
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Hivos adalah organisasi kerjasama internasional, dengan kantor globalnya di Den Haag, Belanda. Hivos memberikan dukungan kepada organisasi masyarakat sipil yang bekerja di Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia.
Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi meminta Hivos untuk merencanakan kegiatan pemberdayaan yang bersinergi dengan program-program pemerintah daerah. “Hivos harus bersinergi dengan program-program pemerintah daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi,” sebut Wagub Nae Soi ketika peluncuran secara virtual Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial di Ruang Rapat Gubernur, Selasa (30/3/2021). Turut mendampingi Wagub dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial NTT, Jamaludin Ahamd dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu.
Wagub Nae Soi berharap, Hivos juga harus mampu menentukan locus intervensi program dan basis data yang akurat. “Juga diharapkan Hivos bisa mengoptimalisasi peran sumberdaya manusia lokal sebagai wujud pemberdayaan masyarakat lokal dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Wagub Nae Soi.
Disebutkan Wagub Nae Soi, sebagai sebuah lembaga yang bertujuan memberikan dukungan bagi organisasi masyarakat sipil dan berbasis komunitas, Hivos harus mampu wujudkan keunggulan tata kelola organisasi yang berbasis kearifan dan kepemimpinan lokal. “Sesuai dengan namanya, yayasan baru ini bertujuan untuk mengembangkan program berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dalam bidang sosial, kesehatan dan budaya. Harus bisa mendorong munculnya kemampuan individu untuk bisa menilai dan putuskan secara bertanggung jawab dan merdeka hak atas kemerdekaan, kehormatan serta martabat untuk ciptakan masyarakat berkeadilan dan toleran,” sebut Wagub Nae Soi.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilma Farid mengharapkan agar kehadiran yayasan ini semakin memperkuat upaya penguatan masyarakat sipil di Indonesia yang telah banyak dilakukan Hivos selama ini. “Ada banyak peluang kerjasama terutama dalam mengatasi tantangan membangun kebudayaan yang kokoh. Seperti misalnya dalam program Pemajuan Kebudayaan Desa dan program-program lainnya,” ujar Hilman.
Untuk diketahui, Hivos telah melaksanakan berbagai kegiataan dan program di Sumba Tengah. Tampak hadir pada kesempatan tersebut Direktur Eksekutif Hivod Edwin Huizing, Ketua Yayasan Board Dewi Suralaga, Direktur Eksekutif Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial Tunggal Pawesty, mitra lokal Hivos di Indonesia, Timor Leste dan Filipina, serta Sekda Sumba Tengah.*)Aven
Editor: Laurens Leba Tukan