Ada Kader Demokrat NTT Terlibat KLB Sumut

1421
Ketua DPD Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore dan Sekretaris Fredy Leu

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sejumlah informasi atau laporan yang masuk ke DPD Partai Demokrat bahwa ada beberapa kader Partai Demokrat di NTT yang terlibat Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara (Sumut), (5/3/2021).

Keterlibatan itu dimulai dari melobi dan memobilisasi dukungan pemegang hak suara maupun anggota pengurus, sampai kehadiran secara langsung dalam forum KLB di Sumut. “Informasi yang masuk ke kami cukup detail meliputi nama, asal DPC, dan jabatan di partai. Mereka umumnya adalah pengurus dan anggota serta ada juga mantan Ketua DPC,” sebut Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT Ferdi Leu kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (6/3/2021).

Meski demikian, politisi asal Kedang, Lembata ini enggan bersikap gegabah. “Kami masih perlu telusuri dan selidiki. Istilahnya kami perlu check and cross check. Misalnya, nama seseorang boleh tercantum dalam daftar manivest penumpang pesawat tujuan Jakarta pada H-2 pelaksanaan KLB. Apakah yang bersangkutan akan terbang lanjut ke Medan, kan belum tentu. Kalau pun ke Medan, apakah untuk tujuan hadiri KLB, kan belum tentu. Jadi, kami masih selidiki secara cermat,” sebut Ferdi Leu.

Ia juga belum bersedia membuka nama-nama kader Partai Demokrat dari NTT yang terlibat KLB Sumut. “Saat ini saya belum boleh buka nama-nama kader kami yang terlibat dan hadir dalam KLB, termasuk dari DPC mana yang bersangkutan. Sekali lagi, karena laporan yang masuk tersebut belum kami selidiki lebih lanjut,” ujarnya.

Ferdi Leu memastikan bahwa 22 Ketua DPC yang sah sebagai pemegang hak suara, tidak ada yang mengikuti KLB di Sumut. “Pada hari yang sama kami menggelar Rakorda secara virtual dan pada saat itu para Ketua DPC kami minta share lokasi melalui hp masing-masing,” katanya.

Disebutkan, jika nanti dari penyelidikan terbukti ada kader yang terlibat KLB, tentu akan dipanggil untuk klarifikasi. Dari situ, baru diputuskan sanksi mengacu pada AD/ART Partai Demokrat. “Urusan ini nanti ditangani Dewan Kehormatan hingga ke Mahkamah Partai. Sanksinya pun tergantung tingkat kesalahan, mulai dari peringatan tertulis hingga pemecatan,” sebutnya.

Ferdi menambahkan, terbuka pula kemungkinan kader yang mbalelo yang terlibat KLB Sumut bakal diproses secara hukum, jika terbukti melakukan tindak pidana pemalsuan dokumen berupa surat mandat dan sebagainya. “Kami pengurus se-NTT, DPD dan 22 DPC, sangat solid mendukung Ketua Umum AHY. Dasar kami, AHY terpilih secara aklamasi dalam forum tertinggi yang sah, yaitu Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, 15 Maret 2020 silam. Dan dalam rangka konsolidasi, kami telah menggelar Rapimda pada 19 Februari 2021 dan Rakorda pada 5 Maret 2021. Terbukti pada Hari H KLB tidak ada satu pun Ketua DPC sah yang hadir,” sebut dia.

Sebelumnya diberitakan, DPD Parai Demokrat Provinsi NTT menyatakan sikap tegasnya pasca penyelenggaraan KLB abal-abal yang dilakukan orang luar Partai Demokrat. DPD Partai Demokrat Provinsi NTT bersama Ketua DPC di seluruh NTT mengatakan tetap berjuang sampai titik darah penghabisan bersama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Dr. Jefri Riwu Kore, MM, MH, mengatakn itu dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Jumat (5/3/2021). Wali Kota Kupang ini menegaskan, Partai Demokrat NTT tidak main-main dalam polemik ini. “Kami sangat serius menentang gejolak ini, Demokrat NTT akan melawan dan bertarung sampai titik darah penghabisan,” sebut Jeriko, sapaan akrab Jefri Riwu Kore.

Menurutnya, KLB yang terjadi di Deliserdang adalah KLB illegal dan melanggar hukum. Disebut illegal karena tidak dihadiri oleh para pemilik suara. “Tidak ada satupun Ketua DPD yang hadir dan 95% Ketua DPC juga tidak hadir, yang hadir justru orang-orang yang tidak jelas dan bukan kader partai dan baru pernah terjadi dalam sejarah politik di Indonesia dan Ketua Umum Partai yang mereka tunjuk berasal dari luar partai,” kata Jeriko.

Berdasarkan kronolgi tersebut, DPD Partai Demokrat Provinsi NTT menyatakan sumpah dan janji kesetiaannya bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY). “Kami tegak lurus dengan kepemimpinan AHY dan komitmen kami dari NTT adalah tetap menjaga Demokrat dari orang-orang buruk yang ingin merusak partai,” sebut mantan anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap