WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu memimpin langsung berbagai eemen masyarakat melakukan penanaman jagung untuk mendukung Food Estate di zona V, desa Tana Modu, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (17/11/2020).
Penanaman jagung di lahan seluas 150 ha di zona V itu dihadiri Anggota DPRD Sumba Tengah Sam Pekulimu, Kadis Kominfo, Kasat Pol PP Sumba Tengah, Camat Katiku Tana Selatan, Danramil, Kapolsek dan jajaran anggota serta para Kepala Desa serta tokoh masyarakat, tokoh agama, para petani dan gapoktan.
“Hari ini kita lakukan penanaman jagung di Tana Modu, untuk mendukung Food Estate yang merupakan perubahan peradaban pertanian di Sumba Tengah,” sebut Bupati Paulus.
Dijelaskan Bupati Paulus, sesuai arahan Menteri Pertanian RI, Food Estate di Sumba Tengah disiapkan lahan seluas 5.000 ha yang terdiri dari tanaman jagung seluas 2. 000 ha, dan lahan untuk sawah seluas 3.000 ha. “Sekarang kita tanam di zona V seluas 150 ha dan ada enam zona yang terbagi untuk persawahan di Umbu Pabal, sedangkan kebun jagung menyebar di zona III, IV, V, dan VI,” jelasnya.
Bupati Paulus menyebutkan, tanam jagung untuk Food Estate harus jadi karena ini ditangani secara brigade. “Kalau tanam perseorang maka akan sulit tercapai sehingga ditangani oleh birgade, mulai TNI, Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Pendidikan mulai SMA/SMK dan SMP, dan itu instruksi langsung dari Gubernur NTT,” katanya.
Disebutkan Bupati Paulus, Food Esatet merupakan sinergi antara pertanian, peternakan dan perkebunan. “Sampai sekarang kita masih focus untuk tanaman jagung dan padi, namun kedepannya ada jeruk dan kelapa. Dan Food Estate ini di Indoensia hanya lima Kabupaten dan salah satunya di Sumba tengah. Ini program langsung dari Bapak Presiden Jokowi,” sebutnya.
Mantan Kepala Inspektorat Daerah Provinsi NTT ini menyebutkan, tahun 2020 ini, bantuan alsintan untuk mendukung Food Estate di Sumba tengah ada 16 unit trakrtor. Namun seminggu kedepan aka nada bantuan 10 unit tractor lagi, serta 60 unit handtraktor. “Maka hampir pasti tahun ini kita dapat 26 unit traktor dan 60 unit handtraktor,” katanya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat aktif karena semua pengolahan lahan Food Estate melalui brigade yang menangani pengolahan lahan, menyiapkan pupuk, septsisida, juga bantuan pasca panen.
“Semua pemerintah yang tanggung maka saya minta semua masyarakat petani untuk bekerja sesuai dengan petunjuk dari Bupati terutama cara tanam, pemupukan dan septisida. Kalua tanam biasa maka satu hektar hanya bisa mencapai 50 ribu pohon jagung, tetapi dengan pola dobel track maka satu hektar jumlah pohon jagung mencapai 77 ribu pohon jagung, dan produktifitasnya bisa mencapai 10 ton dalm satu hektar,” katanya.
Bupati Paulus juga mendesak Kadis Kominfo Sumba Tengah dan Kasat Pol PP untuk membangun komunikasi dengan Sekda Sumba tengah agar semua tenaga kontrak turun ke lokasi, teramsuk anak sekolah untuk melakukan penanaman. “Kita kerja mulai jam 6 pagi. Kades-Kades dan Camat gerakkan lagi petani. Ini bukan hanya tanam jagung tetapi kita rubah etos kerja dan pola tanam. PNS dan Tenaga Kontrak turun semua di lahan 110 hektar maka kita kerahkan 300 orang dan 6 jam kerja, selesai tanam,” jelas Bupati Paulus. *)Try
Editor: Laurens Leba Tukan