Tim Kementan Tinjau Lokasi Unit Pengering Padi-Jagung dan Penggilingan Moderen di Sumba Tengah

470
Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika mendampingi Tim Kementan RI yang berkunjung di Bukit JW Food Estate, di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (1/2/2021). Foto: Try

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM –  Tiga pejabat dari Kementrian Pertanian (Kementan) RI meninjau langsung calon lokasi pembangunan unit Pengering Padi, Pengering Jagung dan Unit Penggilingan Padi Moderen.

“Lokasi yang disurvey ada pada lima zona Food Esate di Sumba Tengah ditambah Kecamatan Mamboro yang akan diusulkan sebagai lokasi pengembangan Food Estate khusus jagung seluas 2.000 Ha dan padi 650 Ha pada tahun 2021,” sebut Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu kepada SelatanIndonesia.com, Selasa (2/2/2021).

Disebutkan, tiga pejabat Kementrian Pertanian itu diantaranya M. Yusuf sebagai koordinator pasca panen, Ny. Nuriyahtun Sarjono, dan Endi Facial sebagai subkoordinator pasca panen. “Pak Yusuf juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat PPHTP, Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI,” ujarnya.

Bupati Paulus yang mendampingi para pejabat Kementan itu menjelaskan, selain meninjau calon lokasi pembangunan pasca panen, juga melihat langsung progres pelaksanaan program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Sumba Tengah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah, Umbu K. Pari, SP mengatakan, dari hasil survey yang dilakukan, ada beberapa lahan lagi yang bakal dikembangkan lagi hingga 10.000-15.000 Ha untuk pengembangan jagung di tahun 2022. “Kalau untuk tahun 2021 kita usulkan 5.000-10.000 Ha, itu masih usulan calon lokasi,” sebut Kadis Umbu K. Pari.

Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ketika mendampingi Tim Kementan RI yang berkunjung di Bukit JW Food Estate, di desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Senin (1/2/2021). Foto: Try

Kadis Umbu K. Pari menjelaskan, progres Food Estate di Sumba Tengah hingga saat ini progres tanaman padi seluas 3. 000 Ha, per 31 Januari 2021 semuanya sudah 100%. “Sekarang kita akan berlanjut lagi pada pendampingan aspek budidaya yang terus menerus kita dampingi. Dan target kita selama ini hanya 3 ton per Ha, kini kita targetkan 4-5 ton per Ha, karena ketepatan kita merealisasikan tanaman khusus untuk padi,” sebutnya.

Dikatakannya, selam ini yang dilakukan adalah penanaman dimulai pada bulan Pebruari dan akan tuntas pada bulan Maret, tetapi puncak tertinggi luas tanam itu pada bulan Pebruari. Sedangkan dengan Food Estate dan terbantu mekanisasi pertanian yang memadai seperti saat ini sangat membantu sehingga seluruhnya bisa tuntas pada 31 Januari 2021.

“Khususnya untuk 3.000 Ha tuntas, bahkan lahan sawah untuk wilayah Prewatanah sampai Anakalang di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Katiku Tanah, dan Katiku Tanah Selatan sekitar 6.000 Ha, kemarin itu sudah selesai seluruhnya, karena memang penggunaan mesin mekanisasi pertanian, baik TR 2 dan TR 4, bukan hanya di lokasi Food Estate tetapi di luar lokasi Food Estate juga khususnya lahan sawah. Itu diolah atas perintah Pak Bupati sehingga kita layani dan memang luar biasa khusus untuk tanaman padi, kami sangat optimis bahwa tidak akan ada gagal panen,” ujarnya. ***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap