Gubernur Laiskodat Lantik Piet Seran Pimpin BPPD dan Viktor Manek Kadis PMD

768
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat ketika melantik enam pejabat tinggi pratama lingkup Setda Provinsi NTT di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/12/2020)

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat melantik Petrus Seran Tahuk sebagai Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi NTT dan Viktor Manek sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi NTT. Kedua putra Kabupaten Malaka itu dilantik bersama empat Pejabat Tinggi Pratama lainnya di Aula Fernadez, Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Rabu (30/12/2020).

Keempat pejabat lain itu, diantaranya, Kepala Biro Umum George M. Hadjo, Kepala Biro Organisasi Berto Lalo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dr. Iin Andriani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ondy Ch. Siagian.

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Provinsi NTT punya mimpi besar, target besar dan harus membutuhkan kerja besar. “Selain menjadi kebanggaan mendapatkan posisi terhormat ini tetapi juga ada konsekwensi logis bahwa harus mampu membuktikan kepercayaan yang diberikan ini  mamapu diemban dengan baik,” sebut Gubernur dalam arahanya usai melantik enam pejabat tersebut.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, NTT sedang bertumbuh ke titik yang lebih baik. “Perubahan memang perlahan, dan memang berbending terbalik dengan espektasi masyarakat khsusunya dalam kondisi bencana global Covid-19, sehingga perlu ada percepatan dan cara berpikir out of the box yang tidak biasa-biasa saja tetapi harus kerja luar biasa, rajin luar biasa dan semangat luar biasa. Tetapi kalau kerja biasa saja maka tidak akan sampai pada mimpin yang ditargetkan,” ujar Gubernur.

Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini mengatakan, target yang telah ditetapkan dengan berbagi program kerja yang ada harus mampu dijabarkan dan dipahami dengan baik. “Jangan hanya terbiasa di belakang meja,” sebutnya.

Ia juga mengatakan, bertahun-tahun obat-obatan dari 20 tahun yang lalu masih ada di Gudang Farmasi. “Saya cek ternyata itu karena setiap obat yang dikirim itu masa berlakunya tiga bulan lagi sudah expayer. Ini saya ingatkan kepada para Kadis lewat Pak Sekda dan Pak Wagub, kita tidak mau lagi menerima bantuan obat dari Pemerintah Pusat. Dan itu saya sampaikan juga kepada Menteri Kesehatan, bahwa ini cara kerja tidak boleh lagi seperti ini, kita sedang perang dengan mafia obat. NTT itu minimla 1,6 tahun sebelum expayer baru kita terima. Kalau tidak kita kembalikan ke sana dengan uang mereka.  Jangan kita kirim balik pakai uang kita. Jangan ada pernyataan bahwa memang dari dulu sudah begini, saya tidak mau dengar seperti itu, karena itu terjadi maka lantik hari ini percuma,” jelasnya.

Gubernur Laiskodat mengajak para pejabat yang dilantik agar mampu  membuat sebuah paradigma baru dengan transformasi pemikiran dan nilai baru. “Kita akan bersurat ke Menteri Kesehatan dan tembusan ke Persiden, bahwa obat bisa saja ada mafianya, tinggal 3 bulan expayer baru tiba di NTT. Ini tidak boleh terjadi di Provinsi ini, ketika saya Gubernur tidak mau hal ini terjadi,” ujarnya.

Gubernur Laiskodat menambahkan, para pejabat yang dilantik hari ini namanya Pejabat Tinggi Pratama yang harus punya cita rasa tinggi. “Jangan pejabat tinggi dia punya cita rasa malah buang sampah sembaranga. Bapak ibu yang dilantik ini punya kemampuan managerial,” katanya.

Dikatakan Gubernur, banyak tantangan sedang dihadapi oleh Provinsi NTT diantaranya, malaria, DBD, etos kerja yang malas, juga tingkat pendidikan yang masih rendah. “Saya harapkan dalam susana pelantikan ini bapak ibu harus damai sejahtera, dan selalu bekerja dalam semangat kolaborasi. Jangan kerja sendiri-sendiri, kerja sendiri itu jaman Sebelum Masehi, dan jaman modern sekarang harus kolaborasi lintas sector,” sebutnya.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap