
SABURAIJUA,SELATANINDONESIA.COM – Parade bukti berwarna yang letaknya di tepi laut Selatan pulau Sabu tepatnya di desa Pedarro, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak lama menjadi tujuan wisata unggulan.
Dinding batu yang tidak simetris namun sangat artistik itu dihiasi perpaduan warna-warni alami dari warna biru, putih, coklat dan merah. Kelabba Madja mirip dengan Grand Canyon di Arizona, namun yang membuat Kelabba Madja memiliki keunggulan lebih adalah, ngarai cantik ini bersambungan langsung dengan laut Selatan Pulau Sabu.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang mengunjungi Kelabba Madja, Sabtu (24/10/2020) meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua agar menerapkan aturan bagi pengunjung di lokasi wisata Kelabba Madja agar wajib mengenakan tenun ikat Sabu. “Tiket masuk untuk pengunjung di Kelabba Madja adalah ketika menggunakan tenun Sabu. Begitu datang, sebelum masuk disiapkan tenun Sabu, ada yang dijual, ada juga yang disewakan. Nanti setelah masuk, pengunjung mau menikmati jualan makanan, minuman dan souvenir, itu lain lagi,” sebutnya.
Gubernur Laiskodat mengatakan, Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu Raijua bersama Camat Hawu Mehara dan Kepala Desa agar bersama-sama membahas dan menyepakati harganya. “Kalau bisa dibuatkan dalam Peraturan Desa (Perdes) untuk menentukan tarifnya. Tempat ini jika dikelola dengan baik maka satu bulan bisa dapat Rp 10 juta – Rp 15 juta,” katanya.
Ia juga menyarankan agar tenun yang bakal dikenakan kepada para wisatawan yang bekunjung ke Kelabba Madja jika ditambahkan dengan tulisan Kelabba Madja jauh lebih bagus. “Tenunan yang mau dipakai itu harus ada tulisan Kelabba Madja sehingga menjadi lain dengan tenunan Sabu, meskipun model dan motifnya sama,” ujar Gubernur Laiskodat.
Gubernur Laiskodat juga mendesak Dinas Pariwisata Sabu Raijua untuk membuat narasi dari bukit-bukit berwarna itu agar menjadi pengetahuan bagi para wisatawan. “Apalagi Kelabba Madja menjadi satu kesataun dengan laut Selatan Sabu dengan pantai dan pasir putih yang indah. Ini satu-satunya di dunia. Meskipun serupa dengan Grand Canyon di Arizona namun Kelabba Madja menjadi unik karena menyatu langsung dengan pantai dan lautan,” ujarnya. Ia juga meminta Dinas Pariwisata untuk mendesain penataan kawasan Kelabba Madja yang komplit hingga ke pantai.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu Raijua, Wellem Lukas Rohi bertekad untuk menerapkan konsep dan gagasan besar Gubernur NTT untuk memajukan pariwisata di Sabu Raijua, khususnya kawasan wisata Kelabba Madja. “Sebagai pelaksana teknis di lapangan, kami segera mengeksekusi apa yang disarankan oleh Pak Gubernur dengan melibatkan Camat, Kepala Desa dan masyarakat setempat agar obyek wisata ini bisa memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Turut serta mendampingi Gubernur NTT dalam kunjungan kerja itu, para staf khusus diantaranya Pius Rengka, Imanuel Blegur dan Thony Djogo serta para pimpinan OPD Tingkat Provinsi NTT diantaranya, Kadis Pariwsiata Wayan Darmawa, Kadis Pertanian Lecky F. Koli, Kadis Kelautan dan Perikanan Ganef Wurgiyanto, Kadis Perhubungan Isyak Nuka, Kadis Perindustrian dan Perdagangan M. Nasir Abdullah, Plt. Kadis Peternakan Artarti Loasana, Kadis PM-PTSP Marsianus Jawa, Kepala Biro Tata Pemerintahan Doris Rihi, Direktur RSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang dr. Mindo E. Sinaga, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu, Direktur Utama Bank NTT Aleks Riwu Kaho serta tokoh masyarakat Batrol Badar dan Sisilai Sona.***Laurens Leba Tukan