DPRD Rote Ndao Temui Banyak Masalah di Lokasi Karantina Covid-19

373
Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao ktika meninjau lokasi karantina pasien Covid-19 di SDI Batulli, Kabupaten Rote Ndao, Jumat (30/4/2021)

ROTENDAO,SELATANINDONESIA.COM – Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao menemukan banyak persoalan dalam penanganan pasien Covid-19 di lokasi karangtina yang berlokasi di Rusun Nee, dan Gedung SDI Batuleli, Jumat (31/4/2021).

Para Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao itu diantaranya, Wakil Ketua Yosia .A. Lau.SE, dan Paulus Henuk. SH serta Anggota Denison Moy dan Olafbert A.Manafe. Mereka mengunjungi lokasi kerantina untuk menyerap aspirasi para pasien dan meninjau kondisi fasilitas penunjang bagi para pasien Covid-19.

Para wakil rakyat itu menerima sejumlah keluhan dan aspirasi yang disampaikan oleh para pasien berupa kekurangan fasilitas pendukung seperti tempat tidur yang tidak layak bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan.

“Para pasien juga mengeluh kekurangan air bersin, kelambu dan perlengkapan mandi seperti ember, sabun dan lain-lain yang tidak disediakan oleh Tim Gugus Tugas Covid. Akhirnya para asien yang sedang menjalani karantina terpaksa harus berusaha sendiri agar mereka bisa dapat bertahan di lokasi penampungan,” sebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, Yosia .A. Lau.SE.

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao ini menyebutkan, kehadiran Pimpinan dan Anggota DPRD itu untuk memberikan dukungan moril kepada para pasien. “Kami mendesak Pemda Kabupaten Rote Ndao untuk memberikan program Jaring Pengaman Sosial kepada pasien Covid-19 agar mereka bisa tertolong,” sebutnya.

Ardy Lau berkomitmen untuk segera berkoordinasi dan mendorong pemerintah memperbaiki pola penanganan Covid-19 di Rote Ndao. “Jangan sampai masyarakat menilai Pemda gagal dalam menangani pandemi Covid-19,” katany.

Anggota Komisi B, DPRD Kabupaten Rote Ndao, Olafbert A. Manafe mendesak Pemda melalui Gugus Tugas Penanganan Covi-19 agar lebih profesional dan transparan dalam penanganan pasien Coid-19. “Hal itu penting, agar penanganan Covid-19 tidak sampai menganggu stabilitas sosial akibat maraknya kecurigaan masyarakat terhadap penanganan Covid-19,” ujarmya.*)RudiMandala

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap