Wagub Nae Soi: Pengembangan Pariwisata NTT Butuh Digitalisasi

88
Wagub NTT, Josef A. Nae Soi ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan Video Conference Pemanfaatan BTS 4G di Desa Komodo, Manggarai Barat, Kamis (12/11/2020). Foto: Aven/Hms

LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, tekad pemerintah provinsi NTT untuk menjadikan parisawata sebagai prime mover atau penggerak utama  ekonomi, membutuhkan jaringan komunikasi dan informatika yang memadai.

“Zaman sekarang adalah zaman digital. Tanpa digital , kita tidak mungkin berkembang apalagi di daerah-daerah pusat pariwisata. Kalau tidak ada internet, tidak mungkin pariwisata berkembang,” kata Wagub Nae Soi ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan Video Conference Pemanfaatan BTS 4G di Desa Komodo, Manggarai Barat, Kamis (12/11/2020).

Video Conference ini diikuti oleh Menteri komunikasi dan Informatika (Menkomimfo) RI, Johnny G. Plate dari Jakarta, Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latif dan Kadis Kominfo NTT, Aba Maulaka beserta Kepala Desa (Kades) Komodo dan masyarakat Komodo dari Pulau Komodo dan Wagub NTT dari Hotel Inaya Bay.

Menurut Wagub, pengembangan pariwisata di NTT butuh digitalisasi agar semakin dikenal masyarakat internasional.

“Terima kasih kepada Presiden dan Menteri Kominfo beserta jajarannya yang terus meperhatikan pengembangan infrastruktur komunikasi dan informatika di NTT. Juga tak kalah pentingnyanya kepada Bakti. Semakin banyak bangun BTS di NTT, Indonesia pasti akan maju,” jelas Wagub NTT.

Sementara itu, Menteri Kominfo, Johnny G. Plate menegaskan Kementerian Kominfo telah memiliki roadmap penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara merata ke seluruh Indonesia sampai tahun 2022 untuk akselerasi transformasi digital. Tahun 2020, melalui Bakti Kominfo telah dibangun 1.209 Base Transceiver Station (BTS) 4G aktif di seluruh Indonesia.

“Terima kasih kepada mitra kerja kami yakni operator-operator  seluler yang proaktif untuk pastikan BTS-BTS 4G yang pasif jadi aktif. Tahun 2021, Bakti akan bangun 4.200 BTS 4G di seluruh Indonesia dan tahun 2022 dibangun 3.704 di seluruh daerah 3T. Sehingga seluruhnya untuk  wilayah 3T berjumlah 9.113. Sementara untuk daerah non 3T  sebanyak 3.435 BTS 4G.Harapannya seluruh desa/kelurahan di Indonesia sudah terlayani signal 4G pada akhir tahun 2022. Di akhir Tahun 2020 ini, semua puskesmas di seluruh Indonesia, termasuk  3.126 puskesmas baru yang tidak ada akses internet, akan  disediakan oleh Bakti Kominfo. Dan ini gratis,”  jelas Menkoinfo Johnny G. Plate.

Khusus untuk NTT, jelas Johnny, 424 desa yang belum ada signal 4G akan dibangun pada tahun 2021 dan 2022. Khusus untuk wilayah Manggarai Barat sebagai daerah pariwisata super prioritas telah dibangun 18 BTS. Ditambah BTS 4G lainnya yang dibangun operator seluler.

“Saya minta kepala desa, masyarakat dan para siswa di Desa Komodo untuk menjaga infrastruktur yang dibangun dan manfaatkan dengan baik. Akses internet dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk aktivitas pemerintahan desa,tapi juga untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan aktivitas lainnya. Tidak saja untuk di Desa Komodo tapi ini berlaku untuk seluruh Indonesia,” jelas Johnny Plate.

Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latief menjelaskan, Bakti Kominfo telah membangun 21 BTS di daerah kawasan pariwisata super prioritas. “18 BTS nya ada di NTT dan tiganya di NTB. Semoga ini bermanfaat untuk mendukung pengembangan destinasi super prioritas,” ungkap Anang Latif.

Kepala Desa Komodo, H. Aksan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kominfo dan Pemerintah Provinsi NTT karena telah memfasiltasi penyediaan internet.

“Sekarang dengan adanya signal internet, aktivitas di kantor desa semakin ramai. Karena tidak hanya dimanfaatkan untuk aktifitas pemerintahan, tapi juga oleh anak-anak sekolah.  Semua berkumpul untuk manfaatkan jaringan internet yang lancar di sini. Kami juga minta tambahan perluasan jaringan khusus untuk sekolah,” ungkap Aksan.*)Aven/Hms

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap