WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kemasan Program Rumah Mandiri yang merupakan salah satu dari 11 Program Strategis Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dalam balutan “Pro Oli Mila” terbukti memiliki daya ungkit dan berdampak luas di berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Program yang digulirkan sejak tahun pertama Paul S. K. Limu dan Daniel Landa memimpin Kabupaten Sumba Tengah itu, kini telah dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar warga miskin (Oli Mila) di wilayah itu. Target utama dari program itu adalah menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sumba Tengah, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat kurang mampu untuk memperoleh hunian yang layak dengan fasilitas yang memadai.
Tidak hanya itu, beberapa fasilitas pendukung yang melekat dengan kondisi yang baik dapat diperoleh dalam program Rumah Mandiri, salah satunya sanitasi yang baik dan memadai.
Untuk diketahui, pada tahun 2019 jumlah Rumah Mandiri yang dibangun sebanyak 326 unit, tahun 2020 sebanyak 325 unit yang menggunakan APBD II sedangkan yang menggunakan Dana Desa pada tahun 2019 sebanyak 398 unit dan tahun 2020 sebanyak 605 unit. Untuk tahun 2021, belum terekap karena pembangunannya sementara berjalandan juga ada kebijakan recofusing anggaran.
Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu mengatakan itu ketika melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Mandiri sebanyak 10 unit secara simbolis pada 5 Desa di Kecamatan Katiku Tana Selatan dan Kecamatan Katiku Tana yaitu Desa Dasa Elu, Desa Tanamodu, Desa Malinjak, Desa Dameka dan Desa Makatakeri, Jumat (7/5/2021).
“Pemerintah menyediakan yang terbaik berupa rumah mandiri dengan type 36 yang menenuhi syarat kesehatan, dengan dinding tembok berplester dan oker, luas ruangan 8 meter persegi/orang sehingga satu ruangan bisa dihuni 3 orang. Ada plafond, lantai keramik, atap seng serta dilengkapi listrik, air dan MCK bukan saja merupakan rumah layak huni tetapi rumah mandiri,” sebut Bupati Paulus.
Mantan Kepala Isnpektorat Provinsi NTT ini mengatakan, aspek kesehatan dan pendidikan dapat diperoleh sekaligus dalam program rumah mandiri. Pasalnya, dengan disediakannya air dan MCK yang sehat dipastikan mampu menurunkan angka stunting di Sumba Tengah. Sedangkan dengan ketersediaan listrik di rumah mandiri bisa membantu anak-anak untuk belajar malam hari dengan nyaman.
“Program ini multi efek, selain untuk mendapatkan rumah yang baik, tetapi aspek kesehatan dan pendidikan juga kita utamakan dan ini merupakan syarat mutlak bahwa membangun rumah bukan untuk mengurangi angka kemiskinan semata,” tegasnya.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini menambahkan, daya ungkit dari program rumah mandiri ini berdampak langsung pada banyak sektor rill yang tergerak. “Tenaga tukang dapat bekerja, kayu milik masyarakat yang dibeli, pengrajin batu potong dari masyarakat serta kerajinan gedek untuk palfond bisa dihidupkan. Penyerapan pada sektor rill dari total biaya Rp 65 juta per unit rumah, pada tataran lokal bisa mencapai Rp 10 juta untuk material dan untuk biaya tukang juga bisa mencapai Rp 10 juta, sehingga sangat membantu pertumbuhan ekonomi baik untuk tukang, belanja kayu dan bahan lokal termasuk gedek,” sebutnya.
Dikatakan Bupati Paulus, program Rumah Mandiri tidak saja menolong para ibu janda, duda dan anak yatim piatu tetapi ada multiefek yang dirasakan bagi masyarakat dalam desa. “Anggaran Rp 65 juta sangat kecil untuk membangun sebuah rumah mandiri, kalau tidak ada gotong royong diantara warga desa maka pembangunannya tidak akan jadi. Apalagi korupsi, itu tidak akan ada,” ujarnya.
Ia mengajak para pendamping atau fasilitator, aparat desa dan aparat kecamatan dan dinas teknis agar bahu membahu saling bersinergi dan berupaya untuk menuntaskan pembangunan rumah mandiri tahun 2021 ini dengan baik dan lancar tanpa ada kendala.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa, Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah Samuel S. Pekulimu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Tengah Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si, Asisten Administrasi Umum Ferdinand Umbu Kabalu, SE, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Camat Katiku Tana Selatan dan para Kepala Desa se-Kecamatan Katiku Tana Selatan.*)PKP-SumTeng
Editor: Laurens Leba Tukan