KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan apresiasi terhadap Wali Kota Jefirstson R. Riwu Kore yang telah berupaya keras mewujudkan Kota Kupang sebagai kota yang maju dan modern.
Kemajuan Kota Kupang ditandai dengan pembangunan taman kota, jalur pedestrian (trotoar) dan lampu penerangan jalan yang diminta langsung oleh Wali Kota Kupang saat bertemu Presiden RI beberapa waktu lalu. Apresisi itu disampaikan Gubernur Laiskodat ketika melakukan kunjungan kerja dalam rangka pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah di Kota Kupang, bertempat di kawasan wisata pantai Lasiana Kupang Rabu (30/09/2020). Gubernur Laiskodat didampingi staf khusus Imanuel Blegur dan H. Anwar Pua Geno serta sejumlah Pimpinan OPD Provinsi NTT.
Hadir saat itu Wali Kota, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, Wakil Walikota dr. Hermanus Man, pimpinan DPRD Kota Kupang, jajaran Forkopimda, Sekda Kota Kupang serta jajaran pimpinan daerah yang hadir termasuk camat dan lurah.
Gubernur Laiskodat menyampaikan beberapa fokus perhatian terhadap penyelenggaraan pemerintah di Kota Kupang. “Bicara kota yang bagus itu malam terang, siang bersih, parkir jelas dan bebas sampah,” ujar Gubernur.
Dikatakan, Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi NTT juga perlu melakukan servis pelayanan publik karena semua fasilitas penting ada di sini, baik pelabuhan, bandara, gedung-gedung perkantoran, semua yang hal yang memerlukan pelayanan publik yang ramah karenanya perlu didorong secara serius.
Terkait dengan masalah penanganan sampah di Kota Kupang, Gubernur mengatakan harus ada kolaborasi dengan pemerintah provinsi dalam merumuskan tanggung jawab masing-masing untuk selanjutnya diajukan ke pemerintah pusat. Selain itu Gubernur menegaskan harus ada gerakan sosialisasi pada semua lini.
“Khusus sampah tidak bisa dilakukan dengan pungut saja, pada semua jajaran ini harus ada gerakan sosialisasi sampai tingkat bawah termasuk menyiapkan alat angkutnya,” tuturnya. Menurutnya sosialisasi dan gerakan buang sampah, harus dilatih sejak dini dari tingkat sekolah dasar sampai SMA, kampus-kampus, pada kantor-kantor pemerintah maupun swasta dipimpin oleh Walikota dan melibatkan jajaran forkopimda.
“Forkopimda juga turun ke sekolah, gerakan harus jalan bersama. Satu kesatuan gerak kepala daerah dan forkopimda. Ini yang perlu didesain secara baik. Walikota memimpin gerakan dan bila perlu melibatkan saya untuk turun ke sekolah-sekolah, saya sangat bersedia,” ujarnya.
Gubernur Laiskodat juga menyerukan agar melakukan managemen sampah pada toko-toko, hotel dan restoran. Kadis kebersihan dapat meminta bantuan pada mereka untuk dapat mengangkut sampahnya sendiri sampai pada tempat pembuangan akhir (TPA), sehingga pemerintah dapat fokus pada penanganan sampah rumah tangga. Jika dimanage dengan baik dia optimistis dalam 6 bulan Kota Kupang pasti bisa bersih.
Dikatakannya, perlu dilakukan manajemen sampah dengan baik termasuk kebutuhan penanganan sampah diantaranya jumlah armada dan bak sampah yang diperlukan sampai pada penanganan sampah rumah tangga di tingkat RT/RW. Gubernur juga mengingatkan perlunya melibatkan pemerintah Kabupaten Kupang terutama untuk penanganan sampah di jalur Bimoku dan jalur 40.
Selain sampah, Gubernur juga menyoroti tentang permasalahan parkir di Kota Kupang yang perlu ditata dengan baik. Dia minta agar setiap hotel ataupun restoran memiliki lahan parkir sendiri dan pemkot Kupang juga menyiapkan lahan parkir untuk disewakan sehingga dapat menambah PAD.
Untuk penanganan air bersih di Kota Kupang, Gubernur melakukan perlunya re-design. Menurutnya perlu dilakukan gerakan tanam air dari tingkat rumah tangga dan perkantoran agar air dapat tertampung dalam tanah selama musim hujan dan digunakan untuk penyiraman di musim kemarau. Bahkan menurutnya, air ini pula dapat dikonsumsi jika dikelola dengan teknologi yang baik. Untuk itu Gubernur minta kerjasama dengan Pemkot agar membuat proposal bersama untuk diajukan ke pemerintah pusat.
