Petani dan Nelayan di Alor Curhat Lewat Sayembara Rakyat Bicara-Golkar Mendengar

103
Dewan Juri Sayembara Rakyat Bicara-Golkar Mendengar tingkat Kabupaten Alor sedang melakukan penjurian di Kantor DPD II Golkar Kabupaten Alor, Senin 8/3/2021)

KALABAHI,SELATANINDONESIA.COM – Para petani dan nelayan di Kabupaten Alor menjadikan momentum Sayembara Rakyat Bicara-Golkar Mendengar yang digelar serentak di seluruh NTT oleh DPD I Partai Golkar NTT sebagai ajang untuk menyampaikan curahan isi hati (curhat) atas kemelut yang dihadapi selama pandemi Covid-19.

Kalangan petani dan nelayan di Kabupaten Alor ini mendominasi sayembara yang diikuti oleh 182 peserta di Kabupaten Alor. “Dari 182 peserta yang ikut, paling banyak dari petani dan nelayan di pesisisr, ibu-ibu pengrajin tenunan, para pelajar, serta pegiat sosial,” sebut Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (9/3/2021).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor ini mengatakan, para nelayan di pesisir Kabupaten Alor mengharapkan adanya bantuan Pemerintah melalui perjuangan kader Golkar khususnya untuk alat tangkap dan sarana yang lengkap karena para nelayan ini rata-rata adalah nelayan laut dalam. “Mereka curhat dalam video itu bahwa sangat membutuhkan selain sarana, juga management pemasarannya, termasuk tempat pelelangan ikan yang memadai yang mampu menampung hasil tangkapan,” sebut Sulaiman.

Tidak hanya itu, para pengrajin tenun ikat juga membutuhkan tambahan modal dan pendampingan estetika alat yang lebih modern sehingga mampu memperbesar ukuran produk dan motif untuk menjawab tantangam pemasaran. “Sedangkan untuk pertanian perlu pendampingan profesional dan klaster jenis tanaman unggulan agar dapat menjadi andalan petani kedepan, disamping itu perlu ada solusi mengenai keterbatasan sumber air untuk pertanian,” ujarnya.

Dijelaskan Sulaiman, DPD II Golkar Kabupaten Alor sudah sampai pada tahapan penilaian tingkat kabupaten sebanyak 170 video dengan rincian 10 video terbaik dari masing-masing kecamatan dari 17 kecamatan di kabupaten Alor. “Total 182 video dari 17 Kecamatan, dari 10 aspek penilaian semuanya masuk dengan isu dan aspirasi terbanyak di ekonomi nelayan dan pertanian, kalangan masyarakat pesisisr, ibu-ibu pengrajin tenunan, pelajar, serta pegiat sosial,” katanya.

Politisi senior Golkar ini menambahkan, yang melakukan penjurian terhadap video yang berhasil dikumpulkan, datang dari berbagai kalangan profesional, akdemisi, Anggota Fraksi Golkar, dan tokoh masyarakat.

Ia menilai, sayembara yang digelar Partai Golkar Provinsi NTT ini ibarat sekali dayung dua tiga pulau dicapai. “Baik dari aspek konsolidasi, membangun oponi positif terhadap elektabilitas partai, dan memacu kinerja Fraksi dan pengurus partai Golkar. Namun ia menyarankan, mestinya kita perlu menambah durasi waktu sehingga mampu menarik perhatian dan opini masyarakat dalam tenggang waktu cukup lama sehingga partisipasi masyarakat dapat maksimal,” sebutnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap