Selain Surat Gembala, Ketua Sinode GMIT Doakan Gubernur, Wagub dan Semua yang Terpapar Covid

308
Ketua Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon ketika menerima vaksin di depan Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Kamis (14/1/2021)

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Pandemi Covid-19 yang kian merebak ke seluruh lapsian masyarakat NTT, memantik sikap dari Ketua Sinode Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT), Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon.

Selain mengeluarkan Surat Gembala sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Wali Kota Kupang melakukan pembatasan aktifitas warga, juga ia mengajak seluruh warga GMIT dimanapun berada untuk terus mendoakan pemulihan Kesehatan bagi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub Josef Nae Soi serta seluruh masyarakat NTT yang kini sedang menjalani masa isolasi dan perawatan.

“Kami berdoa untuk Pak Gubernur dan Pak Wagub serta semua warga yang sedang menjalani masa isolasi dan perawatan. Puii Tuhan tadi pagi kami mendengar Pak Wagub sudah pulih. Kita semua tetap berdoa untuk kesehatan para pemimpin kita di daerah ini,” sebut Pdt. Mery Kolimon kepada SelatanIndonesia.com, Jumat (15/1/2021).

Menurutnya, dengan jumlah kasus yang kian meningkat dari waktu ke waktu hingga para pemimpin daerah ini juga ikut terpapar maka ini dijadikan sebagai pengalaman. “Ini juga membuat kita semua makin berhati-hati dan berdisiplin dalam penegakan protokol Kesehatan,” sebutnya.

Pdt. Mery Kolimon meminta semua jemaat GMIT di NTT, NTB, Batam dan Surabaya maupun kepada seluruh masyarakat NTT untuk menyiapkan diri menerima vaksin yang diatur oleh pemerintah. “Ada banyak pro-kontra dan karena itu kita perlu bersikap kritis terhadap setiap informasi yang kita dapat. Upayakan untuk mendapat dan mengandalkan informasi yang jelas sumbernya dan dari pihak yang berwenang atau berkompeten,” katanya.

Ia juga mengingatkan seluruh masyarakat NTT untuk melaksanakan 6 M + 1 T. “Memakai masker, Mencuci tangan/rajin memakai hand sanitizer, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Mengurangi perjalanan/mobilitas yang tidak mendesak dan menjaga imun tubuh dengan berolah raga, istirahat yang cukup, makan seimbang, jaga suasana hati, serta 1 T, itu adalah Tekun berdoa,” ujarnya.

Surat Gembala

Di hari yang sama, Pdt. Mery Kolimon mengeluarkan Surat Gembala Nomor: 028/GMIT/I/F/Jan/2021 yang ditujukan kepada Ketua Majelis Klasis (KMK) se-GMIT, dan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) se-GMIT. Dalam surat gembala itu disebutkan, menyikapi perkembangan peningkatan jumlah orang terpapar Covid-19 secara sangat signifikan di beberapa wilayah pelayanan GMIT, MSH GMIT memandang perlu untuk menyampaikan sejumlah hal diantaranya, seluruh pelayanan gereja di tiga klasis di wilayah pemerintah Kota Kupang (Klasis Kota Kupang, Kota Kupang Barat, dan Kota Kupang Timur) diselenggarakan di rumah masing-masing anggota jemaat, mulai tanggal 15 Januari sampai dengan 29 Januari 2021.

“Hal itu termasuk persidangan majelis jemaat dan persidangan majelis klasis di ketiga klasis tersebut. Penentuan waktu ini berdasarkan pertimbangan waktu 14 hari efektif untuk menekan penularan Covid-19, sekaligus memperhatikan Surat Edaran Walikota Kupang no. 004/HK.188.45.443.1/1/2021,” sebut Pdt. Mery.

Selain itu disampaikan, bagi jemaat-jemaat di kota kabupaten dan kota kecamatan di luar tiga klasis ini, jika kecenderungan angka paparan covid meningkat maka dapat menyesuaikan dengan melakukan ibadah di rumah-rumah jemaat. “Hal ini termasuk pemberhentian semua kegiatan pelayanan gereja yang mengumpulkan orang selama 14 hari ke depan,” jelasnya.

Ditambahkan, meskipun semua bentuk pelayanan diberhentikan namun fungsi pendampingan  pastoral dari presbiter (terutama pendeta) tetap dilaksanakan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). “Bagi segenap jemaat GMIT di wilayah yang lain tetap menata pelayanan berdasarkan SOP yang dikeluarkan MSH pada Bulan Oktober 2020 (mengenai zona hijau, kuning, dan merah),” tulisnya.

Dalam surat gembala itu, MSH GMIT meminta segenap jemaat GMIT melanjutkan doa-doa keluarga setiap jam 7 malam ditandai dengan bunyi lonceng gereja. “Para pendeta di tiap klasis melanjutkan doa bulanan setiap tanggal 10,” sebutnya.

Pada point lain dalam surat gembala itu disebutkan, karena pemerintah Indonesia telah memulai vaksinisasi Covid-19, ia meminta majelis jemaat, majelis klasis, dan majelis sinode untuk melaksanakan edukasi, komunikasi, dan informasi bagi jemaat-jemaat di sekitar vaksinasi agar semua orang mendukung dan memberi diri guna vaksinasi pada waktu yang akan diatur oleh pemerintah. “Kita perlu bersikap kritis terhadap berbagai informasi pro-kontra terhadap vaksin ini di tanah air,” katanya.

Dijelaskan juga bahwa, ibadah penguburan bagi jenasah anggota jemaat yang terpapar Covid-19 tetap mengikuti protokol yang diatur pemerintah dan SOP yang dikeluarkan Majelis Sinode pada Bulan Oktober 2020. “Namun setelah masa isolasi mandiri keluarga selesai, kami meminta majelis jemaat melakukan ibadah penguatan dan syukur bagi keluarga dengan mengikuti liturgi yang akan dikirim oleh MS. Ibadah dimaksud dapat dilaksanakan di gedung kebaktian atau rumah keluarga duka. Hal ini disesuaikan dengan ketersediaan ruangan/tempat dengan memperhatikan protokol Kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, dalam surat gembala juga disebutkan, mengingat makin meningkatnya ancaman pandemi Covid-19, sehingga diminta kepada semua jemaat dan klasis GMIT yang belum membentuk tim tanggap Covid-19 agar segera membentuk. “Bagi jemaat dan klasis yang sudah memiliki, tim kami minta untuk bekerja lebih serius untuk mendampingi jemaat-jemaat dalam masa yang sulit ini, baik untuk pastoral, edukasi, advokasi, pemberdayaan jemaat, dan berbagai kebutuhan lainnya,” jelasnya.

Bahkan, ditegaskan bagi setiap jemaat yang anggota jemaatnya terkonfirmasi covid-19 agar segera melaporkan ke dinas kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas untuk mendapat pelayanan. “Koordinasi dengan pihak kesehatan dibantu oleh tim tanggap covid di masing-masing jemaat. Mari kita terus berdoa meminta kemurahan Allah Tritunggal untuk menguatkan kita semua dan memberi kita hikmat untuk menata pelayanan gereja di masa-masa sulit ini agar kita tetap menjadi berkat bagi masyarakat, bangsa, dan semesta,” demikian ditegaskan dalam surat gembala yang ditandatangani Pdt. Mery L. Y. Kolimon dan sekretaris, Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th. ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap