Kapolda Nginap di Sumba Timur untuk Menjamin Netralitas Polri di Pilkada

969
Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H, M.Hum ketika di Kantor KPU Sumba Timur, Selasa (8/12/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Sehari menjelang pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Sumba Timur, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H, M.Hum memilih menginap di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (8/12/2020) hingga Rabu (9/12/2020) hari pemungutan suara.

Kapolda NTT Lotharia Latif memantau kesiapan penyelenggaraan pilkada Sumba Timur dengan melihat dari dekat sejumlah TPS di Kota Waingapu. Ia didampingi sejumlah pejabat Polda NTT diantaranya, Dansat Brimob, AKBP. F.R. Ukoli,  Pamatwil Kombespol. Indra Napitupulu, Karologistik Kombespol. Yayat, Kapolres Sumba Timur AKBP. Handrio Wicaksono,S.IK.

Kehadiran Kapolda NTT bersama pejabat teras Polda NTT itu dinilai sebagai wujud kepedulian jajaran Kepolisian di NTT untuk menjamin netralitas Polri dalam penyelenggaraan Pilkada. “Menurut saya, Kapolda NTT sampai menginap di Sumba Timur itu untuk menjamin netralitas Polisi dalam pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Sumba Timur, bukan untuk dia mau kendalikan anggotanya dibawah untuk memenangkan salah satu paket,” sebut aktifis kemanusiaan dan tokoh nasional lintas sekat Natalius Pigai yang menghubungi SelatanIndonesia.com, Selasa (8/12/2020).

Menurut Natalius, jika berniat mau melakukan kecurangan, tentu Kapolda tidak mungkin turun ke Sumba Timur dan menginap. “Karena pasti menghindar dan arahkan anak buahnya. Kalau mau melakukan manipulasi atau apapun oleh Polisi tidak mungkin Kapolda ada di Sumba Tmur. Karena dia mau menghindar dari tanggungjawab. Kalau dia turun dan menginap itu tujuannya untuk mengamankan dan menjamin polisi netral,” sebut Natalius.

Natalisu Pigai memberikan apresiasi kepada Kapolda NTT dan para pejabat  Polda yang memberikan perhatian khusus pada Pilkada Sumba Timur. “Kapolda ke Sumba Timur itu untuk mengamankan agar Polisi dan aparat netral di Pilkada, selain itu Kepolisian juga mau menjamin bahwa Pilkada Sumba Timur itu aman damai dan tentram. Selain itu, diduga bahwa ada laporan intelejan dari bawa bahwa ada indikasi polisi tidak netral di Sumba Timur sehingga Kapolda turun dan menginap untuk menjaga netarlias,” ujar Natalius.

Meskipun demikian, Natalius berpesan kepada pasangan ULP-YHW harus menjaga di setiap TPS dan jikalau ada gerak gerik aparat kepolisian yang ikut bermain, maka tanggungjawabnya tetap ada di Kapolda NTT. “Jadi kalau sampai ada keterlibatan polisi dalam penggelembungan suara atau apapun untuk pemenangan terhadap salah stau pasangan calon maka Kapolda harus tanggungjawab karena ada di lapangan. Tetapi, saya yakin Kapolda NTT tetap menjaga netarlitas,” katanya.

Kapolda yang ditemui ketika menggelar pertemuan dengan KPU Kabupaten Sumba Timur menjelaskan, Kapolri dan Panglima TNI sudah menegaskan bahwa Polri dan TNI tetap netral termasuk ASN tidak boleh menggunakan fasilitas nengara secara personal kemdian berpihak dalam kegiatan politik.

“Saya sudah memerintahkan Kadiv Propam untuk memontoring di lapangan dan sudah jelas bila ada anggota melanggar akan ada sangsi tindakan dispilin dan kode etik terhadap anggota yang melanggar,” tegas Kapolda di kantor KPU Kabupaten Sumba Timur.***Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap