BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Para petani kopi di desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur mengaku terbebaskan dari jeratan rentenir yang kerap menerapkan sistim jula beli ijon. Mereka mengaku terbantu dengan hadirnya Bank NTT hingga ke pelosok desa yang memberikan kemudahan layanan dalam pemberian kredit permodalan.
“Kami para petani kopi di sini sangat terbantu dengan layanan dari Bank NTT sejak tahun 2018, sehingga kami bisa bebas dari rentenir. Sebelum ada Bank NTT di sini, kami terpaksa mengikuti kemauan para rentenir yang menerapkan sisitm ijon,” sebut Kepala Desa Colol Valen Tombor kepada SelatanIndonesia.com, ketika kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho di Colol, Sabtu (22/5/2021) hingga Minggu (23/5/2021).
Dijelaskan Kades Valen, para petani kopi di wilayahnya selama ini bisa menghasilkan kopi mencapai 600 ton per tahun. Namun keterbatasan modal dan kases pasar serta kebutuhan hidup lainnya yang melilit sehingga mereka kadang pasarah pada rentenir. Ia mengaku bersyukur setelah Bank NTT melakukan ekspansi dengan memberikan aneka kemudahan pinjaman modal bagi para petani.
Gubernur Laiskodat dan Dirut Bank NTT melakukan kunjungan kerja di Colol, Manggarai Timur setelah beberapa hari sebelumnya melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai Barat, dan Manggarai. Gubernur Laiskodat saat itu didampingi para Sataf Khsusu diantaranya Thony Djogo, Pius Rengka dan Imanuel Blegur serta Pimpinan OPD diantaranya Kadis Pertanian Tanaman Pangan Lecky F. Koli, Kadis PUPR Maksimus Nenabu, Karo Administrasi Pimpinan Marius Andre Jelamu. Dan, Dirut Bank NTT Alex Riwu kaho didampingi oleh Direktur Kredit dan Pemasaran Paulus Stiven Messakh.
Gubernur Laiskodat dan Dirut Bank NTT beserta rombongan memilih untuk menginap di Desa Colol untuk melihat dari dekat dan merasakan langsung kondisi kehidupan masyarakat dan kebutuhan mendesak dari warga yang harus segera diselesaikan.
Gubernur Laiskodat usai menyaksikan penyerahan sejumlah bantuan dan layanan kemudahan Bank NTT untuk warga mengatakan, bakal memperjuangkan kopi Colol menjadi kopi utama yang dijual di hotel-hotel berbintang restoran besar di Labuan Bajo dan NTT pada umumnya.
Salah satu pendiri partai NasDem itu meminta Bank NTT harus berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores untuk membuka toko kopi digital sehingga kopi Colol bisa dijual secara digital. “Toko kopi digital ini akan mempermudah pemasaran berbagai jenis kopi Colol yang telah dikemas dalam bentuk saset. Kita kini hidup di dunia digital jadi promosi dan marketing kita harus dilakukan secara digital. Bank NTT sudah memfasilitasi BumDes Colol untuk membuat kopi saset digitalisasi pajak, maka proses untuk marketing kopi Cocol juga segera dikemas dalam bentuk digital,” sebut Gubernur Laiskodat.
Disebutkan Gubernur Laiskodat, dengan adanya platfform digital dari pemasaran kopi Colol maka hasil dari Colol akan dengan mudah menembus pasar dunia. “Kita akan beri nama Toko Colol, pas dibuka semua jenis kopi yang ada di Kawasan Colol ada di situ, dan bisa diakses oleh semua orang di muka bumi ini. Meskipun barang kita lokal, tetapi kita akan memiliki pasar global, itu prinsip digitalisasi marketing,” katanya.***Laurens Leba Tukan