Dari Kolonial Hingga Milenial di Sumba Timur Dukung Kobul

404
Ketua Tim Pemenangan Paket calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur ULP-YHW, Ali Oemar Fadaq ketika berorasi dalam kampanye terbatas di Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (19/11/2020). Foto: Tim Media Kobul

WAINGAPU,SELATANINDONESIA.COM – Arus dukungan terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali-Yohanes Hiwa Wunu atau dikenal dengan sandi politik ULP-YHW alias Paket Kobul yang diusung Partai Golkar, PKB dan didukung PSI kian mengalir. Dukungan datang dari berbagai kalangan di Kabupaten Sumba Timur mulai dari generasi kolonial hingga generasi muda milenial.

Bahkan, sebuah posko pemenangan Paket ULP-YHW di Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur dinamakan Posko Kolonial-Milenial untuk ULP-YHW. Seluruh pendukung paket ini bersatu dari kalangan generasi tua hingga anak-anak muda untuk bekerja menggalang dukungan masyarakat untuk memenangkan paket dengan nomor urut 2 ini pada hari pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang.

Dalam kampanye terbatas pada Kamis (19/11/2020) di Kelurahan Maulumbi, tokoh masyarakat Alfinus Umbu yang didaulat menyampaikan aspirasi masyarakat wilayah itu mengatakan, masyarakat Maulumbi mayoritasnya adalah petani lahan kering dan lahan basah. Selain itu, masyarakat juga menggantungkan hidupnya pada kerajinan bambu sebagai sumber pendapatan.

“Kami mengalami kendala irigasi yang posisinya terlalu rendah. Juga masyarakat yang beralih menjadi pengrajin bambu mengalami kendala dalam memasarkan hasil kerajinan sehingga diharapkan perhatian pemerintah. Dan kami yakin setelah kami memenangkan Pakt ULP-YHW maka masalah kami ini bisa diatasi,” sebut Alfinus.

Calon Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, ST, MT dalam orasi politiknya memberikan apresiasi terhadap sambutan yang antusias dari masyarakat Maulumbi. Disebutkan, Paket ULP-YWH diusung oleh dua partai besar yaitu Golkar dan PKB dengan jaringan hingga ke tingkat pusat. “Disini daerah pertanian, dan ada bendungan tetapi irigasinya terlalu di bawah juga kita membutuhkan alat pengolahan pertanian untuk meningkatkan produktifitas sehingga hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar ini yang menjadi perhatian prioritas,” katanya.

Dikatakannya, paket ULP-YHW sudah melakukan sosialisasi dan kampanye di seluruh wilayah Kabupaten Sumba Timur dan bertemu dengan masyarakat dan mendengar banyak kebutuhan masyarakat di tingkat bawah, karena itu jika terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Sumba Timur dalam Pemilukada 9 Desember 2020 mendatang, keduanya akan bekerja keras untuk mewujudkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di setiap desa/kelurahan.

Calon Wakil Bupati Sumba Timur dari paket ULP-YHW, Yohanes Hiwa Wunu mengatakan, bermodalkan pengalamannya sebagai birokrat dan menjadi kepala dinas di sejumlah perangkat daerah, bersama ULP sudah meramu visi-misi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan lima misi, lima program aksi, dan empat strategi pembangunan.

“Visi-misi kami ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang mayoritas sebagai petani, peternak dan nelayan. Jadi visi-misi kami adalah untuk memberikan prioritas pada bidang pertanian, peternakan dan juga perikanan,” urainya.

Menurutnya kebutuhan akan tenaga guru dan tenaga kesehatan di Sumba Timur juga masih menjadi pergumulan terutama di kecamatan-kecamatan yang terpencil masih sangat terbatas. Karenanya, jika paket ULP-YHW dipercaya masyarakat untuk memimpin Sumba Timur lima tahun ke depan, paket ULP-YHW akan memberikan perhatian untuk meningkatkan jumlah guru dan juga tenaga kesehatan di Sumba Timur agar menjadi lebih baik dalam melayanan masyarakat.

Paket calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur, ULP-YHW pose bersama masyarakat usai kampanye di Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (19/11/2020). Foto: Tim Media Kobul

Ketua Tim Pemenangan Paket ULP-YHW, Ali Oemar Fadaq mengatakan, Pilkada tahun ini sama persis dengan Pilkada lima tahun silam karena hanya ada dua pilihan yaitu kalau bukan nomor 1 berarti nomor 2. “Memilih calon pemimpin harus lihat type orang yang sederhana yang gampang diajak bicara dimana saja dan kapan saja dalam situasi apapun, ketika dibutuhkan masyarakat. Juga, memilih pemimpin yang punya kemampuan untuk memimpin dan memiliki integritas yang tidak pernah terlibat dalam hal-hal negatif. Dan itu ada di sosok ULP dan YHW,” katanya.

Ketua Harian DPD Golkar Kabupaten Sumba Timur ini mengatakan, ULP adalah sosok birokrasi yang menata karirnya dari bawah mulai dari staf di Dinas PU. “Ketika itu kakanya Ir. Umbu Mehang Kunda menjadi Bupati Sumba Timur, Umbu Lili memilih untuk keluar dari Sumba Timur dan melanjutkan study agar tidak terlibat dalam konflik interens. Dua tahun kemudian pulang dan memulai karir di PU dan diangkat menjadi Kabid Bina Marga dan selanjutnya diminta menjadi Kabag Pembangunan. Baru setahun di sana, Pak Gidion memintanya menjadi calon wakil Bupati ketika Umbu Lili berusia 40 tahun, dan beliau sempat menolak namun saya ditugaskan untuk meminta untuk beliau bersama Pak GBY melayani masyarakat, dan terpilih,” katanya.

Ali Fadaq mengisahkan proses Pilkada lima tahun lalu yang menampilkan GBY dari Barat bergandengan dengan Umbu Lili dari Timur, melawan Matius Kitu dari Tengah yang bergandengan dengan Pdt. Abraham Litinau dari Selatan. “Hasilnya, masing-masing calon menang di basisnya. GBY menang di Barat, ULP menang di Timur, Pak Matius menang di Tengah dan Pak Abraham menang di Selatan. Hasil akhirnya perpaduan antara Timur dan Barat melebihi Tengah dan Selatan 11.500 suara. Ini menggambarkan ego wilayah di Sumba Timur,” jelas Ali Fadaq.

Disebutkan Ali Fadaq, peluang menang paket ULP-YHW sangat besar karena perpaduan kedua tokoh ini yang memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman kerja yang mumpuni, didukung dengan sebaran basis dukungan yang merata di seluruh wilayah Sumba Timur. “Di Timur, lima tahun lalu Pak Umbu Lili maju sebagai wakil saja menang besar, apalagi sekarang maju menjadi calon Bupati. Di Barat ada Pak YHW yang memiliki basis dukungan yang kuat. Juga di Selatan ada Pak Pdt. Abraham Litinau yang kini bergabung dalam Paket ULP-YHW serta di Tengah, Pak Matius Kitu kini bergabung bersama kita untuk kemenangan ULP-YHW, sehingga kemenangan paket ULP-YHW semakin jelas dan nyata. Olehnya, jangan pernah terpengaruh dengan propaganda yang disebarkan oleh paket lain,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur ini.

Turut serta dalam kampanye terbatas itu, Ketua Dewan Pembina Paket ULP-YHW Pdt. Abraham Litinau, Sekretars DPC PKB Sumba Timur Hardyanto, anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Sumba Timur Rambu Nggadi May serta masyarakat kelurahan Maulumbi. Kampanye terbatas itu berlangsung dalam protokol kesehatan yang ketat dan Tim Kampanye paket ULP-YHW membagikan masker kuning untuk seluruh masyarakat yang hadir ***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap