
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sebanyak 57 anggota baru Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tambolaka St. Agustinus melaksanakan kegiatan Masa Bimbingan (Mabim) sebagai kegiatan pembinaan formal yang ada di cabang-cabang untuk melatih dan mempersiapkan kader yang mampu berjuang untuk gereja dan tanah air.
Kegiatan Pembukaan Mabim di aula Quasi Paroki St. Paulus Karuni, dan dilanjutkan di marga siswa Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT sejak 13 – 16 Mei 2021.
Ketua Prisidium PMKRI Cabang Tambolaka St. Agustinus, Yulius Lere mengatakan, kegiatan MABIM merupakan tahapan pembinaan formal untuk melatih dan mempersiapkan kader. “Kader adalah anggota perhimpunan atau kelompok terpilih yang mampu menopang dan melatih anggota untuk memperkuat eksistensi perhimpunan, memperjuangkan tercapainya tujuan perhimpunan dan terlaksananya program perhimpunan,” sebut Yulius.
Selain itu, kader adalah seseorang yang memiliki kedisiplinan dan dedikasi yang penuh serta mental prilaku yang baik. Juga memiliki kemampuan berpikir sistematis, realistis, dialektis, logis-rasional dan radikal disamping pengetahuan yang kokoh terhadap watak organisasi dan masa depan organisasi.
“Kader harus berilmu tinggi, memiliki kesadaran sosial-kemasyarakatan, yang jeli melihat dan menanggapi kebutuhan masyarakat, bangsa dan Negara di atas segala kepentingan pribadi dan organisasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Yulius Lere mengatakn, spiritualitas kader PMKRI diwujudkan dalam bentuk tiga benang merah yang meliputi Intelektualitas, Kristianitas, dan Fraternitas. “Ketiga unsure inilah yang seharusnya selalu menggerakan dan menyemangati segenap kader PMKRI dalam segala pola aktivitasnya. Yang akhirnya menjadi nilai pembeda, nilai lebih, nilai pengikat, dan nilai penguji dalam tataran kompetisi dengan mahasiswa lain yang non PMKRI. Nilai pembeda artinya tiga benang merah ini akan mencirikan bahwa seseorang kader PMKRI mempunyai kekhasan karakter dibandingkan dengan mahasiswa lain. Apabila tiga benang merah ini telah terinteralisasi dan menjadi sebuah karakter, maka nilai lebih artinya bahwa spiritualitas kader PMKRI ini jika dihayati secara tepat akan memberikan semangat berkompetensi yang tinggi terhadap mahasiswa lain,” jelasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan itu para perwakilan aktivis Cipayung (GMKI, GMNI,) BEM STKIP Weetebula, KNPI, Anggota Penyatu PMKRI Cabang Tambolaka.*)Benydiktus
Editor: Laurens Leba Tukan