Wabup Sumba Tengah Minta Para Kades Data Luasan Lahan Terdampak Hama Belalang

79
Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa ketika memantau hama belalang di Desa Tanambanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sabtu (13/3/2021). Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Upaya pemberantasan hama belalang di Kabupaten Sumba Tengah, kini memasuki hari ke-12 (dua belas). Hama yang menyerang tanaman jagung para petani itu kini makin meluas di wilayah pantura yakni di Desa Tanambanas, Tanambanas Barat, Tanambanas Selatan, Desa Lenang Selatan dan sekitarnya.

Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa kembali melakukan pemantauan pada beberapa titik lokasi tempat berkumpulnya koloni belalang kembara dan meminta para Kepala Desa untuk mendata luasan lahan pertanian masyarakat yang telah disemprot insektisida. “Saya juga meminta Para Kades untuk mendata luasan lahan pertanian yang sudah diserang hama belalang kembara,” sebut Wabup Daniel, Sabtu (13/3/2021).

Menurut Wabup daniel, pendataan itu penting dilakukan sebagai upaya Pemerintah dalam mengantisipasi dan menindaklanjuti dampak yang ditimbulkan akibat serangan hama belalang kembara. Dalam pantauan tersebut, terlihat kumpulan besar belalang kembara sudah mulai terbang antara lain di lokasi Utapambapang dan lokasi menuju Anakalaga Desa Tanambanas, lokasi Manuk, Desa Tanambanas Barat, lokasi Waiurang Desa Tanambanas Barat dan lokasi Jambamoni Desa Lenang Selatan.

“Tadi saya sudah berkeliling sejak pagi hinga sore hari pada lokasi-lokasi diatas, dan saya menyaksikan ribuan belalang sudah terbang kemana-mana. Jika tidak segera dibasmi dikuatirkan koloni belalang ini dapat terbang ke segala arah, meskipun jangkauan terbang mereka belum tinggi dan belum jauh radius terbangnya dikarenakan sayap mereka yang belum sepenuhnya terbentuk sempurna,” sebutnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Tanambanas Selatan yang dengan kesadaran sendiri bergotong-royong membasmi hama belalang dengan peralatan yang dimiliki warga. “Saya berharap ada juga partisipasi dari masyarakat desa lainnya untuk bahu membahu bersama Pemerintah memerangi hama hama belalang ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu mengatakan, serangan hama belalang di Kabupaten Sumba Tengah kian mengganas. Tercatat, sudah 2000-an Ha lahan jagung milik petani di wilayah pantai utara (pantura) Sumba Tengah diserang hama belalang. Bahkan, ada sekitar 2000-an Ha lebih lahan jagung lainnya juga berpotensi diserang sehingga dipastikan bakal terjadi gagal panen dan rawan pangan. Itu pasalnya, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu menyatakan Kabupaten Sumba Tengah Darurat Hama Belalang.

Sumba Tengah saat ini kami nyatakan darurat hama belalang sehingga semua sumber daya manusianya saya kerahkan dan sekarang satu hari ada 3 sampai 4 SKPD dikerahkan untuk turun ke posko-posko. Tiap SKPD beranggotakan 15-20 orang, jadi setiap hari hampir 100 orang yang turun ke lokasi untuk melakukan penyemprotan dan itu full setiap hari. Sampai hari Minggu pun kita kerja dan bergilir terus karena cukup menyebar belalang ini dan kami semua menginap di kebun warga di desa-desa, saya tiga malam tidur di mobil di desa,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu di Kupang, Jumat (12/3/2021).

Bupati Paulus ke Kupang menghadiri agenda penting di BPK RI Perwakilan NTT karena agenda tersebut tidak bisa diwakili. “Kalau saja agenda lain dan bisa diwakili maka saya pasti masih di desa-desa dan bersama ASN, Tenaga Kontrak, Honorer dan seluruh masyarakat bekerja siang dan malam untuk basmi hama belalang,” sebutnya.*)PKP-SumTeng

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap