Kunker di Raijua, Gubernur Sampaikan Salam dari Jokowi untuk Sarai

1382
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara dalam pertemuan bersama Pjs. Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah, Para Camat, Lurah, Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Sabu Raijua di halaman Kantor Camat Raijua, Jumat (23/10/2020). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

RAIJUA,SELATANINDONESIA.COM –  Presiden RI Joko Widodo menyampaikan salam hangat kepada seluruh pimpinan daerah dan masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) melalui Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

“10 hari yang lalu, sebelum ke sini saya menyampaikan kepada Bapak Persiden bahwa saya akan ke Sabu Raijua, dan Bapak Presiden menyampaikan salam buat seluruh pimpinan dan masyarakat Sabu Raijua. Ini salam betul, bukan saya ngarang. Karena itu kita harus mendesain pembangunan di Sabu Raijua lebih fokus,” sebut Gubernur Laiskodat ketika berbicara dalam pertemuan bersama Pjs. Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah, Para Camat, Lurah,  Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Sabu Raijua di halaman Kantor Camat Raijua, Jumat (23/10/2020).

Gubernur Laiskodat mengatakan, salah satu daerah yang menjadi fokus perhatian serius selama menjabat adalah Kabupaten Sabu Raijua. “Nomor satu kita bangun adalah bandara, karena tempat ini indahnya luar biasa maka bandara harus selesai. Karena itu saya tugaskan kepada Penjabat Bupati agar segera selesaikan Feasibility Study (FS) atau study kelayakan segera diselesaikan, mumpung Menteri Perhubungan sudah bersedia untuk membangun bandara di Sabu Raijua,” ujar Gubernur.

Disebutkatan Gubernur, jika meminta Presiden datang ke Sabu Raijua, maka tidak mungkin datang dengan helycopter tetapi harus dengan pesawat. “Maka panjang landasan pacu bandara minimal 1.800 meter, atau sekurang-kuragnya 1.600 meter. Sehingga ketika kita promosi Sabu Raijua ke luar, bisa saja dari Bali terbang langsug ke Sabu, dari Labuan Bajo jika tahun depan bandara internasional selesai maka bisa dari Labuan Bajo langsung Sabu. Dan Sabu akan dibuka aksesnya dan para wisatawan akan menikmati keindahan dari Pulau ini,” sebutnya.

Menurut Gubernur Laiskodat, berkunjung ke Raijua memberikannya energi yang besar untuk kembali membangun  Provinsi NTT khususnya Sabu Raijua.

“Tadi dikatakan sedang Pilkada di sini, kita doakan supaya tanggal 9 Desember 2020 mendatang, bersama Tuhan dan pemilih di kabuaten Sabu Raijua, akan menentukan pemimpin terbaik untuk Sabu Raijua,” katanya.

Sebelumnya, Pjs. Bupati Sabu Raijua, Ferdy Kapitan mengatakan, momentum ini sebuah kehormatan dan kebanggan karena ini sejarah Gubernur NTT dengan rombongan besar berada di pulau yang selama ini sulit didatangi. “Ini komitmen untuk membangun dari pinggiran,” ujarnya.

Menurut Ferdy Kapitan, kedatangan Gubernur NTT hari ini adalah kembalinya putra Raijua ke tanah tercinta. “Selamat datang kembali ke kampung halaman,” sebut Fredy Kapitan.

Dikatakanya, Sabu Raijua dikenal sebagai daerah 3T yaitu Terdepan, Terluar dan Tertinggal. “Tertinggal ini yang kita optimis, kehadiran Bapak Gubernur bersama seluruh pasukan hari ini saya yakin akan mempercepat dari yang tertinggal menjadi yang terkemuka,” ujarnya.

Disebutkan Kapitan, saat ini produksi garam di Kabupaten Sabu Raijua sudah tersedia 14.000 Ton. “Kita sedang membutuhkan pembeli untuk memberikan motavasi masyarakat agar terus berproduksi. Sisa waktu itu akan bisa bertambah produksi menjadi 19.000 Ton dari analisa perhitungan yang kami lakukan,” katanya

Ia juga mengatakan, atas nama masyarakat Sabu Raijua menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Presiden RI yang pada beberapa waktu lalu menggunakan pakian adat Sabu dalam Sidang Tahunan MPR. “Kami tahu, dibalik Bapak Presiden menggunakan pakian adat Sabu itu ada Gubernur Viktor Laiskodat dan Ibu Julie Sutrisno Laiskodat yang kita banggakan. Saya sudah didatangi berkali-kali oleh tokoh masyarakat bahwa sampaikan ke Pak Gubernur agar sekali waktu Bapak Presiden bisa kunjungi kami di Sabu Raijua,” ujarnya.

Turut serta mendampingi Gubernur NTT, para staf khusus diantaranya Pius Rengka, Imanuel Blegur dan Thony Djogo serta para pimpinan OPD Tingkat Provinsi NTT diantaranya, Kadis Pertanian Lecky Koli, Kadis Kelautan dan Perikanan Ganef, Kadis Perhubungan Isak Nuka, Kadis Perindustrian dan Perdagangan M. Nasir Abdullah, Plt. Kadis Peternakan, Kepala Biro Tata Pemerintahan Doris Rihi, Direktur RSUD Prof. W. Z. Johannes Kupang, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu, Direktur Utama Bank NTT Aleks Riwu Kaho serta tokoh masyarakat Batrol Badar dan Sisilai Sona.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap