Melki Laka Lena Pimpin Komisi IX Jadi Relawan Uji Klinis Fase 2 Vaksin Nusantara

308
Tim Komisi IX DPR RI yang dipimpin Emanuel Melkiades Laka Lena ketika berada di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/2/2021). Foto: Dokumen MLL

JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja untuk memantau jalannya penelitian dalam pembuatan Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena yang memimpin tim Komisi IX mengatakan, pihaknya siap untuk menjadi relawan uji klinis fase II vaksin Covid-19 buatan dalam negeri tersebut. Sejumlah anggota Komisi IX DPR tersebut diantaranya Abidin Fikri dari Fraksi PDIP, Darul Siska Fraksi Partai Golkar, Fadholi dari Fraksi Nasdem, Ade Riski Pratama dari Fraksi Gerindra, dan Nurul Yasin dari Fraksi PKB.

“Semua anggota Komisi IX yang hadir bersedia untuk menjadi relawan uji klinis fase 2 vaksin Nusantara,” sebut Melki Laka Lena saat dihubungi Selasa (16/2/2021).

Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini menambahkan, pihaknya mendorong agar adanya percepatan dalam pengembangan Vaksin Nusantara berdasarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang percepatan produksi dan penggunaan Obat dan Alat Kesehatan Dalam Negeri.

Melki menyampaikan, hasil paparan dari tim peneliti Vaksin Nusantara yang menggunakan metode pengambilan sempel darah dari calon penerima vaksin, baru kemudian sempel tersebut diletakkan kealat khusus untuk kemudian dipertemukan dengan antigen.

Kemudian, sempel darah tadi dibiarkan selama sepekan untuk menghasilkan antibodi sebelum disuntikkan kembali kepada penerima Vaksin Nusantara setelah menghasilkan antibodi untuk melawan virus corona.

“Di dalam proses dan darah itu tadi akan menghasilkan semacam antibodi dan vaksin sendiri yang berasal dari orang tersebut,” jelas Melki.

Apoteker jebolan Sanata Darmah Jogja ini menerangkan, berdasarkan paparan dari tim peneliti Vaksin Nusantara ini dipastikan aman setelah melakukan uji klinis fase 1 kepada lebih dari 30 relawan vaksin. Meski begitu, ia mendorong agar BPOM segera mengecek hasil temuan dari ujin klinis fase 1 Vaksin Nusantara.

Melki menambahkan, tim peneliti juga memaparkan Vaksin Nusantara aman untuk semua golongan, termasuk bagi warga yang memiliki komorbid dan anak-anak. “Lebih dari 30 orang yang diuji klinis tahap satu itu hasilnya aman dan tidak menimbulkan efek dan gejala apapun yang membahayakan. Dan hasil penelitan dari antibodinya atau Imunogenitas atau kemampuan untuk menghasilkan daya tahan tubuh terhadap Covid itu juga tinggi,” imbuhnya.

Komisi IX, lanjut dia, memastikan akan mengawal pengembangan Vaksin Nusantara terlebih vaksin Covid-19 ini dibuat secara personal dan buatan anak bangsa. “Kalau misalnya data dari tim peneliti setelah dicek lebih lanjut oleh BPOM memenuhi ketentuan pembuatan vaksin yang aman dan berkhasiat maka bangsa Indonesia bisa merayakan dengan suka cita temuan ini. Kita harus bersyukur anak bangsa mampu membuat vaksin seperti ini,” ujar dia.

Dia berharap, pembuatan Vaksin Nusantara bisa dikerjakan secepat mungkin sehingga Komisi IX DPR mendorong agar BPOM tidak hanya menunggu laporan dari setiap tahapan uji klinis namun turut terlibat memastikan pembuatan Vaksin Nusantara tersebut memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.

“Dalam rangka menjaga keamanan dan reputasi dari vaksin ini agar setiap tahapan betul dan memastikan bahwa semua kendala yang dihadapi bisa kita bantu dalam fungsi pengawasan. BPOM juga kita minta tidak hanya menunggu laporan tapi kalau bisa juga ikut dalam tim ini, jadi bisa diketahui bagaimana semua tahapan dalam pembuatan vaksin ini,” tandasnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap