Enam Tahun Diresmikan, Ruangan Kantor Bupati TTS Banyak yang Bocor

800
Tampak Depan Kantor Bupati TTS. Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Gedung megah kantor Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) yang dibangun secara multi years menggunakan anggaran tahun 2012-2013 sebesar 32 Miliar atapnya sudah banyak yang bocor.

Gendung yang dikerjakan oleh kontraktor Hutama Karya (Persero) tersebut diresmikan oleh Gubernur NTT kala itu Frans Lebu Raya tepatnya tanggal 19 Januari 2015 lalu. Sayangnya hampir di semua ruangan atapnya telah bocor, plafon pun sudah berlubang sehingga air hujan merembes hingga ke lantai.

Sekretaris Daerah Kabupaten TTS Marthen Selan, SH yang diwawancarai media ini Senin (15/3/2021) dikantor Bupati setempat menjelaskan, banyak ruang telah bocor, terutama ruang kerja Sekda, ruang rapat, dan ruang tunggu. Bocoran atap juga terjadi diruang rapat bupati dan kamar WC Bupati.

“Sudah banyak sekali ruangan yang atap yang bocor. Kami sudah buat perencanaan untuk dilakukan perbaikan,” kata Marten Selan. Anggaran yang sudah direncanakan untuk perbaikan sebut Sekda Marten sebesar Rp. 530 juta.

Salah satu sisi ruangan di Kantor Bupati TTS dalam kondisi rusak

Ketua Komis IV DPRD TTS Marten Tualaka menyebutkan, dengan terjadinya banyak kebocoran pada atap di sejumlah ruangan kantor Bupati, tentunya tidak memberikan rasa nyaman bagi pejabat dan juga pegawai dalam melaksanakan tugasnya. “Ini tentu tidak memberi rasa nyaman. Bagi saya ini masalah, terutama pada kwalitas bangunannya. Mungkin juga pelaksanaan pekerjaan gedung ini tidak sesuai dengan RAB,” kata Marten.

Politisi Hanura ini mengatakan, gedung kantor Bupati juga merupakan simbol daerah Kabupaten TTS yang setidaknya harus memberikan rasa nyaman. “Bagaimana kalau kita lihat dari luar gedungnya cukup megah tapi didalam ruangan banyak atas yang bocor. Ini kan tidak nyaman. Masa gedung sebagai simbol daerah koq bocor sana sini,” kata Marten heran.

Marten membandingkan dengan gedung kantor DPRD TTS yang dibangun ditahun yang sama tapi masih belum ada kebocoran. “Kantor DPRD saja kita lihat tidak ada yang bocor, padahal kalau saya tidak salah, dua gedung ini kan dibangun pada tahun yang sama. Masa gedung DPRD belum atap dan plafonnya belum bocor sedangkan gedung kantor Bupati sudah banyak yang bocor. Itu mngkin saja kwalitas bangunannya yang tidak sama,” katanya.

Dia berharap agar gedung kantor Bupati sebagai simbol daerah untuk segera diperbaiki.

Bupati Egusem Piter Tahun melalui pesan singkat WhatsApp nya mengakui bahwa ruangan tempatnya bekerja memang sudah bocor. Namun dirinya mengatakan sudah ada program perbaikan dalam tahun. “Sudah diprogramkan untuk pemeliharaan tahun ini. Mengenai jumlah dana cek di Pa Sekda,” tulis Bupati Epy Tahun**Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap