WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu tidak pernah mengharapkan bahkan tidak meminta hal khusus ketika kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo di Sumba Tengah yang dijadwalkan besok Selasa 23/2/2021. Ia hanya menginginkan cinta dari Kepala Negara untuk membebaskan warga Sumba Tengah dari jerat kemiskinan.
“Kami hanya meminta cintanya Bapak Presiden Jokowi buat Sumba Tengah. Cinta itu jauh lebih berarti ketimbang meminta hal lain dari Bapaka Presiden. Dengan cinta, saya percaya Sumba Tengah akan diperhatikan oleh Presiden dalam tahun-tahun mendatang,” sebut Bupati Paulus usai memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan jelang kunjungan kerja Presiden RI yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Sumba Tengah, Minggu (22/2/2021) sore.
Rapat Koordinasi Pengamanan tersebut berlangsung bersama Protokoler Kepresidenan, Sekretariatan Kepresidenan, Paspampres, dan sejumlah Forkompimda. Ia mengaku sangat bersyukur dengan keberadaan Food Estate di wilayahnya yang merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di NTT yang mencapai 36 persen. “Melalaui Food Estate, kami harapkan bisa menjadi pintu masuk mengatasi persoalan kemiskinan masyarakat Sumba Tengah. Selama ini daerah kami lebih banyak lahan keringnya. Tidak mengherankan jika banyak tanaman kami yang gagal panen maupun gagal tanam. Tetapi semua berubah saat adanya program Food Estate ini. Banyak petani kami bersyukur soal ini. Lebih dari itu, Food Estate bagi kami akan bisa membuka jalan kami untuk sejahtera dan menekan kemiskinan yang ada di wilayah kami,” ujar Bupati Paulus.
Mantan Penjabat Bupati Sumba Barat ini menyebutkan, untuk menyukseskan Food Estate, berbagai upaya sudah dilakukan termasuk menggunakan pelbagai bantuan dari Kementan RI dalam pengolahan lahan untuk padi yang berjumlah 3.000 Ha, dan jagung seluas 2.000 Ha. Apalagi sebut dia, sudah banyak bantuan alsintan dan teknologi yang diberikan untuk kepentingan Food Estate.
“Ada traktor roda 4 sebanyak 20 unit, traktor Roda 2 sebanyak 80 unit, ada 12 unit combain dan sejumlah bantuan lain. Ini yang luar biasa buat kami di sini. Target kami panen nanti bisa mendatangkan hasil yang melampaui hingga 6-7 ton per hektare untuk jagung dan 5 ton per hektarenya untuk padi,” ujarnya.
Bupati Paulus menambahkan, selain bantuan alsintan dan mekanisasi pertanian dimaksud, ada bantuan lainnya yang sekarang sudah diterima yaitu ternak itik sebanyak 5.600 ekor, tanaman kelapa sebanyk 5.000 pohon dan tanaman jeruk 5.000 pohon. “Kelapa dan jeruk sudah kami tanam. Sedangkan itik masih dalam tahap pemeliharaan. Puji Tuhan, kami sangat bersyukur dengan semua bantuan ini, cinta yang luar dan berterima dari Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian yang mempercayakan Sumba Tengah sebagai salah satu lokasi Food Estate di Indonesia,” katanya.
Bukit JW Food Estate Steril Sejak Kemrin
Menjelang kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (23/2/2021) mendatang, area Bukit JW Food Estate di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah mulai disterilkan. Warga yang berbondong-bondong datang pun tidak sembarang diijinkan masuk. Warga hanya diperbolehkan masuk jika mengenakan masker.
Pantauan SelatanIndonesia.com, Minggu (21/2/2021), pintu masuk menuju bukit JW Food Estate sudah dipagai bambu. Beberapa petugas pun terlihat berjaga di sana. Nampak pula beberapa petugas lainnya sibuk membangun tenda yang disiapkan buat para petugas kesehatan. Di lokasi persawahan tidak ada aktivitas yang berarti hanya terlihat beberapa tukang yang sedang bekerja membereskan kandang itik yang akan digunakan warga setempat.
Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K Limu mengatakan, seluruh elemen masyarakat Sumba Tengah sudah siap menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo dengan segala persiapan yang sudah mencapai 90 persen.
“Teman-teman bisa lihat semuanya di lapangan. Dan ini semua berkat kerjasama semua pihak. Tidak ada masalah sampai sekarang. Kita tinggal menunggu saja kehadiran Bapak Presiden ke sini,” katanya.*)UbuOpu
Editor: Laurens Leba Tukan