh sasaran 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar. “Memastikan seluruh sasaran balita stuntingmendapatkan layanan akses terhadap air bersih dan sanitasi layak,” sebut Bupati Paulus kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (4/6/2021).
Selain itu, para Bapak Asuh memberikan motivasi dan dorongan kepada orang tua dalam menangani masalah stunting pada balita. Juga membantu masyarakat dalam menangani masalah stunting pada balita. “Mereka para Bapak Asuh juga mengkomunikasikan dengan berbagai stakeholder di Desa sehubungan dengan rencana aksi menurunkan angka stunting dan juga membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan,” ujar Bupati Paulus.
Dijelaskan, para Bapak Asuh itu diangkat dengan Perbup Nomor 7 Tahun 2021 tentang Penunjukan Bapak Asuh Balita Stunting di Kabupaten Sumba Tengah. Tim Bapak Asuh dikoordinir langsung Bupati Sumba Tengah. Bahkan, pembagian wilayah kerja dan tanggungjawab dibagi setiap desa satu Bapak Asuh.
“Selain memimpin langsung Tim Bapak Asuh, saya juga Sebagai Bapak Asuh untuk desa-desa di wilayah Kecamatan Umbu Ratu Nggay dan Umbu Ratu Nggay Barat, Pak Wakil Bupati di Kecamatan Mamboro dan Katikutana Selatan, dan Pak Sekda di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Tengah. Sedangkan mulai Asisten, Para Kepala Dinas, Sekdin, Camat dan Pejabat lainnya membawahi masing-masing satu desa,” jelas Bupati Paulus.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah, Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si menyebutkan, salah satu permasalahan utama di Kabupaten Sumba Tengah saat ini adalah tingginya angka stunting yaitu sebesar 14,4% pada Tahun 2020.
Sekda Sumba Tengah mengatakan itu ketika pertemuan pemantapan peran dan tanggung jawab Bapak Asuh yang digelar Kamis, (3/6/2021). Kegiatan tersebut juga dilakukan publikasi data balita stunting dan penguatan peran dan tanggung jawab Bapak Asuh balita stunting.
“Diharapkan, setelah kegiatan ini,semua peserta kegiatan yang merupakan stakeholder percepatan penurunan angka stunting dan Bapak Asuh balita stunting dapat bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kabupaten Sumba Tengah hingga mencapai angka 6% sesuai dengan Target RPJMD tahun 2023,” katanya.
Ketua DPRD Sumba Tengah, Tagela Ibi Sola mengharapkan, agar adanya grand design dan dokumen kajian teknis mengenai stunting guna memberi dukungan penuh pada percepatan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Sumba Tengah. Turut hadir seluruh Pimpinan OPD dan stakeholder terkait.*)PKP-SumTeng
Editor: Laurens Leba Tukan