Pada kesempatan yang sama Gubernur juga fokus terhadap keberadaan pengaturan pedagang kaki lima yang menurutnya sebagai salah satu syarat suatu kota. Untuk itu menurutnya Pemerintah Provinsi akan menghibahkan pengelolaan pantai Lasiana kepada Pemkot Kupang sehingga dapat menambah PAD. Para pedagang kaki lima di kawasan ini bisa diarahkan dan diatur dengan baik untuk dapat menyuguhkan makanan khas disertai suguhan atraksi wisata lewat nyanyian dan musik sasando sehingga pengunjung selain menikmati alamnya juga mendapat hiburan khas di lokasi wisata pantai Lasiana. Tempat ini juga diharapkan dapat menjadi ajang untuk berekspresi bagi kaum muda di kota ini.
Gubernur juga mengatakan Kota Kupang harus siap menjadi destinasi pariwisata. Disebutka, ia tengah membuat perencanaan agar tahun depan dibuka penerbangan langsung dari Kupang ke China. Untuk itu Kota Kupang perlu berbenah baik infrastruktur maupun persiapan akomodasi serta hotel yang baik, bertaraf internasional dengan tetap menonjolkan ciri khas budaya NTT.
Terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, menurut Gubernur selain mentaati protokol kesehatan yang utama adalah membangun imun/daya tahan tubuh masyarakat, salah satunya dengan mengkonsumsi kelor. Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi wabah covid 19, asupan makanan yang sehat dan bergizi juga dapat membantu pemkot Kupang dalam menekan angka stunting, demam berdarah dan penyakit lainnya di kota ini.
Gubernur juga menyinggung soal pelabuhan Tenau yang sudah masuk dalam rencana pembangunan nasional dan sebentar lagi sudah mulai dibangun. Untuk itu menurutnya Pemkot Kupang perlu melakukan penyesuaian tata ruang termasuk dalam mengatur jalur keluar masuk container. Untuk itu Pemkot Kupang perlu bekerja sama dengan Pemkab Kupang agar bisa dialihkan ke Kabupaten Kupang, tentunya dengan perjanjian yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Terhadap semua catatan yang disampaikan Gubernur, Wali Kota yang hadir menyampaikan terimakasih. Dirinya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot untuk perlu melakukan akselerasi guna mewujudkan arahan gubernur. “Semua catatan akan diperhatikan. Khusus penanganan sampah, kasih kami waktu 6 bulan untuk penataan masalah sampah,” ujarnya.
Dikatakan Wali Kota, pihaknya akan segera menindaklanjuti masukan dan arahan dari gubernur dengan segera membuat pertemuan untuk penyusunan proposal.
Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH pada kesempatan tersebut memaparkan, sebagai Ibu Kota Provinsi dan satu-satunya kota di NTT, Kota Kupang terus melakukan penataan kota yang lebih baik. Namun diakuinya hingga saat ini Pemkot Kupang juga masih mengalami beberapa masalah yang sedang dalam proses pembenahan seperti air bersih dan sampah.
Tentang air bersih menurut Wali Kota berkat komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat saat ini Pemerintah Kota Kupang mendapat dukungan dana untuk peningkatan kapasitas sumber air di tiga titik yakni Kali Dendeng di Kelurahan Fontein, Air Sagu di kelurahan Batuplat dan sumber air di kompleks Kampus UKAW Kupang, Kelurahan Oesapa. Diperkirakan dengan peningkatan kapasitas ini aka nada tambahan 38 ribu pelanggan atau sekitar 231 ribu jiwa. Pemerintah Kota Kupang dengan persetujuan DPRD Kota Kupang juga telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk bantuan langsung air bersih bagi warga di titik-titik yang mengalami kekeringan.
Walikota mengakui masalah sampah masih jadi momok yang memalukan bagi Kota Kupang. Ditambahkannya dengan keterbatasan armada dan sumber daya hanya 87 persen sampah yang bisa diangkut setiap harinya. Untuk itu Pemkot akan mengambil langkah yang lebih tegas tentang sampah. Pemkot Kupang juga telah menambah sejumlah armada untuk pengangkutan sampah, tong sampah serta mobil tangki air. Pada kesempatan tersebut Wali Kota juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT atas bantuan satu unit mobil penyapu jalan. Menanggapi tawaran kolaborasi dari Pemerintah Provinsi, Wali Kota minta waktu enam bulan ke depan untuk Pemkot Kupang untuk berusaha menangani sampah.
Wali Kota Jeriko juga membahas tentang wabah covid 19 dan demam berdarah yang masih mengancam Kota Kupang. Untuk itu menurutnya perlu ada upaya penanganan serius semua pihak, tidak hanya petugas kesehatan tapi juga semua jajaran di Pemkot Kupang mulai dari tingkat RT,RW, Lurah, Camat dan Perangkat Daerah terkait.
Usai melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang, Gubernur bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk memantau persiapan menyambut kunjungan Presiden RI, Kamis (1/10). *PKP_ans/ghe
Editor: Laurens Leba Tukan