LABUAN BAJO,SELATANINDONESIA.COM – Nasib malang dialami siswa sekolah dasar yakni Saffir Mutar (9) lantaran penyakit kanker ganas yang bersarang di leher kanannya.
Siswa kelas 5 (lima) Sekolah Dasar Inpres (SDI) Lobohusu, Cabang Nanga Nae, Kecamatan Komodo merupakan anak dari pasangan Muhamad Satu (49) dan Sulkaidah (42). Ia sudah 5 (lima) tahun mengidap kanker ganas. Selama itu pula Saffir Mutar (9) duduk di bangku sekolah.
Saffir Mutar saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya di Kampung Lobohusu, RT 08/RW 04, Dusun Marombok, Desa Golo Bilas dalam masa pengobatan seadanya. Saat ditemui, Sabtu (01/05/2021) siang, Saffir Mutar (9) tampak berbaring lemah di atas kasur. Kanker ganas di leher sebelah kanan hampir sama besar dengan bola kaki.
Sesekali ia tampak duduk sambil menatap bengkak di lehernya. Berselang sekitar lima menit, Saffir Mutar tidur kembali. Ibu kandung Saffir Mutar, Sulkaida mengatakan awal mula kejadian ini sekitar tahun 2015, ketika anak sedang bermain dan tiba–tiba seekor anjing rabies menyerang dan mengigit anak saya.
Dia menceritakan, awalnya Saffir tengah asik bermain tiba–tiba diserang anjing rabies di leher sebelah kanan. Karna merasa sakit, Saffir diberi pengobatan herbal karena terlihat hanya luka biasa saja.
“Waktu diberi obat seadanya (Musa Kampong) di lehernya, mulai dari situ bengkaknya mulai muncul,” kata ibu enam anak tersebut saat ditemui di kediamannya, Sabtu siang.
Dia mengatakan, saat itu belum diketahui bengkak di leher Saffir adalah kanker ganas. Tapi semakin hari semakin membesar. Sulkaida dan keluarganya membawa Saffir ke Rumah Sakit Siloam di Labuan Bajo dengan menggunakan BPJS.
“Sebelumnya pernah operasi di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo tahun 2017, tapi terus saja membekak hingga sekarang,” jelas ibu Sulkaida (42) dengan nada sedih.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Ultrasonography, pada 4 November 2020 lalu, Saffir ditemukan “Kelenjar Submandibula”. Catatan kritis pun tertulis; Kelenjar Getah Bening: sisi kanan sulit dinilai. Hasil pemeriksaan itu, keluarga Sulkaida diminta rujukan untuk dioperasi kembali. Dokter di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo merekomendasikan rujukan di Rumah Sakit di Kupang atau di Bali yang bisa mengobati penyakit Saffir. Namun untuk berangkat kesana tidak ada biaya.
Sulkaida dan keluarganya mencoba bertanya ke orang–orang soal biaya berobat ke Kupang dan Bali. “Ada yang bilang biayanya kurang lebih 50 juta. Tapi kami tidak punya uang sebanyak itu. Saya dan suami cuma petani serabutan di Kampung Lobohusu yang hasilnya tak menentu,” akunya.
Saffir dan keluarga terus berupaya mencari pengobatan alternatif. Karna keterbatasan biaya. “Kami belum sanggup operasi, kami coba dengan berbagai pengobatan herbal seadanya saja dulu. Sambil berharap ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut,” kata Sulkaida sambil menatap putra kesayangannya.
Pasangan Muhamad Satu dan Sulkaidah butuh bantuan atau uluran tangan, karena sulitnya perekonomian keluarga dengan kondisi orang tua yang seharinya hanya sebagai petani serabutan.
“Saat ini, kami sekeluarga hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan dari berbagai pihak,” kata ibu kandung Saffir sambil meneteskan air mata.
Untuk Donasi Bocah Malang Saffir Mutar melalui, Nomor Rekening: 3835-01-001353-52-9, Bank: BRI, Atas Nama: Zulkaida
Contact Person: 082-145-072-731 (Hasna Kakak Saffir)
081-339-818-116 (M. Satu Ayah Saffir)
Dibantu Bhabinkantibmas Polres Mabar
Selain berupaya memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, sosok Bhabinkamtibmas juga diharapkan mempunyai kepedulian sosial yang tinggi kepada warga binaannya.
Bhabinkamtibmas Desa Golo Bilas Bripka Andi, meluangkan waktu untuk menyambangi kediaman Saffir Mutar pada Kamis pagi 06/05/2021. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kepedulian Bhabibkamtibmas Desa Golo Bilas tersebut untuk datang dan memberikan bantuan kepada Saffir setelah mendapatkan informasi yang beredar di media sosial.
Disela kedatangannya, Bripka Andi mengatakan turut prihatin dengan kondisi Saffir yang mederita sakit kanker ganas. Kedatangan tersebut khusus menjenguk kesehatan, memberikan motivasi, tali asih serta tidak lupa mendoakan agar Saffir Mutar (9) segera diberikan kesembuhan dan kesehatan.
“Sudah kewajiban kita sebagai sesama untuk saling peduli, semoga bantuan yang kita berikan dapat sedikit meringankan beban keluarga dan kita sangat berharap Saffir Mutar (9) dapat sembuh kembali,” kata Bripka Andi.
Sementara itu, Sulkaidah, Ibu dari bocah Saffir menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Bhabinkamtibmas yang telah menyempatkan diri untuk melihat kondisi anaknya. “Saya ucapkan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada Pak Bhabin yang sudah menyempatkan diri mau membesuk anak saya,” ujarnya.*)Ino Jemadu
Editor: Laurens Leba Tukan