TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Bangga Kencana adalah salah satu program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan untuk mengarahkan agar keluarga mempunyai rencana berkeluarga, punya anak yang berpendidikan sehingga akan terbentuk keluarga-keluarga berkualitas dan sejahtera.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ny. Ratu N.B. Wulla, ST dalam masa Resesnya pada Masa Sidang Pertama Tahun 2020-2021 menggandeng salah satu mitra kerjanya di Komisi IX yakni BKKBN untuk melakukan sosialisasi program Bangga Kencana. Menampilkan dua nara sumber yaitu Anggota Komisi IX DPR RI, Ny. Ratu N.B. Wulla, ST dan Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru, SE. MPH, sosialisasi itu digelar di Rooluwa Resto dan Café, Tabolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (30/10/2020).
Ratu N.B. Wulla, ST politisi Partai NasDem itu mengatakan, betapa pentingnya keluarga-keluarga harus dipersiapkan secara baik terutama anak-anak. “Bagaimana pola pengembangannya di masa emas (golden age) mereka dikasi asupan gizi yang cukup sehingga anak-anak tercukupi kesehatannya, juga tumbuh kembangnya sehingga tercipta generasi-generasi emas di SBD dan angka stunting bisa ditekan,” sebut Rat Wula.
Satu-satunya Anggota DPR RI asal pulau Sumba itu sebagaimana sering disampaikannya dalam sidang-sidang bersama mitra komisi IX di DPR RI, Rati Wula, selain menyuarakan tentang kondisi dan kebutuhan kesehatan di NTT termasuk Sumba, ia sebagai wakil NTT II di Senayan juga memperjuangkan porsi anggaran di bidang kesehatan untuk program promotif dan preventif bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur. “Termasuk juga untuk pengembangan keluarga berencana dan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan pola hidup bersih dan sehat harus benar-benar diterapkan dalam setiap keluarga di SBD serta setiap keluarga pasangan usia muda agar menghindari pemahaman tradisional terkait banyak anak banyak rejeki. ”Harus lebih memperhatikan jarak kehamilan, jumlah anak sesuai anjuran kesehatan dan kemampuan keluarga dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak,” katanya.
Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru, SE. MPH dalam sosialisasi tersebut menekankan penggunaan kondom oleh setiap keluarga di SBD guna menekan angka kelahiran. “Atau bisa juga digunakan metode KB lainnya untuk mencegah tingginya angka kelahiran,” katanya.
Marianus mengatakan, untuk mencapai keluarga yang sejahtera maka harus dipersiapkan secara serius baik dari sisi kesehatan, jumlah anak dan juga sisi finansial guna menunjang kebutuhan rumah tangga. “sangat penting untuk merencanakan secara baik jumlah anak bagi pasangan muda yang baru berkeluarga agar diterapkan,” ujar Marianus.
Sosialisasi itu diikuti oleh pserta dari berbagai elemen masyarakat, diantaranya pasangan usia muda, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakt dan praktisi kesehatan.*)Rolin Luku Lewa