BORONG,SELATANINDONESIA.COM – Masyarakat Kabupaten Manggarai Timur menghendaki agar vaksinasi Covid-19 jangan dibuat sulit dan bertele-tele. Aspirasi dan harapan warga Manggarai Timur itu dituangkan dalam kepesertaan mereka di ajang Sayembara Rakyat Bicara-Golkar Mendengar yang diselenggarakan serempak oleh DPD I Golkar NTT di seluruh NTT.
Warga Manggarai Timur sangat antusias untuk terlibat dalam sayembara itu sejak sebulan terakhir. Hingga batas waktu pengumpulan video Senin (8/3/2021), tercatat 140 video yang berhasil dikumpulkan oleh DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai Timur dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur.
Beragam aspirasi dan harapan telah dituangkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan sesuai kriteria yang ditentukan oleh Panitia Sayembara DPD I Golkar NTT dan mayoritas mengharapkan agar vaksinasi yang dilakukan tidak mempersulit masyarakat. “Para pelajar di Manggarai Timur mengaharpkan agar vaksinasi yang dilakukan saat ini tidak lagi terlalu bertele-tele. Ada juga para petani porang di Matim mengharapkan agar vaksinasi segera diberikan ke masyarakat umum agar ada rasa percaya diri dan kekebalan tubuh untuk mereka bisa lebih leluasa dalam bekerja sebgai petani tanpa harus takut dengan Covid-19,” sebut Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Manggarai Timur, Vincensius Reamur kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (9/3/2021).
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur dua periode ini menjelaskan, Golkar Matim telah berhasil memenuhi kuota minimum 10 video untuk tiap kecamatan. “Setelah terkumpulkan 140 video, Tim Juri Tingkat Kabupaten Manggarai Timur telah berhasil merampungkan penjurian dan telah menghasilkan 90 nominator dari 9 kecamatan yang ada di Manggarai Timur dan telah dikirimkan ke Tim Juri Tingkat Provinsi di DPD I Golkar NTT,” sebut Vincensius.
Dikatakan Vinsensius, semua aspirasi masyarakat Manggarai Timur itu telah dirangkum dalam 90 nominator peserta yang bakal dilombakan di tingkat Provinsi. “Warga masyarakat Manggarai Timur memberikan apresiasi dan terimaksih yang tulus kepada Partai Golkar yang selalu memberikan perhatian dan bantuan serta ruang keterlibatan kepada masyarakat untuk berinovasi dan memberikan gagasan dalam upaya penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19,” katanya.
Rikard Persly, Ketua Tim Teknis Sayembara Rakyat Bicara-Golkar Mendengar, DPD Partai Golkar Manggarai Timur menyebutkan, 90 nominator yang dinyatakan lolos dan diikutsertakan di tingkat DPD I Golkar Provinsi NTT itu setelah melalui penjurian di tingkat kabupaten dari berbagai kalangan. Para Juri Sayembara di Kabupaten Manggarai Timur diantaranya, Yosef Ode, Markus Makur (Utusan Pers), Dion Rahno (Birokrat), Stenly (Akademisi), Bonefasius Uha (Pengurus DPD II Golkar Matim), Siprianus K.S.Lalung (Pengurus DPD II Golkar Matim) dan Florianus Jehudin (Pengurus DPD II Golkar Matim).
Untuk diketahui, setelah rampung menggelar sayambara lomba menulis gagasan pencegahan dan penanaganan Covid-19 di NTT, kini partai Golkar NTT sedang menggelar sayembara “Rakyat Bicara-Golkar Mendengar. Sayembara itu digelar untuk mendengar aspirasi masyarakat NTT dari desa/kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi yang berbicara tentang penanganan Covid-19 dari sepuluh aspek.
Sepuluh aspek yang menjadi topik dalam sayembara Rakyat Bicara, Golkar Mendengar dan Beri Solusi diantaraya aspek Ekonomi, Sosial, Budaya, Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta Keagamaan.
Sayembara tersebut digelar sejak Senin 8 Pebruari 2021 dan kini memasuki tahapan penjurian di tingkat DPD I Golkar Provinsi NTT. “Konkritnya adalah dalam sayembara itu, rakyat NTT berbicara dari apsek apa saja tentang apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah dan elemen terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Dari gagasan yang disampaikan itu direkam dalam bentuk video lalu disleksi dan dinilai, yang akan juara di tingkat desa/keluarahan akan dilombakan di tingkat Kecamatan, dan selanjutnya ke tingkat Kabupaten/Kota dan terakhir di tingkat Provinsi,” sebut Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena diawal pelaksanaan Sayembara. ***Laurens Leba Tukan