Wagub Nae Soi Pastikan, Segera Bangun PCR Covid di Flores dan Sumba

130
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi ketika meninjau ketersediaan oksigen dan pelayanan terhadap pasien Covid-19 di RS Undana Kupang, Sabtu (30/1/2021). Foto: Humas Pemprov NTT

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Josef A. Nae Soi memastikan, dalam waktu dekat bakal dibangun lagi dua Laboratorium PCR untuk melayani masyarakat di daratan Sumba dan Flores. Hal itu dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 di NTT yang kini telah mencapai 5.103 kasus.

“Ada 2 opsi kami lakukan. Kami minta pemerintah supaya segera  memberikan kami alat PCR untuk di Sumba dan di Flores. Tapi, kalau misalnya pemerintah pusat masih ada kesulitan, kami akan kerjasama dengan swasta, dan swasta besok sudah datang ke sini, hari Senin ketemu saya. Kalau misalnya pemerintah masih kurang PCR maka kami akan kerjasama dengan swasta. Swasta yang  bangun semua kemudian  kita yang bayar kepada swasta, dia (swasta) akan bangun 1 di Sumba dan 1 di Flores”, sebut Wagub Nae Soi ketika meninjau tiga Rumah sakit di Kota Kupang untuk memantau ketersediaan oksigen dan sistim pelayanan dan penaganan Covid-19, Sabtu (30/1/2021).

Disebutkan Wagub Nae Soi, dalam militer ada dua istilah kombatan dan non kombatan. “Dia yang membunuh saya atau saya yang membunuh dia. Sekarang Covid ini sudah di depan mata, dia mau bunuh kita atau kita melepas begitu saja Covid bunuh kita. Tidak, kita harus membunuh dia, dengan cara pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak boleh kerumun, tidak boleh pesta dulu, menjaga imun tubuh, itulah caranya bagaimana kita membunuh Covid,” sebutnya.

Wagub Nae Soi ketika di Rumah Sakit Carolus Borromeus Belo, meminta kepada masyarakat untuk menerapkan Protokol Kesehatan dan menjaga imun tubuh.  “Saya minta kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur patuhi semua protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah  dan kepada aparat supaya benar-benar menegakkan aturan, ini demi kepentingan kita semua,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT, David Mandala mengatakan,  saat ini tertumpuk 2.150 sampel yang belum diperiksa. “Kita sudah mengurai dan dibagi di Rumah Sakit W. Z Johanes dan Laboratorium Undana. Dalam perhitungan kita, kita operasikan dengan 2 shift akan habis dalam 5 hari. Untuk menyelesaikan tumpukan sampel, dalam bulan Pebruari, Pemerintah Provinsi NTT membeli 3 mesin PCR. Sekarang sudah di pesan, Pebruari akan sampai, jadi 1 mobile PCR, 2 alat PCR dan  kemampuannya  1 mesin PCR  beroperasi 96 sampel. Alatnya akan ditempatkan di UPT Laboratorium Kesehatan kita”, jelas David.*)Aby/Hms

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap