Gubernur Laiskodat Minta Warga NTT Tidak Boleh Ambil Keuntungan di Saat Bencana

601
Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri PUPR basuki Hadjimoljono, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Flotim Anton Hadjon ketika meninjau lokasi longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat (9/4/2021). Foto: BBRiantobi

ADONARA,SELATANINDONESIA.COM –  Usai menampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lembata dan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan tegas meminta seluruh masyarakatr NTT untuk tidak boleh mengambil keuntungan di saat masyarakat lainnya sedang tertimpa bencana.

“Ada hal yang menarik terjadi di pulau Adonara ini, karena ada toko yang barangnya berhamburan keluar tetapi tidak satupun barang itu diambil. Dan itu menunjukan bahwa nilai-nalai kejujuran dan nilai untuk saling menjaga sesama itu paling kuat di NTT, itu nilai yang menjadi kekuatan kita di NTT. Masyarakat kita tidak mengambil keuntungan dalam kondisi seperti ini dan saya minta kepada masyarakat NTT agar tidak mengambil keuntungan di saat kondisi bencana seperti ini, tetapi mari kita saling membantu agar seluruh masalah ini dapat kita selesaikan bersama,” sebut Gubernur Laiskodat di desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Jumat (9/4/2021).

Disebutkan Gubernur Laiskodat, menyampaikan rasa terimaksih atas cinta dan perhatian yang serius dari Presiden yang telah melihat langsung kondisi masyarakat NTT yang tertimpa bencana. “Atas nama seluruh masyarakat NTT, kita menaruh hormat dan apresiasi atas cinta dan perhatian bapak Presiden. Beliuau telah memerintahkan Gubernur dan Bupati Lembata dan Flotim untuk secepatnya menyiapkan lahan untuk relokasi dan Kementrian PUPR akan mengerjakan dalam waktu dekat,” sebut Gubernur Laiskodat.

Gubernur Lauskodat menambahkan, lokasi yang menjadi tempat relokasi telah dipersiapkan dan jaraknya sekitar 5 Km dari loaksi yang terdampak bencana saat ini. “Perhitungannya, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi ada longsoran lagi, tidak sampai pada lokasi yang dibangun nanti. Tadi lokasinya sudah ditentukan Pak Bupati Flotim dan Lembata sekitar 5 Km dari lokasi bencana sehingga masyarakat kita bisa aman,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT serta Kabupaten Lembata dan Flotim hanya mempersiapkan lokasinya, semuanya akan dibangun oleh pemerintah pusat. “Nanti, Pak Mentri PUPR persiapkan semua rangkanya, tinggal bersama dengan TNI dan POLRI datang langsung dipasang saja. Jadi daerah hanya menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang melaksanakan,” ujar Gubernur Laiskodat.

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, dan Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara , Kabupaten Flores Timur. Usai meninjau lokasi banjir bandang, Presiden Jokowi memerintahkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Lembata dan Flores Timur untuk segera menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang terdampak banjir dan longsor.

Kepada wartawan, Kepala Negara mengatakan, sudah meminta bupati dan gubernur untuk mempersiapkan lahan relokasi warga. “Anggaran untuk relokasi akan disediakan oleh pemerintah pusat. Saya sudah lihat langsung bagaimana kondisi di Lembata dan Adonara semuanya ini akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,” sebut Presiden Jokowi. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap