KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTT, Refafi Gah terkonfirmasi terpapar Covid-19. Ketua DPD Partai Hanura NTT ini menyebutkan, ia sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Saya tidak tau anggota DPRD NTT yang lain. Kalau saya isolasi di rumah saja, dan puji Tuhan penciuman sudah kembali normal. Mungkin dua hari lagi akan Sweb ulang. Kebetulan anak saya dokter juga sehingga kontrol obat dengan baik,” sebut Refafi Ga kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (22/1/2021).
Para pejabat publik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk jujur mengumumkan ke publik jika sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kepada para pejabat di NTT yang dibiayai dengan uang rakyat, kalau kalian kena Covid-19 jangan diam-diam dan jangan sembunyi. Kabarkan ke publik supaya siapapun yang pernah berinteraksi dengan kalian supaya waspada,” sebut mantan anggota DPR RI, Honing Sany kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (22/1/2021).
Disebutkan Honing, sangat aneh jika para pejabat publik di NTT malah diam dan enggan mengumumkan status terpapar Covid-19 ke publik. “Aneh bin ajaib dan tidak masuk akal kalau kalian diam. Itu tandanya secara sosial kalian jahat dan menjadi agen yang menumbuhsuburkan Covid-19 di NTT. Ayooo… siapapun yang kena covid supaya jujur agar masyarakat lebih waspada,” sebut Honing.
Honing mengatakan, penularan Covid-19 di NTT sangat masif saat ini maka semua orang yang terpapar harus jujur, apalagi para pejabat publik yang interaksi publiknya sangat luas. “Saya apreisasi sikap yang ditunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang terbuka mengumumkan di publik. Semoga yang lain juga sama. Dan instansi pemerintah yang pegawainya terpapar Covid-19 kalau bisa tutup saja dan beraktifitas di dari rumah,” katanya.
Elas Jawamara, salah satu jurnalis NTT memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef A. Nae Soi. Pasalnya, kedua pemimpin NTT ini sudah menunjukkan keteladanannya dengan mengumumkan bahwa mereka positif Covid-19. “Pengakuan ini sangat membantu Gugus Tugas untuk melakukan tracing. Bagi masyarakat penting untuk mendapat informasi ini agar yang mempunyai kontak erat dengan pasien Covid-19 bisa melapor ke Gugus Tugas,” ujar Elas.
Pendiri media Savanaparadise.com ini menduga, ada banyak kasus Covid-19 di NTT namun cenderung tidak terekspos. “Ada beberapa informasi yang berhasil direkam bahwa ada Aanggota DRPD NTT yang positif tetapi terkesan disembunyikan. Anda-anda jangan egois, informasikan agar membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini,” ujar Elas.
Bekas aktifisi GMNI Kupang ini mengatakan, Gugus Tugas Provinsi NTT tahun lalu ketika belum ada kasus dan masih sebatas ODP, lembaga ini sangat heroik melakukan siaran pers secara live. “Kini tak ada lagi kesan kesan heroik seperti itu. Kami hanya menemukan mereka di layanan pesan pribadi namun dengan status pesan hanya terbaca. Bahkan paling miris adalah pesan yang sudah dibalas malah dihapus kembali sebelum wartawan berhasil membacanya,” ujarnya kesal.
Ia menambahkan, penanggulangan Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah melalui Gugus Tugas, Masyarakat termasuk media. “Media melalui wartawannya dilapangan tidak punya vaksin atau obat medis untuk mengatasi Covid-19. Kami hanya bisa memberitakan agar masyarakat tahu dan terus menerapkan prokes secara ketat dan disiplin. Sekali lagi anda-anda jangan egois. Ini bukan aib, ini pandemi yang butuh kolaborasi berbagai pihak,” tegas Elas.***Laurens Leba Tukan