KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Terhitung hingga bulan Maret 2021, realisasi penyerapan APBD baru mencapai Rp. 1,462 Triliun atau 6,28 persen dari total belanja APBD Kabupaten/Kota seluruh NTT Tahun 2021 mencapai Rp. 23,286 Triliun.
“Untuk belanja modal serta belanja barang dan jasa tahun 2021 mencapai Rp. 9,849 triliun dan realisasi sampai Maret baru mencapai Rp. 224,41 miliar. Ini tentu butuh perhatian bersama untuk langkah-langkah percepatan,” sebut Sekda NTT Benediktus Polo Maing ketika Rapat Kerja bersama para Bupati/Walikota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di ruang rapat Gubernur, Kamis (6/5/2021).
Seperti diketahui Presiden Jokowi dalam arahannya pada tanggal 29 April lalu menegaskan sampai Maret masih ada 182 Triliun dana APBD yang terparkir di Bank dan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para Bupati/Walikota se-NTT agar memacu belanja APBD di atas 50 persen pada akhir kuartal II tahun 2021. Dalam keadaan extraordinary akibat pandemi covid-19, perlu upaya luar biasa untuk menggerakan ekonomi.
Menurut Gubernur Laiskodat, refocussing tidak boleh jadi alasan realisasi anggaran yang rendah. Karena refocussing ini bukan hal yang baru, tetapi sudah beberapa kali dilakukan.
“Masa sudah beberapa kali lakukan refocussing, belum juga paham dan pintar. Saya minta kita sudah masuk kuartal II, penyerapan anggaran harus ada di atas 50 persen pada akhir kuartal II. Ada Kapolda dan Wakajati, harus kerja sama dalam sebuah kelembagaan untuk mendorong realisasi baik APBN maupun APBD di seluruh NTT sehingga mampu jadi penopang utama saat pandemi covid-19 seperti ini,” sebut Gubernur Laiskodat ketika memberikan arahan pada Rapat Kerja bersama para Bupati/Walikota dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di ruang rapat Gubernur, Kamis (6/5/2021).
Disebutkan Gubernur Laiskodat, Presiden Jokowi sangat serius agar Covid-19 jangan sampai melonjak drastis karena punya dampak ekonomi. “Hal ini akan buat negara-negara lain takut masuk ke Indonesia untuk investasi. Kalau investasi asing tidak masuk, kita hanya berharap kepada seluruh APBN dan APBD sebagai tiang penyanggah dan penggerak ekonomi,” sebutnya.
Rapat tersebut membahas tiga hal yakni penanganan Covid-19, progres penyerapan APBD Kabupaten/Kota dan perizinan dalam rangka investasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD NTT, Kapolda NTT, Danrem Wirasakti 161 Kupang, Danlanud El Tari Kupang, Kabinda NTT, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) NTT, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, Sekretaris Daerah NTT, para staf khusus Gubernur dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT. Para Bupati/Walikota se-NTT mengikuti pertemuan ini secara virtual.*)Aven/BiroAP
Editor: Laurens Leba Tukan