Jelang Kunjungan Presiden, Gubernur Laiskodat dan Kapolda serta Pangdam Tinjau Bukit JW Food Estate

767
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latifl didampingi Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu ketika meninjau Bukit JW Food Estate di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (22/2/2021). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM- Sehari sebelum kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Kabupaten Sumba Tengah untuk meninjau pelaksanaan Food Estate atau lumbung pangan Nasional, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latif serta Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak meninjau Bukit JW Food Estate di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (22/2/2021).

Dalam peninjauan itu, Gubernur Laiskodat terpukau dengan keindahan alam di Bukit JW Food Estate Sumba Tengah. Ia meminta Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu untuk memastikan proses pengembangan Food Estate harus bisa menghasilkan produktifitas pertanian yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kita beri target produktifitas jagung hasilnya harus 7-8 ton per hektare sedangkan padi harus mencapai 5 ton per hektare. Dan itu pasti bisa dicapai karena ditunjang dengan alsintan dan teknologi pertanian yang memadai dari pemerintah,” sebut Gubernur Laiskodat.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu yang mendampingi Gubernur Laiskodat dalam peninjauan itu mengaku optimis bisa mencapai terget yang diberikan. “Dengan semangat kerja yang tinggi dari masyarakat petani dan semua elemen yang bergabung, saya yakin bisa kita penuhi target itu dalam beberapa bulan ke depan,” sebutnya.

Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak didampingi Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu ketika meninjau Bukit JW Food Estate di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (22/2/2021). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Bupati Paulus mengatakan, kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada Selasa besok, merupakan sebah anugerah bagi masyarakat Sumba Tengah. Ia bahkan sudah memiliki beberapa permintaan untuk pengembangan Food Estate di tahun-tahun mendatang. “Salah satu yang kita ingin minta adalah sebuah bendungan di Sumba Tengah dengan memanfaatkan kali Pemalal yang memiliki potensi air 500 liter per detik,” katanya.

Menurut Bupati Paulus, dengan kondisi air tersebut akan memungkinkan bisa memenuhi kebutuhan lahan pertanian seluas 5.500 hektare yang bisa diolah dengan bagus. Bahkan, menurut dia, mampu mengairi pertanian dengan metode IP 3-400. “Tanpa pasokan air itu kita tidak bisa buat apa-apa. Kalau keyakinan saya, usulan itu akan diterima karena memang Bapak Presiden sangat sayang dan cinta dengan masyarakat miskin. Kebetulan kita daerah miskin di NTT maka saya yakin beliau akan bantu kita di sini,” ujar Bupati Paulus.

Tidak hanya bendungan, Bupati Paulus juga bakal meminta perhatian Bapak Presdien Jokowi untuk menambah peralatan pertanian (alsintan) karena alsintan sekarang sebanyak 100 unit saat ini tidak akan mencukupi dalam pengolahan lahan seluas 7.600 hektare. “Hal itu akan bertambah rumit jika musim hujannya tidak seperti tahun ini,” katanya.

Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat itu menambahkan, infrastruktur jalan juga menjadi salah satu agendanya untuk menyamaikan kepada Presiden Jokowi khususnya untuk wilayah Pantura. “Jalan di Pantura itu penting karena wilayah itu sedang dalam pengembangan pariwisata dan juga mau kembangkan Energi Baru Terbarukan PLTS di sana. Lahan sudah ada, sekitar 25 hektare, sudah kita siapkan,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap