LEMBATA,SELATANINDONESIA.COM – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi para korban bencana badai Seroja di Kabupaten Lembata dan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi, Jumat (9/4/2021).
Di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Kepala Negara meninjau lokasi bencana, dan memantau kondisi para korban. Presiden didampingi Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub NTT Josef A. Nae Soi, Bupati Lembata Eliaser Yantje Sunur.
Kepala Negara sempat mengenakkan jaket kepada Fransiskus Ade Uran Atawolo salah satu warga desa Tapolangun, Kabupaten Lembata yang menjadi korban banjir bandang.
Presiden Jokowi juga menyempatkan diri untuk sholat Jumat di Masjid Babul Janah, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Frans Seda, Maumere, Kabupaten Sikka pada pukul 10.30 Wita, disambut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk selanjutnya menggunakan helikopter menuju Lembata dan Pulua Adonara.
“Pak Jokowi akan tiba sekitar pukul 10.30 Wita. Langsung kunjungi dua kabupaten yakni Flotim dan Lembata,” sebut Kepala Biro AP Setda NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Jumat (9/4/2021).
Selain meninjau para korban bencana, Kepala Negara juga membawa serta bantuan berupaka makanan, obat-obatan dan pakaian bagi korban bencana di Adonara dan Lembata.
“Presiden juga membawa bantuan bagi korban bencana di dua daerah itu,” ujar Marius.
Usai kunjungi dua kabupaten itu, Presiden Jokowi dan rombongan akan kembali ke Jakarta sekitar pukul 18.00 Wita.
Lantaran gelombang laut yang masih tinggi, Marius menyebutkan, untuk pendistribusian bantuan bagi korban bencana di NTT, menggunakan enam helikopter dari dua titik yakni Kota Kupang dan Maumere. Tidak hanya itu, pendistribusian bantuan juga dilakukan dengan menggunakan lima KRI. “Satu KRI digunakan sebagai rumah sakit apung untuk merawat korban bencana,” ujarnya.
Marius menambahkan, bencana badai Seroja di NTT menelan korban jiwa sebanyak 144 orang yang sudah berhasil ditemukan dan 60 korban dinyatakan hilang dan masih terus dilakukan pencarian. “Data ini masih fluktuatif, sehingga bisa berubah-ubah,” katanya.***Laurens Leba Tukan