WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sumba Barat terkendala pada ketiadaan Swab PCR. Untuk mendeteksi Covid-19 di Sumba Barat, jajaran Gugus Tugas hanya mengandalkan swab antigen yang harus ditindaklanjuti dengan pengiriman sampel swab ke RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang.
“Untuk mendapatkan kepastian hasil yang lebih akurat melalui Swab PCR, jangka waktu sejak hasil swab antigen dikirim sampai keluarnya hasil Swab PCR dari Kupang membutuhkan waktu yang lama bisa 2 sampai 3 minggu. Sedangkan masa isolasi bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan Swab antigen hanya 14 hari. Inilah yang menjadi kendala di kabupaten Sumba Barat selain kurangnya tenaga analisis dan APD bagi para tenaga medis dalam penaganan Covid-19, sehingga dibutuhkan perhatian serius dari Pemerintah,” sebut Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Sumba Barat, Jefry Tarawatu Ora S.H, kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (21/3/2021).
Politisi Golkar yang bakal dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat dalam waktu dekat ini menyebutkan, secara keseluruhan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumba Barat berjalan baik dengan terfokus pada tiga sekotor yaitu ekonomi, sosial dan kesehatan. “Sehingga dari sisi anggaran terbagi pada Dinas Sosial, Badan Penanggulanaan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan,” sebutnya.
Jefry Ora menyampaikan apresiasi dan terimaksih kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Barat yang kini tengah gencar melakukan vaksinasi. Disebutkan, vaknisasi yang telah dilakukan adalah pada kelompok tenaga kesehatan sebanyak 1.783 orang, Polri 258 orang, TNI 141 orang dan pelayan publik lainnya sebanyak 200 orang termasuk di dalamnya ada lansia sebanyak 37 orang dan selanjutnya tetap akan di lakukan vaknisasi pada elemen masyarakat lainnya sesuai stok ketersediaan vaksin.
“Ketersediaan vaksin bagi kabupaten Sumba Barat saat ini masih sangat kurang karena secara keseluruhan yang terdaftar sebanyak 12.500 orang sehingga di butuhkan 25.000 dosis vaksin. Sedangkan hingga saat ini baru didapat dan divaksin sebanyak 3.160 dosis dan akan di dapat lagi pada Senin 22 Maret 2021 ini sekitar 900 dosis, namun tetap masih sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu sebanyak 25.000 dosis,” sebutnya.
Jefry menambahkan, sebagai wakil rakyat,ia sangat bersyukur karena hingga saat ini antusias masyarakat Sumba Barat terkhususnya bagi para lansia sangat tinggi untuk mendapatkan vaksin. “Sampai saat ini sudah dilakukan dua tahapan vaksinasi dan berjalan dengan lancar. Saya tetap mengajak seluruh elemen masyarakat Sumba Barat untuk berkeyakinan dan bersedia divaksin dan tidak boleh ragu untuk menerima vaksin karena hanya dengan divaksin kita dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan sekaligus memutus mata ratai penyebaran Covid. Dengan vaksinasi, kita sedang menyayangi diri kita, keluarga dan masayarakat sekitar kita,” pungkasnya.***Laurens Leba Tukan