
ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menggeloraan semangat masyarakat untuk terus giat menyukseskan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Pasalnya, program yang kini mulai menunjukan hasil itu akan berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.
“Program TJPS ini kedepannya tidak hanya Tanam Jagung Panen Sapi tetapi juga akan panen ternak-ternak lain seperti kambing, babi, dan unggas. Dengan kita bekerja keras menyukseskan program ini maka berbagai kesulitan yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat kita akan teratasi seperti kemiskinan, stunting dan gizi buruk,” sebut Gubernur Laiskodat ketika melakukan panen jagung pada program TJPS di Desa Derekfaturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Kamis (25/3/2021).
Disebutkan Gubernur Laiskodat, setelah Bupati dan Wakil Bupati Belu dilantik pada akhir bulan April 2021 mendatang maka, program TJPS di Kabupaten Belu akan diperluas lagi karena disinergikan dengan program kerja Bupati dan Wakil Bupati Belu yang baru. “Kita bakal kembangkan program sepreti ini untuk dikerjakan lebih luas lagi demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Gubernur Laiskodat mengaku bersyukur karena meski dalam situasi panedmi Covid-19, masyarakat di Kabupaten Belu tetap eksis bekerja dengan penuh semangat. Para tenaga pendamping petani, Gubernur Laiskodat memberikan suport untuk tetap bersemangat dalam memberikan pendampingan bagi para petani untuk menyukseskan TJPS. “Kita bersyukur karena di sini, dalam satu hektar hasil yang diperoleh mencapai 4,8 Ton jagung lamuru. Kedepan, kita kejarkan lagi jenis hibrida untuk memenuhi kebutuhan pabrik pakan ternak yang tahun ini dibangun,” ujarnya.
Politisi dan sekaligus pendiri Partai NasDem ini mengatakan, pemerintah dalam melakukan berbagai program, muaranya pada kesejahteraan dan kecerdarasan masyarakat. “Untuk menukseskan TJPS ini butuh kerja keras yang luar biasa kita termasuk para pendamping petani lebih serius lagi memberikan pendampingan,” katanya.
Ia juga menjamin bahwa ketersediaan pupuk kedepanya tidak akan jadi kendala. “Kita kerjasama dengan TNI dan Polri untk tahun ini dan selanjutnya tidak akan ada kendala tentang pupuk. Semua yang kita lakukan ini agar membuat masyarakat petani ita punya kebanggaan karena bertani dengan menghasilkan produk yang berlimpah,” katanya.
Plh. Bupati Belu, Frans Manafe menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Laiskodat yang selama dua hari melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Belu. “Kehadiran bapak Gubernur dan rombongan ini merupakan bukti nyata bahwa bapak Gubernur sangat peduli dan memperhatikan masyarakat Kabupaten Belu. Melalui kerja nyata dan kerja tepat untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat NTT khususnya masyarakat Belu dari berbagai ketertinggalan,” sebut Manafe.
Disebutkan Manafe, pada periode tanam Oktober-Maret, luas lahan untuk TJPS di Kabupaten Belu seluas 710 Ha, yang tersebar di 18 desa dan 1 kelurahan dan ada di 5 kecamatan dengan jumlah kelompok tani sebanyak 56 kelompok. “Pada periode tanam April-September 2021, program TJPS tetap dilakukan dengan luas lahan yang terus ditingkatkan meski dalam kondisi kekurangan air, dan pada periode tanam Oktober-Maret nanti, kami akan memperluas lahan dengan dukungan APBD Kabupaten,” ujarnya.
Gubernur Laiskodat melakukan kunjungan kerja di daratan Timor yang dimulai dari Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu hingga Malaka. Saat itu Gubernur didampingi para Staf Khusus diantaranya Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, Dr. David Pandie, Dr. Thony Djogo, dan Anwar Pua Geno, Bartol Badar dan Flory Mekeng. Turut mendampingi Gubernur Laiskodat, Asisten III Setda NTT Yohana Lisapaly, Kadis Pendidikan Provinsi NTT Linus Lusi, Kadis Pertanian Lecky F. Koli, Kepala Badan Keuangan Daerah Zakarias Moruk, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Viktor Manek, dan Karo Administrasi Pimpinan, Dr. Marius Ardu Jelamu.
Hadir pula Forkopimda Kabupaten Belu, Bupati dan Wakil Bupati Belu terpilih, dr. Agus Taolin dan Alo Hale Serens, pimpinan OPD lingkup Pemkab Belu, Anggota DPRD, para pendamping lapangan untuk program TJPS Kabupaten Belu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para petani.***Laurens Leba Tukan