SOE,SELATANINDONESIA.COM – Kerja Panitia Khusus (LKPJ) Bupati tahun 2020 sudah menemukan dua titik permasalahan yang belum diselesaikan oleh Pemkab TTS yaitu kondisi gedung Puskesmas Siso yang baru dikerjakan dua tahun lalu dalam kondisi miring dan atap bocor. Juga, tergerusnya bahu jalan Tupan-Tuasene pada sejumlah titik.
Kepala Puskesmas Siso, Elsina Napoe kepada Pansus LKPJ DPRD TTS pada Kamis (15/4/2021) mengatakan, ada sejumlah titik pada atap bangunan Puskesmas Siso yang sudah bocor dan hampir semua sudut ruangan terjadi rembesan air jika hujan turun. Padahal bangunan tersebut baru dikerjakan pada tahun 2019 dan rampung di Februari 2021.
“Ada dua titik kebocoran besar pada Puskesmas ini. Satu di bagian depan, dan satu di bagian belakang. Ada juga beberapa titik rembesan lainnya,” ungkap Elsina kepada Pansus LKPJ, (Kamis 15/4/2021).
Kepada Pansus LKPJ, Elsina juga mengeluhkan saat ini kesulitan untuk mendapatkan solar di SPBU guna menghidupkan genset. Pihaknya terpaksa harus membeli solar eceran dengan harga 75 ribu per 5 liter.
Ia berharap, kedepan pihak SPBU bisa memberikan kebijakan kepada Puskesmas agar bisa membeli solar dengan menggunakan Jirgen untuk menghidupkan genset. Pasalnya sudah hampir dua pekan listrik di kabupaten TTS padam sebagai dampak dari siklon tropis seroja.
“Karena listrik PLN padam, kita terpaksa menggunakan genset. Namun untuk membeli solar di SPBU kita sedikit kesulitan karena pihak SPBU tidak melayani Jirgen. Kita berharap pihak SPBU bisa memberikan kebijakan kepada kita sehingga pelayanan di Puskesmas tidak terganggu,” pintanya.
Kenas Afi, Anggota Pansus LKPJ menduga adanya kesalahan teknis pada pekerjaan Puskesmas Siso yang menyebabkan adanya atap bangunan yang bocor dan sisi bangunan sebelah kiri miring.
Oleh sebab itu, ia meminta dinas teknis untuk mengkaji kembali bangunan Puskesmas tersebut. Dirinya mendorong pihak rekanan yang mengerjakan bangunan puskesmas tersebut untuk segera diperbaiki.
Jika tidak diperbaiki, dirinya mendorong pihak Kejaksaan untuk masuk melidik pekerjaan bangunan tersebut.
Terkait keluhan kesulitan memperoleh solar di SPBU, Kenas meminta kepada Pemda TTS untuk melakukan koordinasi dengan pihak SPBU agar memberikan kemudahan kepada pihak puskesmas untuk memperboleh solar. “Pemda TTS harus proaktif untuk menjawab keluhan dari pihak Puskesmas. Baik bangunan yang bocor, maupun kesulitan memperoleh solar,” pinta Kenas.
Di Tuasene, Pansus juga menemukan ada sejumlah titik bahu jalan yang sudah tergerus banjir. Ketua DPRD TTS, Marcu Buana Mbau berharap agar Dinas PU untuk segera menyampaikan kepada pihak ketiga agar dilakukan perbaikan. “Kita minta agar dinas PU segera lakukan perbaikan,” pinta Marcu Mbau.
Ketua Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Kabupaten TTS, Rudi Nenohai, ST yang juga mendampingi Pansus LKPJ di Tuasene mengatakan, ruas jalan Tupan-Tuasene sepanjang 8,700 meter tersebut sedang pada masa pemeliharaan, sehingga kerusakan bahu jalan di beberapa titik akan segera diperbaiki oleh pihak ketiga.
“Dalam waktu dekat kami akan sampaikan ke pihak untuk dilakukan perbaikan. Sekarang ini sementara masa pemeliharaan sampai dengan bulan November 2021,” ucap Rudi.**Paul Papa Resi
Editor: Laurens Leba Tukan