Tersangka AT Tolak Peran dalam Rekonstruksi Pembunuhan Frengki Be’is

609
Rekonstruksi kasus pembunuhan Frengky Be'is, Jumat (20/11/2020) di Cabang Bu'at Kelurahan Karang Siri, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Foto: SelatanIndonesia.com/Paul Papa Resi

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Salah seorang tersangka berinisial AT menolak lakukan adegan pembunuhan terhadap korban Frengky Be’is pada rekonstruksi yang dilakukan Jumat (20/11/2020) di Cabang Bu’at Kelurahan Karang Siri, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Saya tolak peran dalam rekonstruksi karena waktu kejadian saya tidak ada. Saya pada saat itu lagi sibuk urus skripsi untuk menyelesaikan kuliah saya di Kupang. Jadi saya tidak tau,” kata AT disela-sela menyaksikan rekonstruksi dari dalam mobil milik penyidik Polres TTS.

Menurut AT penolakan tersebut juga tertuang dalam surat pernyataan yang ditandangani diatas meterai Rp 6000 yang menerangkan bahwa pada saat kejadian dirinya tidak berada ditempat kejadian. Begitu juga dalam BAP, AT mengaku tidak melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Frengky Be’is karena pada saat kejadian dirinya berada di Kupang dan sedang sibuk dengan urusan pembuatan proposal dan skripsi.

Meski ditolak oleh AT, adegan reka ulang kasus  pembunuh terhadap Frengky Be’is diperankan oleh salah seorang polisi dengan 13 adegan.

Sebagaimana pantauan media ini, rekonstruksi kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 2016 lalu tersebut berlangsung di cabang masuk menuju taman rekreasi Bu’at.

Dalam rekonstruksi yang memperagakan 13 adegan tersebut, terlihat tersangka AT yang diperankan peran pengganti melakukan penganiyaan terhadap korban di dua tempat berbeda.

Korban yang awalnya menumpang mobil mikrolet Mercy, dilempari dengan batu oleh tersangka. Korban pun langsung melompat dari atas mobil dan berlari menuju arah niki-niki.

Melihat korban kabur, tersangka langsung mengejar korban dengan menumpang sepeda motor milik tersangka lainnya, Uta Lona. Korban yang kalah cepat berhasil disusul kedua tersangka.

Korban yang kalah jumlah dan sudah kelelahan langsung dianiaya kedua tersangka dengan cara dipukuli pada bagian perut dan kepala.

Saat korban terjatuh, datang tersangka lainnya, Demon Bauk yang langsung menikam korban hingga tewas ditempat. Usai menghabisi nyawa korban, para tersangka langsung melarikan diri.**Paul Papa Resi

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap