LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – “Presiden Jokowi memiliki dimensi cinta yang luar biasa terhadap Nusa Tenggara Timur, beliau selalu memperhatikan, selalu ingin bersama dan mempunyai kejujuran dalam membangun Nusa Tenggara Timur,” sebut Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi ketika tampil sebagai naras umber dalam wawancara dengan RRI Ende tentang Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Daerah Pariwisata Labuan Bajo, Kamis, (5/11/2020) di Ayana Komodo Resort, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Wagub Nae Soi mengatakan, NTT mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat sehingga sebagai masyarakat harus juga mempunyai kecintaan yang sama dan mau bekerja keras dalam membangun NTT.
Poitisi senior Partai Golkar ini mengatakan, awalnya ada keraguan dalam dirinya dengan pembangunan Penataan Kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat. Namun, setelah melakukan kunjungan langsung ke Pulau Rinca, pada Rabu (04/11/20) silam, Wagub Nae Soi mendapati bahwa ternyata ada sesuatu yang luar biasa, karena pembangunan yang dilakukan di Pulau Rinca tidak hanya memperhatikan dari satu sisi saja tapi melihat juga dari sisi yang lain.
”Yang terpenting adalah konservasi tidak boleh diganggu gugat. Habitat Komodo harus dijaga, manusianya juga harus dijaga. Komponen utama yaitu manusia, lingkungan dan yang terakhir yaitu Komodo itu sendiri, ini merupakan tiga komponen yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
Wagub Nae Soi menjelaskan, konsep pembangunan yang dibuat modern itu adalah sarana dan prasarana di kawasan Rinca agar manusia dilindungi, hewan yang mempunyai habitat asli tidak diusik, dan juga lingkungan atau pohonnya tetap dijaga. “Dan yang kemarin sempat viral bahwa ada pengeboran air disana, saya tegaskan bahwa tidak ada pengeboran air disana, air disana diambil dari Labuan Bajo, dan disimpan dalam tandon air. Jadi yang dibangun disana adalah tempat penampungan air saja, bukan ada proyek pengeboran air,” jelas Wagub.
Wagub Nae Soi mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah dan akan melengkapi rambu-rambu jalur evakuasi untuk situasi darurat, dengan beberapa bahasa internasional.
“Kita sadari bahwa akan datang banyak tamu di Labuan Bajo, dan tamu-tamu tersebut berasal hampir dari seluruh dunia, jadi tidak bisa kita hanya menggunakan Bahasa Inggris saja, dalam pengadaan berbagai rambu keadaan darurat. Juga sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara menghadapi bencana itu sendiri juga akan kita lakukan, melalui para pemuka agama dan tokoh masyarakat. Saya sudah meminta kepada Kepala Syahbandar Labuan Bajo, agar mengecek kapal-kapal pada saat berlabuh, apakah mereka memiliki sampah atau tidak, karena jika tidak memiliki sampah sudah pasti sampah itu dibuang di laut, sehingga kapal yang kedapatan tidak memiliki sampah setelah berlayar harus dedenda,” tags mantan Anggota Fraksi Golkar DPR RI dua periode ini.
Nara sumber lain dalam acara itu adalah Staf Khusus Bidang Keamanan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Koordinator Kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata, Irjen Pol Adi Deryan Jayamarta, serta Dirut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina.
Dipandu oleh presenter RRI Ende Desy Natalia, Irjen Pol Adi Deryan Jayamarta menyampaikan berbagai kesiapan sarana maupun personil dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Labuan Bajo yang dengan berbagai pihak khususnya masyarakat lokal, dalam rangka mendukung suksesnya kegiatan dimaksud.
Dirut BOP Labuan Bajo Flores, Shana Fatina dalam kesempatan itu menyampaikan berbagai program yang telah dan akan terus dilakukan untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium di Indonesia. “Terkhususnya menyiapkan dengan sungguh-sungguh Labuan Bajo agar sukses menjadi tuan rumah KTT G.20 dan ASEAN Summit 2023 nanti,” sebut Shana.
Disebutkan Shana, semua fasiltas harus benar-benar berkualitas dan memuaskan para tamu nantinya. Dalam konteks kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Labuan Bajo yang akan dilaksanakan 12 November mendatang, BOPLF sangat antusias untuk mendukung kegiatan dimaksud.*)FTiran/Hms
Editor: Laurens Leba Tukan