Besipae Kondusif, Gubernur Desak OPD Serahkan Desain Pengembangan

70
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika diselendangi kain tenun TTS oleh warga Besipae yang sebelumnya menolak dan melawan kebijakan Pemprov NTT tentang pengembangan kawasan Besipae di Kabupaten TTS, Sabtu (14/11/2020). Foto: Aby/Hms

SOE,SELATANINDONESIA.COM – Kawasan seluas 3.780 Ha yang bakal dijadikan sentra pertumbuhan ekonomi baru di Besipae, Kecamatan Amnuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang sempat menjadi polemik kini sudah kondusif.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) di empat kabupaten di daratan Timor yakni Kabupaten TTS, Malaka, Belu dan TTU sejak 14-18 November 2020 berkesempatan mengunjungi Besipae.

Dalam kunker tersebut, Gubernur Laiskodat bersama rombongan dan Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, ST, MM langsung mengunjungi lokasi pembangunan Pom Bensin, lokasi penanaman Marungga, Lokasi pembangunan Ranch pengembangan Peternakan Sapi dan Lokasi bangunan aset Pemerintah yang tidak berfungsi.  Saat itu juga para Pimpinan Perangkat Daerah mendapatkan arahan langsung untuk percepatan Desain Pembangunan Kawasan Besipae.

“Pasca kunjungan ini, saya perintahkan Dinas Peternakan agar menduplikasi model ranch peternakan sapi yang ada di Sumba Timur untuk diterapkan di Kawasan ini. Begitu juga Dinas Pertanian untuk  Pengembangan marungga. TJPS agar disiapkan luas lahannya beserta aspek teknisnya. Dinas Perindag  mendesain kebutuhan pengadaan mesin pengering dan mesin pengolahan bubuk marungga serta Dinas Kehutanan dan  Lingkungan Hidup untuk memetakan kawasan  lokasi ini dan peruntukanya serta siapkan lahan 5 ha disini untuk taman sepe.  Badan Aset dan Pendapatan mendesain Restoran dan Penginapan di kawasan ini untuk peningkatan pendapatan Pemprov,” tegas Gubernur Laiskodat.

Setelah itu Gubernur Laiskodat berdialog bersama para usif dan masyarakat Besipae, terkait dengan pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi di  tempat tersebu sekaligus mendengar  langsung harapan mereka terkait pengembangan Kawasan Besipae.

“Ini aset Pemprov yang dikelola untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk kolaborasi antar Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa agar lahan ini tidak dikelola seperti tahun-tahun sebelumnya. Di sini akan ada Pertanian, Peternakan, Perikanan, Restoran, Pom Bensin, Pariwisata. Oleh karena itu program kerja di sini sistemnya pemerintah hanya membantu dan masyarakat yang kerja dan  menikmati hasilnya. Kita sunguh-sungguh untuk membangun dan Para Pimpinan OPD terkait saya beri target untuk mengimplementasikan programnya disini. Saya sebagai Gubernur menyampaikan apresiasi kepada para Usif dan masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam penyelesaian permasalahan di lahan ini,” sebutnya.

Usif Nope Nabuasa yang mewakili para usif dan masyarakat juga menyampaikan harapannya terkait pembangunan kawasan Besipae. “Bapak Gubernur, persoalan Besipae telah selesai pada 20 Agustus 2020. Saat itu Keluarga Nabuasa telah menyerahkan kepada Pemerintah untuk beraktivitas dan mengimplementasikan program kegiatannya disini. Harapan kami, Lahan ini agar  bisa ditata kembali lebih baik sebagai akibat segelintir orang yang telah merusak lahan ini,” ujar usif Nabuasa.

Selanjutnya Gubernur bersama rombongan dan Bupati TTS bersama rombongan melanjutkan perjalan menuju Desa Bena untuk Panen Jagung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).*)Aby/Hms

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap